"Steve.."panggilnya lirih.
Pria itu tak berbalik,diam tanpa menjawab.
"Apa semua yang kau ucapkan itu benar??"
"Lalu apa perdulimu dengan penjelasanku??"
"Please !!!"
Steve berjalan menjauh,menahan emosi yang semakin menyesak di dadanya.
"Kau pantas marah bahkan membenciku saat ini.kau benar,jika aku hanya mengandalkan apa yang kulihat tanpa mendengarkan apa yang seharusnya kau jelaskan.aku baru menyadari semuanya sekarang.aku terlalu takut untuk mendengar jika apa yang ku fikirkan selama ini adalah benar.kau tak mencintaiku dan tak pernah sedikitpun.."
Lama tak ada jawaban.Akira justru memeluk tubuh pria itu dari belakang dengan erat tak perduli jika Steve tak menghiraukannya.
"Ku mohon bicaralah padaku steve,ceritakanlah semua yang seharusnya aku ketahui.jangan diamkan aku seperti ini.ku mohon.."pintanya.
Steve melepaskan pelukan itu dan berjalan ke arah lain,tanpa putus asa akira terus mengejar dan menekan hingga ia mau berbicara.
..........
( STEVE PROV)
Saat usia ku 3 tahun,dokter menfonis jika aku tak dapat berjalan seumur hidup.karna sebuah penyakit yang membuat kedua kakiku tak berfungsi.bertahun aku lalui dengan hanya duduk diatas kursi roda,tak ada satupun anak yang mau bermain dengan ku karna aku cacat.dan aku hanya bisa melihat mereka bermain lewat jendela kamarku.dua tahun ku lewati begitu berat saat aku memiliki keinginan untuk dapat menendang bola.tapi lagi-lagi aku harus menelan kenyataan pahit itu.aku membenci dunia ini,semua terasa tak adil mengapa harus aku yang merasakan ini !!!..
Perlahan aku mulai bisa menerima keadaanku walaupun belum sepenuhnya.ayah dan ibu tak pernah bosan membawaku terapi meskipun aku tau semua itu tak membuahkan hasil yang kami harapkan. Suatu hari ayah membawaku berkunjung kerumah paman Jug,,rumah besar yang membuatku nyaman saat berada disana.tak jarang mereka meninggalkan aku bermain di taman seorang diri dan hanya di temani seorang baby sister.terkadang aku sangat muak,apakah pantas seorang anak seusiaku merasakan penderitaan itu.hingga saat itu aku melihat seorang gadis berlari seraya membawa sebuah bola di tangannya.
"mau bermain denganku??"tanyanya lembut.
"Aku tak bisa menendang bola.kau lihat ini!!"jawabku putus asa.
"Aku pun tak memintamu menendangnya,kau kan bisa menggunakan tanganmu untuk melemparkan ini padaku.bagaimana?"
"Baiklah.."
Sejak saat itu aku tak merasa kesepian lagi,aku memiliki seorang teman,Kiana satu-satunya gadis yang mau bermain denganku.bukan hanya itu ia sangat memahami keinginan hatiku untuk dapat berjalan lagi,perlahan-lahan ia membantuku untuk merubah keputusan dokter yang menetapkan aku cacat permanen.dengan keyakinannya ia berhasil menukar kursi rodaku dengan dua buah tongkat di tangan.kesabarannya membuahkan hasil,sedikit demi sedikit kakiku mampu ku gerakan.itu sebuah keajaiban yang sangat nyata dan dia adalah seorang malaikat bagiku.aku menyayanginya melebihi apapun,dia teman sahabat juga kakak bagiku.tak ada hari terlewat tanpa bermain dengannya,bahkan aku berjanji harus dapat berjalan tanpa tongkat dan menghadiahkan semua itu padanya.dan ternyata kebahagian kami bertambah sejak bibi Sania melahirkan bayi kembar itu.Kiana selalu membawa mereka bersamanya.bermain denganku,aku seperti memiliki seorang kakak dan dua orang adik.walaupun sedikit merepotkan saat mereka menangis secara bersamaan.tapi aku dan Kiana sangat menikmatinya.sampai semua kejadian pahit yang menimpa paman Jug itu membuatku sangat terpukul.usia kami yang masih terlalu kecil tak dapat berbuat banyak atas ketidak adilan itu.
Sampai suatu hari,di sebuah taman seorang gadis berusia 15 tahun serta anak laki-laki bertongkat yang baru menginjak 10 tahun saling mengucapkan janji.jika apapun yang terjadi mereka akan selalu bersama dan saling menjaga.aku berjanji jika kelak aku bisa berjalan dengan normal aku akan membalaskan dendam itu..
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.ia justru membuatku terpisah dengan Kiana juga kau !!.
Setelah kecelakaan itu ia menghilang begitu saja.dan apa kau tau apa yang ku rasakan saat itu.seperti kehilangan sumber kekuatanku selama ini.penyemangatku agar dapat kembali berjalan sudah pergi tanpa alasan.aku marah bahkan meluapkan semua kekesalanku pada diriku sendiri,,hari-hari yang ku lewati begitu berat.namun sejak itu aku memiliki tekad untuk membawa kalian kembali padaku kau juga Kiana..
Bertahun aku mencarinya..mengikuti jejaknya sampai aku berhasil menemukannya.namun sesering itupula ia menolak saat aku mengajaknya kembali mencari keadilan ini.Kiana ku yang dulu berubah,ia menjadi wanita pesimis yang menyerah begitu saja pada keadaan dan membiarkan kenyataan yang buruk terus mengalahkannya.dan setelah bertemu lagi dengannya di Bulgaria aku baru mengetahui apa alasannya ia pergi saat itu.ia menyalahkan dirinya atas semua kejadian yang menimpaku,kematian ibu,kelumpuhan ayah..semua itu membuat ia merasa sangat bersalah dan memutuskan pergi dari kami membawamu bersamanya..
YOU ARE READING
BEHIND A NAME
Fanfictiondalam sebuah kehidupan,masalalu adalah satu hal yang terkadang menjadi sebuah kisah yang akan selalu melekat,entah itu menjadi sebuah dorongan untuk bangkit menjadi lebih baik. atau justru menjadi sebuah pentunjuk untuk kembali mengungkap sesuatu ya...
part 12
Start from the beginning
