Maryam Dan Cadarnya

3.6K 54 11
                                    


Aku dibangunkan Shinta untuk makan sahur. Setelah itu, aku mengisi waktuku dengan mengaji hingga tiba waktu subuh. Aku dan Shinta pergi ke masjid dekat rumah kami.

'tok tok tok tok!'

'tok tok tok. tok tok tok!'

"Siapa?" tanya Shinta.

'Shinta, ini aku Mariana kakak Maryam. Ada Baim?'

Shinta membuka pintu rumah dan mempersilakan Mariana masuk..

"Baim masih tidur kak. Sebentar ya, aku bangunkan dia dulu."

'Iya Shinta. Cepat ya!'

Aku dibangunkan Shinta dan menemui Mariana. Tanpa penjelasan yang banyak, Mariana mengajakku ke rumahnya pagi itu.

"Bu, dimana Maryam?" tanya Mariana ke ibunya.

Ibunya menjawab sambil menangis: 'dia sudah ke bandara nak.'

"Ayo im cepat kita susul Maryam!" ajak Mariana.

Aku masih bingung saat itu, karena aku tidak tau apa yang sudah terjadi. Setibanya kami di bandara Juanda, kami telat menyusul Maryam.

Maryam telah lepas landas ke Jakarta, maka aku kembali pulang dengan Mariana ke rumahku. Aku meminta padanya untuk bercerita apa yang terjadi pada adiknya yang ku cintai itu.

Mariana mulai bercerita padaku..

"Dulu, saat kau pergi ke Malaysia dengan meninggalkan surat untuk Maryam, hati Maryam sangat hancur!

Maryam masih mencintaimu Baim, dia ingin kamu berjuang untuknya. Tapi kamu pergi meninggalkan dia."

'Mba tau sendiri, kalau ibu kalian tidak merestui ku.' Jawabku padanya.

"Tapi im, setidaknya kamu harus berusaha dulu. Lihat yang terjadi sekarang, adikku kembali ke Jakarta menemui mantan suaminya yang brengsek itu!"

'Jadi dia pernah menikah kak? Lalu bagaimana dengan anakku? Apa anakku ada di rumah mba kemarin?' Tanyaku penasaran.

"Iya, anakmu di kamar waktu itu. Dia laki-laki, namanya Ahmad Rijal." Jawab Mariana.

'Alhamdulillah kalau dia baik-baik saja.' Ucapku.

"Jangan alihkan pembicaraan im. Anakmu memang penting, tapi ibunya juga penting! Kalau kamu masih mencintai adikku, susul dia ke Jakarta, dan bawa dia pulang kesini!"

'Baiklah mba, aku akan berangkat besok. Tolong ceritakan padaku mengenai Maryam dan suaminya itu?' Tanyaku kemudian.

"Aku akan cerita ke kamu im. Catatlah dulu alamat Maryam ini di Jakarta." Jawabnya seraya mengeluarkan hp nya.

Esok paginya, aku menaiki pesawat ke Jakarta. Aku menyusul Maria dan anakku untuk ku bawa pulang kembali ke rumahnya.

Aku sangat sedih mendengar cerita kakak Maria. Selama ini, aku mengira Maria sangat bahagia, tapi nyatanya tidak.

Maria pindah ke Jakarta enam tahun lalu karena mengikuti nasehat ibunya. Maria tinggal dengan pamannya di Jakarta Utara.

Sebulan kemudian, Maria bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Setelah setahun bekerja, Maria tinggal berdua dengan anakku di rumah kontrakan.

Di kantornya, ada pria yang menyukai Maria. Pria itu menjabat sebagai manager. Dan akhirnya Maria juga suka kepada pria itu.

Maria dilamar oleh pria tadi. Ibu dan kakaknya pun setuju dengan lamarannya. Lalu Maria menikah.

Pria itu melakukan pesugihan untuk kesuksesan kariernya. Dan hal itu baru diketahui Maria setelah setahun menikah dengannya.

Ibu dan kakaknya diajak pindah oleh Maria ke Jakarta. Karena pria itu jarang pulang ke rumahnya, dan Maria selalu takut jika tinggal berdua saja dengan anakku di rumah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PREMAN dan WANITA BERCADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang