"Dengar..." Naruto menggapai dua lengan Hinata dengan telapak tangannya. Menghadapkan wajah gadis itu tepat dihadapannya. Mereka tengah duduk di kursi panjang taman wisata gunung Midoriyama. "Sudah ku katakan tak usah mencari gara-gara dengannya. Dia hanya masa laluku."

"Apa dia masih mencintai Naruto-kun?" Tanya Hinata dengan tatapan yang menyendu.

"Aku hanya mencintaimu. Sekarang, besok, nanti."

"Ini bukan tentangmu, ini tentang Shizuka."

Naruto terdiam. Ia melepaskan tangannya yang bertengger pada lengan Hinata. "Kau ingat, saat kita membuat kesepakatan tiga bulan?"

Hinata hanya diam sembari mengangguk.

"Aku pernah berkata jika kau menolakku, aku akan menerima mutasi ke pulau Kyushu, karena disana ada seorang polisi wanita yang menungguku-"

"Apa Shizuka orangnya?" Hinata langsung memotong perkataan Naruto.

Naruto mengangguk. "Kau tahu, dia sudah memiliki kekasih. Dia berencana mengkhianati kekasihnya demi aku."

"Lalu apa bedanya dengan diriku. Aku juga tengah mengkhianati kekasihku." Hinata tersenyum miris.

"Hime, kenapa seperti ini...?" Ada raut kekecewaan di wajah Naruto ketika Hinata berubah sikap padanya.

"Sebenarnya aku sudah berusaha melupakan hal ini. Berusaha untuk tidak bertanya padamu. Tapi.... sepertinya aku memang perlu menanyakannya padamu..."

Dahi Naruto berkerut menanggapi permintaan Hinata.

"Apa Naruto-kun punya alasan lain untuk denganku?"

"Aku hanya mencintaimu Hime, apa salah?"

...

"Mau apa kau?!" Ketus Hinata tanpa basa-basi.

"Ck ck..., baru satu bulan saja kau sudah banyak berubah..., tidak merindukanku..., Honey....?"  Raut kecewa tercetak jelas di wajah Toneri karena ucapan ketus gadis yang masih ia anggap sebagai kekasihnya.

"Kemana saja kau selama ini?!"

Toneri tersenyum tipis. "Boleh aku jujur padamu?"

"Terserah." Jawab Hinata ketus.

"Seseorang yang tak ku kenal telah menjebakku. Dia adalah seorang mafia. Saat kapalku berangkat menuju Korea Selatan. Polisi menemukan heroin di sana. Itu bukan milikku. Hari dimana aku akan melamarmu hari itu adalah hari naas bagiku. Aku menjadi buronan polisi dan semua gerak-gerikku dibatasi. Aku tahu kau sudah menggantikan posisiku dengan polisi itu. Tapi yang perlu kau tahu. Dia tak setulus itu mendekatimu. Dia ingin aku masuk kedalam perangkapnya. Ketahuilah Honey apapun yang ia katakan tentangku. Semua itu tak benar. Aku dijebak dan polisi itu tak mempercayaiku. Percayalah padaku Honey, hanya kau satu-satunya yang kumiliki."

...

"Kenapa kau tidak mundur demi aku?"

"Shizuka orang tuaku sangat mengharapkan aku ada di posisi ini."

"Tapi aku juga menginginkan posisi inspektur markas besar."

Sweet DreamWhere stories live. Discover now