Live While We're Young

Start from the beginning
                                    

"KALIAN!!" Teriak Dylan ketika baru memasuki kamarnya yang sudah berantakan, bahkan melebihi ekspektasi yang ia bayangkan.

Dengan langkah cepat, Dylan meraih bantal yang tergeletak tak jauh dari pintu dan melemparkannya satu persatu hingga tepat mengenai kepala Andi dan Reno.

"Bego! Kamar gue!!" Seru Dylan melihat kekacauan yang dilakukan sahabatnya, sungguh ia ingin meluapkan kekesalannya. Moodnya yang baik menjadi buruk berkat mereka.

Andi dan Reno yang mendapatkan lemparan serta bentakan itu hanya mampu tersenyum hingga memamerkan giginya dan jari telunjuk serta jari tengah membentuk tanda perdamaian.

"Mas jangan marah, aku gak selingkuh sama dia," ucapan Reno membuat Dylan makin menahan amarahnya.

Dylan mendekati mereka seraya menyeret Andi dan Reno dengan menarik kerah belakang baju dengan Andi ditangan kanan sedangkan Reno ditangan kiri.

"Mas jangan perlakukan kita kayak kucing gini," Reno mendapatkan tatapan tajam dari Andi yang menyuruhnya diam, seketika Andi dan Reno pasrah diseret Dylan seperti ini.

Setelah berada diluar kamar, barulah Dylan melepaskan mereka dan hendak mengomeli tindakan mereka sebelum suara seseorang mengintrupsi mereka.

"Ini ada apa dek? Kenapa kamar kamu berantakan?" Bunda heran mengapa kamar si kembar bisa berantakan seperti ini, bahkan mereka belum meninggalkannya selama 8 jam penuh.

"Tanya sama mereka Bun, Dylan capek mau tidur," sebelum membalikkan badan, Dylan dirangkul Andi dan Reno ketika memasuki kamar. Bunda yang melihatnya hanya mampu menggelengkan kepala serta tersenyum karenanya, mengingatkan pada masa-masa indah SMAnya dulu.

"Lepas," tanpa memandang sahabatnya Dylan mengatakan itu.

Tentu saja Andi dan Reno berpura-pura tidak mendengarnya dan asik merangkul Dylan memasuki kamarnya kembali.

Dylan yang kesal langsung menghempaskan rangkulan mereka dan melempar bantal kewajah Reno dan Andi yang tak sempat mengelak.

Perang bantalpun tak luput dari mereka, seketika suasana mencekam tergantikan dengan suasana senang yang mereka rasakan.

Suara pintu terbuka membuat mereka menghentikan acaranya sejenak.

Keenan memandang mereka dengan aneh, Dylan tengah menjepit kepala Reno diantera lengan dan ketiaknya sedangkan Andi tengah menarik kaki Reno dengan posisi telentang.

"Kalian ngapain?" Seketika mereka langsung menyerang Keenan yang tengah kebingungan melihat kelakuan mereka yang tidak wajar.

Pandangan telepati yang dilakukan oleh Dylan dan Keenan membuat Andi serta Reno saling bertatapan dengan pandangan ngeri.

Tanpa aba-aba tubuh Reno melayang, siapa lagi pelakunya jika bukan si kembar. Dylan mengangkat kedua tangan Reno dan Keenan mengangkat kedua kaki Reno seraya keluar kamar dan menuruni tangga.

Andi yang mengetahui itu langsung membantunya dengan mengangkat badan Reno dan mempercepat langkahnya untuk membawa Reno kearah kolam berenang.

Dengan aba-aba, mereka melempar tubuh Reno dengan sekali ayunan dan menciptakan cipratan yang mengenai mereka dipinggir kolam.

Tanpa Andi sadari, Dylan dan Keenan melakukan telepati kembali dan mengangkat tubuh Andi seperti yang mereka lakukan kepada Reno.

DylanaWhere stories live. Discover now