37 -Perfect Couple-

Magsimula sa umpisa
                                    

Ibaratnya seperti ini, ketika bosan dengan hal yang itu-itu saja dan ada yang datang menawarkan sesuatu yang baru lebih menarik maka akan tergoda dan mencoba sesuatu yang baru itu, tentu saja dengan meninggalkan yang lama atau menjadikan yang lama sebagai pilihan kedua.

"Anna," panggil Kelvin

"Iya?"

"Sebelum gue kenal lo lebih jauh, gue mau lo tau cerita tentang gue."

Anna mengangguk.

"Intinya tentang gue dan cinta pertama gue dulu."

Senyum Anna memudar, rasanya tak suka. Tapi dia tidak bisa, lagipula sebelum melangkah ke hal yang lebih serius ada baiknya terbuka tentang masalah masing-masing. Kelvin juga berhak tau bagaimana hubungan Anna dengan Angga selama ini, begitu Anna jika mereka mau bersama. Artinya harus menerima kekurangan masing-masing.

"Lo masih suka dia?" tanya Anna

"Suka ya?" Kelvin bertanya ke dirinya sendiri, lalu dia menggeleng pelan. "Gue gak tau, tapi selama ini gue gak pernah dekat dengan cewek selain dia, tapi semenjak kenal lo gue bisa."

"Pasti cewek baik."

"Iya, dia baik dan gue yang udah nyakitin dia."

"Lo baik, mana mungkin nyakitin perasaan cewek." respons Anna

"Mungkin menurut lo gue baik dan gak mungkin nyakitin perasaan cewek tapi emang itu faktanya. Dia pergi karena keegoisan gue, dan gue gak mau mengulang kesalahan yang sama, jadi gue mau memperbaiki semuanya setelah hal itu."

Pemikiran Kelvin yang seperti itu mampu membuat Anna berpikir bahwa Kelvin mempunyai pikiran yang dewasa, dia benar-benar bisa menjadikan kesalahan sebagai hal yang akan membuat dia menjadi lebih baik lagi. Kelvin gentle bisa mengakui kesalahannya. Kekaguman Anna tentang Kelvin menjadi lebih besar.

Satu hal yang ada di pikiran Anna sekarang 'Idaman'

"Itu nyokap gue," ajak Kelvin kepada Anna untuk menemui Nira yang sudah duduk di foodcourt bersama dengan Fifa dan pria dewasa yang Anna tebak bahwa itu adalah papahnya Kelvin,

Kalau sudah sejauh ini, artinya? Anna akan dikenalkan dengan keluarga Kelvin dan mereka akan lebih kenal satu sama lain. Rasanya jadi nervous, ini berbeda saat Anna mengenal keluarga Angga dulu dan dikenalkan sebagai pacarnya, tidak ada kalimat yang resmi atau Angga membawa Anna ke rumahnya dengan mengatakan bahwa Anna adalah pacarnya. Dulu, mereka mengetahui secara alamiah karena Anna dan Angga sering bersama, sudah seperti itu.

Ini kali pertama untuk Anna.

"Itu bokap gue, weekend seperti ini kalo bokap gak ada tugas ke luar kota pasti nemenin nyokap atau ngajak keluarga jalan kaya quality time gitu sih, dan nyokap mau gue ngajak lo."

"Gue nervous." Bisik Anna

"Nervous wajar kok, kan ini kali pertama juga buat lo ketemu sama bokap gue. Tapi, bokap orangnya baik kok." Kelvin balas berbisik

"Sini duduk Anna dekat tante," ucap Nira setelah Anna selesai menyalim tangannya dan tangan papahnya Kelvin

Anna tersenyum lalu dia duduk di sebelah Nira, sedangkan Kelvin duduk di sebelah Anna. Terasa canggung dan Anna juga tidak tau harus berbicara apa disini, intinya dia benar-benar diam kecuali ada yang mengajaknya berbicara.

"Pah, Anna ini guru lesnya Fifa yang baru dan setelah belajar dengan Anna nilai Fifa naik." Kata Nira

Agung (Papahnya Kelvin) tersenyum, "Anna pintar dong ya di sekolahnya."

