Senang & sehat

5.6K 384 48
                                    

Hai hai haii pliss komen dan vote yaaaaa kan gratis gak bayar gak beli koin dan lain lain nya hehe jangan jadi silent readers dong.. Bantu aku untuk berkembang dengan komen2 dan masukan kaliaann... Love u guyss happy reading.

******

"JELASKAN KE GUE SEKARANG JUGA!" ucap Bastian ke Denny.

"Hanna... Hanna "

terdengar suara gaduh dari luar kamar.

"itu Bastian... "

Makin terdengar suara langkah kaki yang cepat.

"Hanna kenapa Bas??! " tanya bunda cepat. Terdengar suara nya yang sangat cemas.

Kulihat ada bunda mamah papah dan ka Valdo. Bunda yang melihat ku langsung lari menghampiriku dan menanyai hal yang sama.

Aku terdiam gemetaran. Inikah akhirnya? Akhirnya semua terbongkar...

Sekilas Bastian menatap ku dengan tatapan sangat terluka. Tubuh nya gemetaran dan terlihat jelas rahang nya yang mulai mengeras, tanda dia menahan emosi nya.

Denny masih terdiam dengan peluh di wajah nya begitu pula Joan yang hanya bisa diam di tempat tak berkutik.

"NGOMONG DEN.. LO GAK BISU KAN" ucap Bastian penuh penekanan.

Keluarga yang mendengar ucapan Bastian pun makin di buat bingung dan resah. Ka Valdo memegang pundak Bastian agar tenang.

"Joan..ini ada apa? " tanya Bunda semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

Tok tok tok..

"ekhm.. Permisi semua nya... "

Entah kenapa Aku langsung menghembuskan nafas lega ketika mendengar suara itu. Kulihat seperti nya Joan dan Denny pun begitu.

"Ini waktu nya nyonya Hana istirahat ya.. jadi mohon maaf waktu jenguk nya sudah habis, untuk yang menjaga nya cukup 1 orang saja terima kasih.." ucap Suster saat mengecek saluran Infus.

Baru kali ini aku sangat sangat bersyukur saat suster mengecek kesehatanku.

"Baik Sus.." ucap Bastian sambil melirik Joan dan Denny memberi isyarat untuk ikut dia keluar. Mereka semua pun akhirnya keluar kamar begitu juga Bunda, ka Valdo mamah dan papah.

Setelah suster memberikan obat, mataku mulai terasa berat. Walau tinggi rasa penasaran ku terhadap pembicaraan yang sedang berlangsung di antara mereka, tapi apalah daya efek obat sudah mulai bekerja. Kurasa cukup dulu untuk hari ini, aku sangat lelah dan mengantuk.

****

Entah ini mimpi atau ilusi, rasa nya aku silih berganti mendengar suara - suara orang yang ku sayangi.
Aku mendengar suara tangisan bunda...
Aku mendengar suara Ka Valdo yang menenangkan bunda...
Kini aku mendengar suara tangisan mamah..
Dan suara papah yang mencoba menenangkan mamah..

Ku mohon berhenti lah menangis.

******

Aku merasa kasur ku bergoyang seperti ada seseorang yang naik. Karna aku tidur menghadap samping jadi aku tidak bisa melihat siapa yang naik ke kasur. Aku masih memejamkan mataku karna begitu ngantuk. Tiba-tiba ada tangan seseorang melingkar di perut ku. Dia memelukku begitu erat hingga aku bisa merasakan hembusan nafas nya di tengkuk ku.

Dari aroma khas tubuhnya aku tau dia Bastian. Aku hanya diam pura-pura tidur. Aku tidak sanggup untuk berbicara dengan nya sekarang.

"Maaf kan aku Hanna..." ucap nya serak.

Hati ku tersayat mendengar nya mengucapkan kata itu dengan suara yang bergetar. Inilah alasan aku tidak ingin dia tau penyakit ku. Aku tidak sanggup melihat dia menangis.

When Would It Be [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang