*tujuh belas*

59.1K 1.5K 10
                                    

Horeeee.. boom part😀😀😀 jangan lupa budayakan VOTE dan COMENT!!!

Abaikan typo(s)!

ENJOY AND HAPPY READING GUYS😏

-

-

-

Sebulan ini aku benar-benar mengurung diri di kamar. Para sahabatku setiap hari datang membujukku untuk keluar dari kamar.

Aku takut mereka tau yang sebenarnya terjadi denganku. Ya, saat ini aku sedang mengandung bayi berusia 3 minggu. Ini semua karena pria bajingan itu! Pria yang tidakku kenal dan dengan teganya dia mengambil keperawananku di saat aku sedang mabuk.

Aku juga masih ingat saat aku menangis dan dia hanya diam memandangku tanpa rasa bersalah. 'Oh Tuhan kenapa kau menciptakan pria bajingan sepertinya!'
Dan sekarang, akulah yang menaggung malu karena ulah biadabnya!

Mengingat ibu, aku jadi semakin muak dengannya. Pada malam hari aku keluar kamar untuk membeli makanan karena saat itulah sahabatku sudah pulang, dan setiap kali aku keluar, ibu selalu saja menanyakan anak perempuan yang ia sayangi ya siapa lagi kalau bukan Hanna. Hanna, Hanna, dan Hanna. Aku sungguh muak!! Mendengar namanya.

"Nii, Hanni buka pintunya donk."teriak Angel.

Angel menghilang 2 hari karena ia harus pulang ke desa.

"Nii lo kenapa sih, cerita sama kita donk. Lo harus tau Nii, kita kesepian kalau ngga ada lo,"teriak Bianca.

Cklek..

"Hanni,"teriak mereka ber-3 senang. Perjuangan mereka akhirnya tidak sia-sia.

"Ugh.. sesek nafas gua,"Hanni mencoba melepaskan pelukan ke-3 sahabatnya.

"Kangen tau gua, Nii,"rajuk Viona, Angel dan Bianca.

"Aiss.. nanjis gua denger rajukan lo!"ucap Hanni sambil tertawa.

"Lo kenapa sih ngurung diri dikamar?"tanya Bianca.

"Hmm.. eh gua laper nih, makan yuk."Hanni mengahlihkan pembicaraan dia belum bisa bercerita yang sejujurnya.

"Duh Nii, lo ya. Gua capek nih dari tadi bolak balik mulu, tadi lo mau sate ayam yang diujung sana. Gua dah beliin lo malah mau sate ayam yang di kampus, udah gua beliin. Lah lo malah minta gado-gado."Viona mendudukan tubuhnya di kursi.

"Abis ini kemaunnya ba__."

"Apa? Kemauan siapa maksud lo?"tanya ke-3nya serempak.

"Ahh- ke-kemauan gu-a lah,"ucap Hanni gagu.

"Ngga lo tadi ngomong ba, maksud lo kemauan bayi lo kan Nii?"ucap Bianca.

"Setau gua lo ngga pernah mempunyai banyak kemauan jika masalah makanan. Dan gua juga inget kalau lo paling gak suka sate ayam."ucap Angel.

Sebenarnya Viona, Bianca dan Angel sudah tau bahwa Hanni hamil dan yang memeberi tahunya adalah pria yang pernah mereka incar saat di club malam.

"Se-sebenarnya."

"Sebenarnya apa?"

"G-gua Ha-mil, dan sekarang usia kandungan gua 3 minggu. Ma-af ka-rena gua udah bo-hong sama kalian,"Hanni menunduk sambil memejamkan matanya.

Sepintar-pintarnya orang menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya!

"Ini semua karena gua, Nii. Karena lo temenin gua minum, Lo jadi mabuk lalu lu berhubungan badan di bawah kendali alkohol dan sekarang lo hamil."Viona terisak sambil memeluk Hanni.

"Ssttt... ini semua sudah takdir, Vii."Hanni mengusap pundak Viona.

Aku tidak menyesal karena kedatanganmu di dalam rahimku, Nak.

"Lo udah cek kandungan, Vii?"tanya Angel sambil mengelus perut buncit Hanni.

"Udah kok,"jawab Hanni.

"Seneng gua akhirnya gua punya ponakan,"teriak Bianca keras.

"Pala lo seneng,"Hanni menoyol jidat Bianca. "Kaga ada bapak nih anak gua."ucap Hanni ikut mengelus perut yang masih terlihat datar.

Mungkin beberapa bulan kedepan perutku akan membesar. Batin Hanni.

"Hehe... Lo mau apa, Nii. Mau gado-gado ya?"tanya Viona.

"Kampret lo Vii. Tadi lo bilang cape lah sekarang nawarin lagi. Huh!"

"Hehe.. gapapa demi ponakan gua, Nii. Gua beliin ya. Sekalian buat ibu lo,"Viona berdiri dan bergegas pergi mencari gado-gado. Setidaknya Viona menebus kesalahannya, walaupun Hanni bilang ini takdir.

"Lo tau gua hamil dari siapa, Bii, njel?"tanya Hanni kepada Bianca dan Angel.

"Dari seseorang. Lo gak perlu tau Nii. Pokoknya tuh orang uhg.. menggemaskan pinggin gua gigit."ucap Bianca.

"Ehh-ehh lo kenapa nagis Nii?"tanya Angel panik.

"Gua sedih Njel. Perut gua makin lama makin besar. Dan makin lama bayi yang di dalam rahim gua makin bertumbuh. Bagaimana kelak dia bertanya dimana ayahnya? Gua harus bilang apa Njel, Bii?"

"Sssttt... gua yakin anak lo bakal punya ayah."Bianca menenangkan Hanni.

"Taraaa..... gado-gado pesanan nyonya Hanni datangggg....."teriak Viona senang.

"Ahh lo Vii, bikin kaget gua aja!"Angel mengusap dadanya.

"Awas lo Vii. Bayi gua kaget."

"Seremnya bumil satu ini!! Ni gado-gadonya."

"Maksih Vii. Tapi gua mau sate aja deh. Hehe.."Hanni langsung menyantap sate sedangkan Viona menghembuskan nafasnya lelah.

***

Seperti bisa setiap malam Barrak menyempatkan mengikuti wanita bermata hijau menuju tenda makanan.

Ini sudah dia lakukan menjadi penguntit sekitar satu bulan-nan.

Hingga suatu saat dia mengikuti gadis ini ke rumah sakit. Dan fakta yang harus dia terima bahwa gadis yang ia tiduri sedang mengandung benihnya.

Senang, tentu saja Barrak senang. Akhirnya di umur yang ke-33 tahun dia akan menjadi ayah dan mungkin akan menjadi calom suami Hanni.

Ketika Barrak melihat Hanni membeli makanan di pinggir jalan ingin sekali dia membawa Hanni makan di restoran mewah. Nyalinya sangat kecil untuk berhadapan dengan wanita bermata hijau itu.

Tak hanya itu, Barrak pun mengalami mual pada pagi hari. Ini semua karena efek kehamilan Hanni. Dan mualnya Barrak membuat Justin sahabatnya bertanya-tanya.

Barrak berfikir tidak ada guna dia menjadi pria pengecut seperti ini. Dia akan melamar Hanni langsung kepada orang tua Hanni itu terlihat gentle bukan?

TBC?

#1. The woman one billion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang