9 ~ Sebuah insiden

Start from the beginning
                                    


Lily terlihat mondar-mandir di kamar. Dia bingung dengan apa yang terjadi dibawah sana. Tadi, dari balkon kamar, ia tidak sengaja melihat orang-orang berlarian keluar kerajaan dengan wajah ketakutan.

Ia khawatir pada Deimos. Entah kenapa, Perasaanya tidak enak. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada pria itu. Dengan tanpa pikir panjang wanita itu segera keluar kamar dan berlari menuju aula -tempat pesta diadakan-

Brak!

Dengan sedikit kasar ia buka pintu itu membuat seluruh perhatian orang-orang teralihkan kearahnya. Wanita itu sedikit kaget melihat Deimos yang kepalanya hampir saja di tebas.

Dan melihat mertuanya di dalam cengkraman orang asing yang ia yakini musuh kerajaan Andels.

"Lepaskan mereka!" perintah Lily. Dia maju sedikit mendekat kearah Deimos dan menatap pria itu iba. Sialan! Siapa yng telah membuat Deimos seperti ini?

"Lily? Apa yang kau lakukan disini? Cepat pergi." seru Deimos khawatir Lily akan kena masalah.

"Ck! Sepasang kekasih? Mengharukan sekali.Tapi maaf nona, sepertinya, kekasihmu ini tidak akan hidup lama." sela Kevin membuat Lily menatapnya.

Wanita itu sedikit menghela nafasnya kasar. Persetan dengan segala resiko, ia harus keluarkan kekuatannya.. Kebetulan sekali disini banyak air..

"Ah, mohon maaf telah membuatmu kecewa sebelumnya. Tapi aku rasa, dirimu yang akan habis malam ini."  sengit Lily

Amarah Kevin memuncak, dia berlari mendekati Lily sambil mengacungkan pedangnya kearah perut Lily. Bersiap menusuk siapapun dihadapannya.

Bugh!

Seketika kevin terlempar oleh hantaman air yang kencang. Membuatnya mengerang sakit karena menghantam salah satu pilar beton.

Deimos menatap Lily kaget. Dialah wanita yang ia cari. Sang pengendali air, penguasa kebaikkan hati. Takdir nya...

Byur! Bugh!

Lily menghantam semua pemberontak dengan air membuat mereka terjatuh dan tidak berdaya. Dengan sigap para pengawal menangkap meraka.

Berbeda dengan Deimos yang langsung berlari memeluk Lily. Pria itu tersenyum lalu mengajak Lily mendekat ke arah Kevin.

Deimos mengeluarkan tatapan apinya kearah Kevin. Tubuhnya sudah kering sekarang dan ia yakin, pria itu akan mati hanya dalam beberapa detik.

Kevin yang sedang merintih kesakitan, tiba-tiba merasa panas di sekujur tubuhnya. Lily lantas menghentikan Deimos.

"Tidak! Jangan lakukan lagi.. Aku tidak mau kau menjadi seorang pembunuh lagi." ucap Lily lembut seraya mengelus lengan Deimos.

Deimos menghentikan kegiatannya lalu menatap Lily, "tapi dia pantas dihukum."

"Penjarakan kalau begitu! Bukankah kerajaan kita mempunyai ketentuan akan hukuman." ungkap Lily bijak membuat Deimos melirik kearah Kevin sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

"Baiklah.."

Deimos dan Lily saat ini sedang berbaring sambil berpelukan. Deimos mengelus rambut Lily sayang

"Bagaimana jika kita menikah?" tanya Deimos memecah keheningan yang melanda. Pertanyaan pria itu membuat Lily tertegun. Dia bingung dengan perasaanya..

Kalau saja dulu Deimos mengatakan hal seperti itu, dengan senang hati Lily pasti akan menerimanya.Tapi sekarang? Entah kenapa ia malah ragu.

"Aku mencintaimu queen!"

"Apa kau tidak bohong?" ucap Lily

"Untuk apa aku berbohong. Aku memang mencintaimu." Lily mendongkakkan wajahnya, menatap mata Deimos. Berusaha mencari kebohongan dimatanya, namun nihil.

"Aku takut kau mengatakan hal itu, hanya karena kekuatanku." Deimos menatap bola mata wanita yang ia cintai ini. Berusaha membuat Lily percaya kepadanya.

"Tidak queen. Aku mencintaimu dari pertama kita bertemu, namun aku tidak bisa mengatakkannya karena takdirku yang mengharuskan aku menikahi kubu putih." Deimos mulai menjelaskan

"Bahkan aku berniat menjadikanmu selirku jika aku menikah dengan kubu putih." lanjutnya. Lily sedikit mencubit pinggang Deimos membuat pria itu meringis seraya terkekeh.

"Jadi kau berniat menjadikanku yang kedua?" protesnya tak terima. Lily mengerucutkan bibirnya membuat Deimos mengecupnya singkat.

"Bukankah kau sang kubu putih queen? Jadi tidak ada yang perlu kau cemaskan bukan? Kaulah satu-satunya wanita dihatiku"

Lily tersenyum mendengar ucapan Deimos. Dasar pria!



Gaiss, maklum yaa kalo alurnya agak lebay. Ini cerita kedua aku ditahun 2017. Dan aku cuma revisi typo sama cara penulisannya ajaa. Ceritanya enggak aku ubah, jadi ini aku juga pas revisi ikutan cringewkkwkw tahan ajaa yawkkw


Vote dan komennya yah! 😙

Master Of The Darkness (END) #Book 1Where stories live. Discover now