Telling the truth- part 19

Start from the beginning
                                    

"Ck" Niken memutar bola matanya lalu ingin memakai headset nya lagi.

Dengan sigap Vita menahan tangan Niken. "Kenn jawab ih"

"Nih ya semalem gue udah ngasih tau kalian lewat grup tapi gak satu pun yang nge read! " jawab Niken

"Grup? " aku langsung mengecek line di ponselku.

Cecan kebelet pemes (6)

23:00
Niken: guysss
Niken: yuhuuu
Niken: nongol dong!!
Niken: sepi amat kaya kuburan huhu
Niken: gue lagi bahagiaa niiihhh
Niken: gue taken sama Reihan :)
Niken: gak ada yang ngasih selamat?
Niken: anjirr jahat kaliaannn
Niken: oke fine gue diabaikan-_-

Setelah melihat grup kami semua nyengir karna salah sangka.

"Emm sorry Ken semalem tugas banyak banget kan" kataku.

"Gue gak punya kuota hehe" kata Dea

"Gue mah udah molor Ken jam segitu" kata Vela.

"Gue juga hehe" kata Vita dan Aurel.

"Iya iyaa" jawab Niken memaklumi.

"Tapi Ken lo harus teraktir kita! " ucap Vela.

"Setujuuu" serentak kami menjawab.

"Iya gue juga udah sepakat sama Reihan nanti pulang sekolah kita ke Cafe Twin" jawab nya.

"Asiikkk enak e enak e" Aurel nyanyi-nyanyi gak jelas.

"Tapi lo harusnya bilang langsung dong ken ke kita" kata Dea.

"Biar gak ada salah paham tau" sambung Vita.

"Emm iya sorry gue lupa hehe" jawab Niken sambil garuk-garuk kepala.

"Huu dasar" sorak kami.

"Oke pokoknya mulai sekarang kalo ada apa-apa harus langsung bilang ya, entah itu berita suka atau pun duka! "Kata Vita.

"Kita ini udah jadi sahabat kan? Jadi gue mohon biar kita semua saling berbagi perasaan. Intinya harus selalu jujur gak boleh ada yang di umpetin! " lanjutnya.

Semuanya saling mengangguk tersenyum dan aku pun mulai berpikir.

Gue rasa ini waktu yang tepat! - batinku.

"Asik kata-kata lo menyentuh hatiii haha" ucap Dea.

Semua nya tertawa.

"Vit" panggil ku dengan yakin, Vita menoleh ke arah ku.

"Gue suka sama ka Albyan! " kataku sambil menutup mata.

Hening...

"Apa Kei? " tanya yang lain.

Aku membuka mata, semua kini menatapku.
Aku menelan paksa saliva ku.

"Gue suka sama ka Albyan dan gue mau jujur sama kalian terutama lo Vit! " kataku.

Pandangan semua beralih ke Vita, Vita menatapku tanpa mengatakan satu pun kalimat.

"Gapapa kalo lo mau marah sama gue Vit, tapi jujur gue udah coba ilangin perasaan ini buat ngejaga persahabatan kita tapi... Tapi gue gak bisa Vit" jelasku, aku menunduk.
Sekarang aku merasakan Vela memegang bahuku.

"Haha" aku mendengar Vita tertawa renyah, Semua menatap bingung ke arahnya.

"Akhirnya lo jujur sama gue Kei" aku menatapnya tak mengerti.

"Sebenernya gue udah tau ini dari lama" lanjutnya.

"Tau dari mana? "Aku menoleh ke arah Vela sebentar lalu menatap Vita lagi.

"Waktu itu gue gak sengaja denger pembicaraan lo sama Vela di Rooftop, yaa gue tau sih lo sama Vela udah sahabatan lama tapi harusnya masalah ini tuh lo ceritain ke kita semua! " jelas Vita.

"Sorry Vit, gue takut... takut nyakitin perasaan lo" ucapku.

"Walaupun rasanya emang rada sakit pas gue tau lo juga suka sama ka Albyan tapi lebih sakitan kalo gue tau, gue udah bahagia di atas penderitaan sahabat gue sendiri tau" jawabnya.

Aku hanya mendengarkannya tanpa ingin berkata apapun.

"Sekarang gue bilangin sama lo Kei, kalo gue udah gak ada rasa sama ka Albyan, gue udah move on Kei!" Vita tersenyum semangat.

"Gue gak nyuruh lo move on Vit, gue cuma mau kasih... " kalimat ku terpotong.

"Sstt gue udah move on Kei, percaya sama gue! Karna gue adalah queen of move on haha" Vita terkekeh sendiri.

Aku tak percaya, karna dengan mudahnya Vita menerima ini.

"Vitaaa" aku langsung memeluknya tanpa sadar air mataku sudah mengalir perlahan.

"Eh ih basah Kei, jangan kaya anak kecil deh" ledek Vita.

Aku melepaskan pelukan ku lalu menghapus air mataku.

"Ih kalian juga ngapain pada ngeluarin air mata? " ucap Vita yang membuat aku menoleh ke arah semua.

"Ah emm aduh meler idung gue" kata Aurel.

"Gue berasa nonton drakor njir" kata Niken yang juga cepat-cepat menghapus air matanya.

Vela mengusap bahuku lalu tersenyum seperti mengatakan Nice.

"Indahnya persahabatan iniiii" ucap Dea memasang puppy eyes.

Kami pun tertawa sambil menahan air mata yang ingin terus keluar.

"Pelukan dulu ahh" kata Aurel.

"Berpelukann" kami saling memeluk layaknya teletabis uuuu.

"Makasih ya Vit... " aku tersenyum lebar.

"Untung gue belum terlalu suka sama dia, coba kalo gue udah over klepek-klepek aduh bisa gawat haha" jawabnya, kami tertawa bersama.

"Mengkanya ga usah ada drama-dramaan yang bikin baper lagi, kalo suka bilang! Jangan di pendem oke" ucap Aurel yang menimbulkan bunyi jangkrik.

"Iihhh jahat" Aurel memanyunkan bibirnya, semua pun tertawa ~~

Akhirnya beban gue udah ilang, makasih tuhan karna udah ngasih sahabat kaya mereka :)
Btw, ketawa mulu pegel nih mulut gue :D - batin seorang Keira 😁

•••

Haloo guys gue cuma mau kasih tau niih, jangan pendem perasaan lo yang bikin lo nge-batin sendiri.
Dan jangan takut buat jujur guys, apalagi ke sahabat lo sendiri 😉
Emang sih susah tapi di coba dulu ya guys, karna mencoba itu lebih baik😊

Stay read
Voment pleaseee 👌

Next: Slow update

Only HopeWhere stories live. Discover now