PROLOG

5.1K 180 1
                                    

Hai ! Ini akun wattpad ku yang kedua.. Dan ini yang pertama kali aku post di akunku yang @echafrdh

Semoga kalian suka sama cerita ini..

jangan lupa untuk tinggalin Vote + Comment..

----------------------------

Silauan cahaya sinar matahari kini dengan santainya menembus celah gorden berwarna putih terang yang membuat Leo terbangun dengan malas. Ia langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya.

Ia duduk ditepi ranjang dan setelah sekian lama ia terdiam, kemudian ia berlalu untuk masuk kedalam kamar mandi.

30 menit berlalu, akhirnya ia keluar dari kamar mandi dan setelah itu langsung mengenakan kemeja warna putih dan celana hitam. Setelah itu ia memakai dasinya dan juga jas berwarna hitam.

Ia keluar dari kamarnya dan turun menuju kelantai dasar, ia bisa melihat semua orang yang sudah berkumpul dimeja makan.

"Kau mau berangkat kerja ?" Leo menatap Reine sambil mengangguk.

"Ini hari minggu, Leo.." Protes Reine kesal.

"Bu, aku harus bertemu dengan klien ku jam 10 pagi nanti dan aku juga harus menandatangani semua berkas yang ada dikantor." Jawabnya sambil menerima roti bakar yang diberikan Reine.

"Baiklah kalau begitu.. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting  padamu." Ucap Reine sambil meletakkan garpu dan pisau diatas piring. Leo langsung menaikkan satu alisnya keatas dan setelah itu ia mengambil pisau untuk memotong roti panggangnya.

"Aku akan menjodohkanmu dengan Agata.." Lanjutnya, tentu saja itu membuat Leo menghentikan aksi memotong rotinya.

"Agata ? Aku tidak mengenalnya dan maaf lagi, aku menolaknya juga.." Jawab Leo santai dan langsung beranjak dari duduknya.

"Leo.. Ayolah.. Kau harus menerimanya.. Dia wanita yang baik dari sekian ribu wanita yang pernah Ibu kenalkan padamu.. Ibu rasa, ia lebih pantas bersamamu.." Ucap Reine dengan tatapan memohon.

"Aku tidak ingin ada perjodohan.." Jawabnya datar.

"Ibu memaksa.. Kau harus bertemu dengannya, Ibu sudah mengadakan acara makan malam bersama nanti malam.." Ucapnya tanpa menatap Leo sama sekali. Ia malah asyik memotong rotinya kembali.

Leo hanya menghelakan nafasnya kasar, ditatapnya Ibunya itu dengan kesal. Setelah itu mengiyakannya yang membuat Ibunya itu tersenyum lebar.

"Aku harus pergi.." Ucapnya dan setelah itu berlalu.

------------------------------

Ia memijit-mijit pelipisnya sambil menatap beberapa lembar foto wanita cantik yang tengah tersenyum lebar.

Aarrrgggh ! Langsung saja ia melempar beberapa lebaran kertas itu hingga berterbangan dan setelah itu ia keluar dari kantornya.

Ia sama sekali mengacuhkan beberapa karyawan yang tengah menyapanya ramah, langsung saja ia berjalan menembus lobby dan akhirnya ia keluar.

Ia langsung menyebrangi jalan raya dan setelah itu masuk kedalam kedai kopi. Mungkin dengan cara meminum kopi, beban pikirannya menjadi lebih plong.

Langkahnya terhenti ketika segelas kopi tumpah mengenai bajunya, ditatapnya wanita yang tengah membulatkan mulutnya dan matanya mendelik.

Tatapan wanita itu beralih kearah Leo yang tengah melototinya.

"Maafkan aku.. Aku tidak sengaja.." Ucapnya sambil mencoba membersihkan jas milik Leo dengan sapu tangannya.

"Apa kau tau kalau jas ini sangat mahal ? Hah !" Bentaknya kesal, wanita itu terus membersihkan jas milik Leo tanpa mendengarkan ucapannya.

"Astaga, kenapa nodanya tidak hilang juga.." Gadis itu terus menggerutu tidak jelas, perasan takut menyelubungi dirinya sekarang.

"Hentikan.. Dan pergilah !" Perintah Leo dan wanita itu langsung menghentikan aktivitasnya.

"Tapi–"

"Cepat ! Atau aku akan berubah pikiran !" Perintahnya kembali dan wanita itu mengangguk mengiyakan.

Leo mengaduh kesakitan dan tentu saja itu membuat wanita itu kembali menoleh menatapnya.

"Ada apa ? Apa kopinya tadi mengenai kulitmu ?" Tanya wanita itu khawatir.

Leo tidak memperdulikan pertanyaan wanita itu, malah ia langsung berdiri tegak dan langsung berlalu meninggalkan wanita itu yang tengah keharanan.

Leo memesan esspreso dan setelah itu ia lebih memilih memandangi jalan raya dari balik kaca.

Tidak lama dari itu, ponselnya pun langsung berdering, ia langsung mengambil ponselnya yang berada disaku celananya, kemudian ia mengangkat telepon tersebut.

"Hallo.."

Leo tampak mengerutkan dahinya ketika mendengar ucapan dari balik telepon.

"Astaga  ! Ini hari minggu dan jadwal pendaftarannya 'kan hanya hari senin sampai jum'at.." Ucap Leo kesal.

"Suruh dia pergi dan suruh dia untuk kembali hari senin.." Ucap Leo.

Kerutan dikeningnya semakin menjadi, ia mendesah kesal.

"Baiklah !" Balasnya kesal dan langsung mematikan sambungan telefonnya.

Ia mengambil dompetnya dan mengambil selembar uang dan menaruhnya diatas meja. Kemudian ia berlalu.

Langkahnya kini terhenti dimeja resepsionis. "Dimana dia ?" Tanya Leo tanpa menunjukkan ekspresi apapun, tatapannya masih sama. Datar.

"Dia ada disana, Mr.Haston.." Tunjuk Lea yang mengarah kearah wanita yang tengah memakai kemeja dan juga leging.

"Suruh dia ke ruanganku." Ucapnya dan setelah itu berlalu.

-----------------------------

Gantung ya guys wkwk..
Tunggu part 1 nya.

Happy reading.
Cukup tekan Vote + komentarnya.

Salam,
Echa

The Bad BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang