ekstra chapter 0.1

4.5K 294 9
                                    

Lily berjalan tergesa-gesa menuju ruangan Deimos. Pikirannya berkecamuk setelah mendengar cerita Anna tentang Moran yang berniat menggoda suaminya.

Wanita itu sedikit menghela nafasnya kasar, menatap pintu yang menjulang tinggi di depannya. Setelah menenangkan diri akhirnya ia memutuskan untuk masuk dan membuka pintunya.

Ruang kerja Deimos sangat rapi dan tertata. Ini pertama kalinya ia masuk kesana dan ia tak menemukan pria itu disana. Kemana suaminya itu?

Wanita itu sedikit berkeliling melihat-lihat keadaan sekitar.

Drap.. Drap

Suara langkah kaki seseorang membuat Lily terkejut. Dengan segera wanita itu bersembunyi di balik rak-rak buku dan benar saja, tak lama kemudian Deimos masuk kesana dan duduk di balik meja.

Pria itu mulai memeriksa beberapa berkasnya dengan serius. Karena merasa tak terjadi apa-apa, Lily berencana keluar dari tempat persembunyian dan mengejutkan Deimos.

Tetapi ia urungkan saat tiba-tiba seseorang membuka pintu ruangan itu. Terlihat Deimos menatap marah, orang yang dengan tidak sopannya langsung saja masuk.

"Bisakah kau lebih sopan sedikit," bentak Deimos marah.

Moran malah tersenyum genit, ia maju mendekati meja Deimos sambil melenggak-lenggokan tubuhnya, "Maaf yang mulia. Aku pikir anda pasti kelelahan dan butuh istirahat."

Deimos memutar bola matanya kesal. Ia bahkan tak tertarik pada wanita mana pun selain istrinya. Ugh! Siapa yang membiarkan wanita ular ini masuk.

"Lebih baik kau pergi atau kau ku hanguskan." sinis Deimos. Moran sedikit menelan ludahnya gugup tetapi wanita itu tetap saja tak mau menyerah.

Lily yang sudah kesal tanpa sengaja melirik aquarium disudut ruangan milik pria itu, yang lantas membuatnya mendapatkan ide gila dibenaknya.

Byur!

Moran terpekik kaget saat entah kenapa tiba-tiba tubuhnya basah kuyup. Lily keluar dari tempat persembunyiannya.

"Dasar jalang! Berani-beraninya menggoda suami orang." Lily menjambak rambut Moran kencang. Deimos yang masih kaget karena melihat Lily yang tiba-tiba keluar dari belakang rak buku tidak segera melerainya.

Pria itu tersenyum melihat kelakuan bar-bar ratunya itu, "Hentikan, queen. Kau bisa membuatnya botak."

"Apa kau membelanya sekarang, hah?" wanita itu mengomel tapi tetap menjambak rambut Moran dan malah semakin kencang membuat wanita itu mengerang kesakitan.

"Pengawal! Pengawal!" Teriak Lily. Sedangkan Deimos malah senyam-senyum dibalik meja melihat kelakuannya.

Dua pengawal datang dan langsung menunduk. Lily menghentikan aksinya lalu sedikit menjauh dari Moran, "Bawa wanita ini ke kastil dan taruh dia dibagian pelayanan paling bawah."

Moran menatap Lily tajam. Dimasukan dalam menara saja ia merasa di rendahkan apalagi jika harus di bagian pelayanan paling bawah?

Dia harus rela melayani para petani yang memiliki uang yang pas-pas an.

"Beraninya kau!" Wanita itu hendak melayangkan tangannya ingin menampar Lily tetapi terhenti saat melihat Lily mengenggam bola air ditangan satunya dan menatap Moran lebih garang.

Moran yang ketakutan hanya menunduk.. Dengan sigap para pengawal membawanya pergi.

"Apa senyam-senyum!" sembur Lily galak saat melihat Deimos tersenyum sambil berjalan kearahnya. Pria itu menggeleng tanpa menghilangkn senyumannya.