"Enggak kok Om, kebetulan aja dan itu juga Fifanya yang serius belajar jadi nilai dia naik." Jawab Anna

"Tuh denger pah, Fifa itu Pinter sama kaya kak Kelvin. Anak papah kan pinter-pinter, kalau kak Anna sama kak Kelvin juga semua pinter hehehe, apalagi kan Fifa teman baiknya adik kak Anna." Jawab Fifa sambil gelendotan di tangan Agung

Fifa memang manja apalagi ketika Agung ada di rumah. Anak cewek pasti dekat dengan papahnya dan anak cowok pasti dekat dengan mamahnya dan itu alamiah, karena setidaknya mereka berpikir bahwa akan ada satu orang yang tidak akan menyakiti mereka di dunia ini.

"Iya papah tau Afifah pintar." Agung mengelus rambut Fifa dengan lembut

"Anna sering-sering main ke rumah ya nanti."

"Iya tante,"

"Anna cantik. Bisa masak Anna?" tanya Nira

Mampus. Ditanya bisa masak, terakhir masak telur aja gosong. Anna hanya bisa masak mie instan sudah sampai disana, tapi kan malu kalau dibilang dia tidak bisa masak. Bisa-bisa nanti Nira akan berpikir bahwa Anna cewek apaan tidak bisa masak. Pokoknya sepulang dari sini Anna harus meminta mamanya untuk mengajarinya memasak.

"Bisa dikit kok,"

"Gapapa. Kalau masak bisa belajar, tapi kalau karakter sama sikap kan susah buat belajar."

Aman.

"Tipe cowok yang Anna suka seperti apa?"

Yang jelas tipe cowok Anna harus seperti Kai, tapi kalau mau sama Kai minimal Anna harus secantik Krystal. Ini boro-boro, jadi Anna tau diri dengan tidak melihat cowok dari fisiknya saja ketika dia saja belum sempurna.

"Yang penting dia baik dan sayang sama keluarganya aja. Gak ada tipe spesial juga." Jawab Anna

"Anna mau makan apa?" tawar Agung

"Apa aja Om."

"Yaudah, Kelvin pesan makanan buat kamu sama Anna. Papah, Mama dan Fifa sudah pesan duluan."

Kelvin mengangguk, lalu dia pergi ke salah satu stan penjual di foodcourt untuk memesan makanan.

"Harus humoris gak Na?"

"Gak juga sih tante,"

"Angga mantannya Anna ya?"

Raut wajah Anna terlihat kaget saat mendengar pertanyaan itu. Tapi sedetik kemudian dia membiasakan lagi raut wajahnya, bisa saja Nira mengetahui ini dari Fifa atau Kelvin lagipula Anna juga tidak mau menutupinya. Kalau memang Angga mantan Anna kenapa? Angga baik dan sayang keluarga juga.

"Iya."

"Angga pasti orang yang baik dan sayang keluarga, dia juga humoris jadi gak bosenin."

"Ah ya tante."

"Kalau Kelvin termasuk tipe kamu?"

Anna terdiam. Sudah jelas iya, tapi Anna tidak menjawabnya dia hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Ah kak Kelvin kan sayang banget sama keluarga, sampe saking sayangnya dia over banget sama teman-teman Fifa." Cibir Fifa

"Kak Kelvin gitu kan sayang sama Fifa, kalau gak ada papah kan kak Kelvin yang jaga Fifa. Fifa juga harus sayang sama kak Kelvin." Ucap Agung, agar Fifa tidak menyalahkan sikap over Kelvin.

Kelvin melakukan itu karena terlalu sayang.

"Ah tante senang kalau Kelvin termasuk tipe kamu supaya bisa jalan seperti ini sama-sama."

Agar bisa jalan seperti ini, berusaha menyembuhkan luka dan mencari kebahagiaan baru. Bukankah harusnya seperti itu?

Mencari yang baru agar luka lama bisa terganti dengan kebahagiaan baru? Jangan salahkan Anna disini, dia juga punya perasaan yang bisa saja terluka karena sesuatu hal kecil yang menurutnya besar.

Mungkin Kelvin bisa menjadi penyembuhnya. Tapi, Angga... perasaannya masih tetap nyata terhadap Angga.

***

Vote 2000 + Komentar 650

Follow  instagram :

Asriaci13

Duniaaci

Annacandice_

Anggacalvinss_

Kelvinrchrd_

Sashaamira_

Galangsamudera_


SLS [4] Perfect CoupleTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon