[4] Kesepakatan

547 286 139
                                    

Tinggalkan vote sesudah membaca ya makasih💞

••TrustMe••

"Jessica.. "

Perempuan itu menoleh mencari cari siapa yang memanggil namanya, sepertinya sumber suara berasal dari arah parkiran. Jessica memicingkan kedua matanya dan menemukan sosok Rebbeca berlari menuju ke arahnya.

"Tumben berangkat pagi Becc, biasanya telat," cibir Jessica

"Tau nih, kesambet apaan gue ya." Rebbeca menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Terus kenapa lu lari-lari? jangan bilang tadi olahraga pagi?"

"Gak tadi gue ngejar monyet,"

"Lah emang ada monyet di sekolah?"

"Ada tuh, depan gue."

Rebbeca sekarang sudah berlari menjauhi Jessica, tak mau mengalah Jessica justru mengejarnya di sepanjang koridor seperti dua anak taman kanak-kanak yang asik bermain kejar kejaran atau mungkin seperti film kartun Tom and Jerry yang selalu bertengkar pada akhirnya berdamai kembali.

"Becc, udah nyerah gue! capek, lu kecepetan larinya!" Teriak Jessica dari belakang dengan nafas terengah-engah.

"Makanya pagi pagi jangan lari-larian, jadi capekkan," Ucap seseorang menepuk pundak Jessica dari belakang dan menyodorkan sebotol air mineral yang masih dingin.

"Makasih," kata Jessica mengambil botol tersebut dan meminumnya karena kehausan.

"Sama-sama cantik."

Jessica memutarkan tubuhnya ke arah belakang dan ia baru menyadari keberadaan Nando. Jessica hanya tersenyum menampilkan deretan gigi yang rata.

"Mau ke kelas? yuk gue anterin,"

"Tapi kan kak, kelas kita beda arah? gak usah gapapa kok nanti ngerepotin lagi," elaknya yang sebenarnya hati berkata sangat mau.

"Yaudah deh, gue cabut ke kelas dulu ya." Nando melangkah ke depan dan meninggalkan Jessica

"Hahahaha, makanya jangan sok jual mahal. Gak jadi dianterin kak Nando kan," Rebbeca justru tertawa puas, dan akhirnya mereka berdua berjalan bersama sampai ke kelas.

Di kelas hanya ada beberapa siswa yang sudah datang, Rebbeca dan Jessica seperti biasa memilih bangku di sudut kelas supaya bisa tidur dan bebas beraktivitas lainnya.

Naya datang membawa daftar regu piket, dan memberikannya pada Jessica karena ia belum melihat batang hidung lelaki idamannya itu.

"Nih, ntar kasih tau anak-anak. Sekalian nanti lu ke ruang guru minta jadwal sama Bu Sonia." Naya memberikan daftar regu piketnya.

Jessica menerimanya dan hanya membalas anggukan pelan.

Jessaya yang baru saja datang, sudah disambut Naya dengan ucapan selamat pagi dengan sikap hangat Jessaya balas ucapan tersebut. Jessaya tanpa basa basi mengambil spidol dan menulis jadwal hari ini, itu artinya Jessica tidak perlu repot lagi meminta jadwal.

Hari ini jadwal praktek kimia makanan dan minuman, karena jadwal diberikan sangat mendadak maka siswa kelas X-4 IPA harus meminjam jas praktikum ke kakak kelas, sangat merepotkan tetapi Jessica memanfaatkan kesempatan ini untuk meminjam jas kepada Nando padahal sebenarnya ia merindukan senyuman manis lelaki itu.

Cinta memang bodoh, baru saja tadi pagi Jessica mendapat senyuman itu tapi sudah merindu saja.

Praktikum pertama yang diajar oleh Bu Arum mengenai identifikasi pemanis buatan dalam berbagai minuman kemasan, dari awal prosedur kerja dijelaskan olehnya hingga pembagian kelompok.

Sial bagi Jessica harus satu kelompok dengan Jessaya, dan dua orang lainnya yang kurang akrab dengannya yaitu Rizza si cuek walaupun sebenarnya baik tapi dia sangat cuek terhadap orang lain dan Mesya yang sangat ribet merupakan teman dekat Naya.

"Mesya ambilin NaOH 50% 10ml ya," ucap Rizza

"Sini gue aja yang ekstraksi sya," kata Jessaya mengambil alih pekerjaan Mesya

Jessica sudah menyelesaikan laporan kelompok tetapi ia malas di laboratorium dengan Rizza dan ia lebih memilih ikut keluar melihat Jessaya yang sedang ekstraksi, karena ekstrasi pertama menghasilkan banyak uap dari H2SO4 50% dan eter maka ekstraksi dilakukan di luar laboratorium.

"Eh homo capek gak? sini gantian gue aja," ucap Jessica

"Gak, gue kan cowok tangguh dan berhenti manggil gue HO-MO." Jessaya menekankan kata homo, pengucapannya mengeja kata 'homo'

"Biarin emang homo kok,"

"Ya ayo buktiin deh, gue gak homo kok."

"Dih otak mesum, Jessaya jorokkk!!"

"Makanya gak usah bawel."

"Kak Nando itu kalo di ekstraksi banyak pemanisnya kali ya."

"Coba aja tuh gigi gingsulnya lu copot terus lesung pipinya lu ambil terus ekstraksi ada gak pemanisnya."

"Banyak lah, orang manis banget begitu."

"Manisnya buatan dong ya haha," Jessaya terkekeh

"Daripada lu homo gaada manis-manisnya sama sekali," ucap Jessica tak mau kalah

"Jessica, tolong berhenti manggil gue homo," kata Jessaya yang mulai tak terima

"Oke gue gak panggil homo lagi deh, tapi ada syaratnya."

"Gak ikhlas banget sih, emang apa syaratnya?"

"Lu kan dekat nih sama kak Nando? bantuin deketin gue sama dia ya."

"Gue coba deh, tapi gak janji ya?"

"Gue juga gak janji gak manggil lu homo lagi," Jessica membuat Jessaya kesal kali ini

Tiba-tiba Bu Arum datang dari belakang, mengagetkan sepasang remaja yang tengah asik mengobrol. Beruntung corong pisah di tangan Jessaya tidak jatuh ke bawah, bayangkan saja jika pecah pasti Jessaya sudah di suruh mengganti barang mahal tersebut.

"Kalian mau praktek atau mau membicarakan orang lain?" sindir Bu Arum

"Kita lagi bicarain manusia itu pakai pemanis buatan juga gak bu," ucap Jessaya

"Ya gak lah, mana ada manusia manis?" tanya bu Arum

"Jessica Bu yang bilang,"

"Engga kok bu tadi cuma bilang sirup itu pake pemanis gak ya? Kan bentar lagi puasa tuh," elaknya

"Apaan sih kalian berdua itu gak jelas! Ekstraksi nya itu sudah selesai Jessaya, sekarang pindah ke cawan dan uapkan di hot plate!" perintah Bu Arum yang mengintruksi agar keduanya kembali ke laboratorium kimia.


••TrustMe••

24 Februari 2017
874 Kata
maaf ya gak sampai 1000 😂😂 imajinasi authotnya buntu di chapter ini wkwk

Trust MeWhere stories live. Discover now