"Oh.. Apa kau mau sama dia? Karena aku udah bulet hah! Dia itu kan– hmmpp." Lily menghentikan ucapannya saat Deimos malah menciumnya ganas.

"Mana berani aku sama kamu! Kamu kan galak." ujar Deimos sesaat setelah melepaskan ciumannya. Lily menatap Deimos tajam.

"Jadi? Aku galak."

"Tidak! Kau tidak galak. Tetapi kau manis."

"Bohong!"

"Benar queen."

"Bohong!"

"Iya deh. Aku bohong." canda Deimos

"Tuh kannn..!!"

•••••

Deimos menatap pohon mangga yang tinggi di depannya ini dan memikirkan bagaimana caranya menaiki pohon ini.

"Ayo naik! Kami ingin mangga sekarang." teriakkan Lily membuat Deimos menatap wanita itu memelas. Yang benar saja! Masa seorang raja naik-naik pohon?

"Dave! Berhenti melamun " teriak Anna saat Dave malah melamun dibawah pohon mangga.

Ini semua karena keinginan 2 wanita yang sedang hamil dan mengingikan mangga muda. Dan sialnya mereka seperti sekongkol membuat 2 calon ayah ini menderita.

Deimos dan Dave harus memetik mangga itu sendiri dengan tangannya. Awalnya pria itu tak mau, tetapi langsung luluh saat melihat wajah melas milik Lily.

Dan disinilah akhirnya mereka. Di bawah 2 pohon mangga yang saling berdampingan. Dave di pohon sebelah kanan sedang menatap batang pohon mangga sambil bergidig ngeri.

Sedangkan Deimos di pohon sebelah kiri, bersiap untuk naik ke atas. Dengan sedikit ragu ia menaiki pohon dan langsung di sambut pekikkan girang Lily.

"Oh ayolah Dave! Raja saja sudah naik, lalu apa yang kau tunggu." gerutu Anna membuat Lily terkikik geli.

"Please Anna.. Bolehkah gunakkan kekuatan saja." rayu Dave. Sedangkan Anna semakin mengerucutkan bibirnya.

"Queen! Aku mendapatkannya." Pekik Deimos girang, sebelah tangannya menggengam batang pohon sedangkan sebelahnya mengenggam 1 buah mangga yang baru dipetiknya. Lily bertepuk tangan sambil berlompat-lompat kecil.

Deimos yang risih melihat itu tanpa sengaja melepaskan tangannya yang menggengam batang pohon dan hal itu membuat keseimbangannya menghilang.

Brukk!

Pria itu meringis saat badannya terasa sakit. Lily yang melihat itu seketika kaget dan langsung menghampiri Deimos, diikuti Dave dan Anna.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Lily panik sementara Dave membantu pria itu berdiri. Deimos tersenyum dan sesekali meringis.

"Ini manggamu.. Hei! Hei! Kok nangis." Deimos yang ingin menyerahkan mangga langsung terkejut saat melihat istrinya itu malah menangis.

"Gara-gara hiks.. Aku..  hiks.. Seharusnya.. hiks aku tak.. menyuruhmu hiks.. mengambil mangga.. hiks" Lily sesenggukan sambil memeluk Deimos erat.

Pria itu lantas tersenyum sambil mengelus-elus rambut Lily. Cengeng sekali istrinya itu..

"Aku tidak apa-apa queen."

•••••

Hai.. Hai.. Makasih atas respon positif kalian dan aku sangat berterimakasih atas vote dan kalian yang selalu ngisi kolom komentar 😘

Ini aku kasih ekstra chapternya langsung 2 part dan untuk yang minta sekuel, nanti aku pikir-pikir dulu yah!

Soalnya aku harus nyelesai cerita yang belum selesai sama lanjutin beberapa cerita baru di drafku!

See you next story! 😚

Master Of The Darkness (END) #Book 1Onde as histórias ganham vida. Descobre agora