part 6

238 16 2
                                        


Cast ;

Shahrukh khan - Steve
Kajol devgn - Akira
Madhuri dixit - Kiana
Sunny deol - vinod
Sonali bendre - sadna
Bipasha basu - katty

"Ini coffee mu nona.."
"Terimakasih,,"wanita itu tersenyum pada pria yang mengantarkan coffee itu,
"Ingin memesan yang lain.."ujar pria itu menarik sebuah kursi dan duduk berhadapan dengan wanita yang memakai outfit biru laut.
"Tidak,cukup secangkir coffee saja.aku tak enak jika meminta yang lain jika kau memberikannya secara gratis.."
Tawa renyah menyusul setelah ucapan itu,,
"Tempat yang bagus,kau membuatnya sangat indah dan berbeda dengan caffe yang lain.tempat yang strategis juga bernuansa hindi.i love it !!,"wanita itu berujar seraya menyeruput kopinya.
"Tarimakasih karna kau sudah bersedia datang ke tempatku akira.ku kira kau tak berminat dengan tawaranku??"
"Tidak masalah,selain karna aku memiliki waktu luang,ternyata meminum coffee gratis itu sangat berbeda rasanya.."jawabnya seraya tertawa kecil.pria itu menggelengkan kepala kemudian meraih gelasnya.
Tanpa di sadari pria itu tertawa seraya menatap wajah akira..
"Kenapa?apa ada yang aneh??"
"Sebentar.."ia mengusap lembut ujung bibir akira yang terkena coffe dengan ibu jarinya.wanita itu mengangkat pandangannya,jantungnya berdegup begitu cepat,membuatnya panik.bagaimana jika pria di hadapannya mendengar suara detakan jantungnya..siall!!,,bahkan cangkir yang ia pegang serasa akan segera jatuh jika terus seperti ini.
"Kau seperti anak kecil saja.."
"Terimakasih.."ucapnya gugup.

Steve,si pemilik caffe yang baru saja di buka seminggu ini,terlihat begitu senang dengan kedatangan wanita yang ia tolong beberapa waktu yang lalu.sejak pertemuan singkat itu sepasang insan yang tak saling mengenal kini menjalin sebuah hubungan yang dekat,banyak obrolan yang mereka lakukan setiap harinya.mulai dari hanya sekedar mengirim pesan,bahkan pertemuan pun sering kali mereka lakukan...hari demi hari yang berjalan memberikan kesan tersendiri bagi akira pria itu sangat beda,yah mungkin saja benar.karna hatinya tak prrnah berhenti berdebar saat di dekatnya,perasaan apa ini??,terlebih sikap steve yang begitu baik padanya.pria itu mampu mengisi ruangan yang sudah lama tak berpenghuni,menghias dengan jutaan senyuman yang mampu membuatnya merasa bodoh !!,terkadang ia tersenyum,tertawa dan melakukan hal konyol saat teringat betapa indahnya senyuman yang di berikan pria pemilik caffe itu.
*
Central park sore ini.

Deru angin yang melintas di sekitar tempat itu membuat hati seorang wanita terasa bergemuruh,,matanya berbinar dengan senyuman yang tak lepas sejak tadi,sesekali ia tertawa seraya bertepuk tangan setiap kali ia melihat pria itu tersenyum ke arahnya,,beberapa kali ia harus menahan nafas merasakan desiran hati yang tiba-tiba muncul saat ia mendengar lantunan lagu dari seorang pria yang sudah tak asing lagi untuknya..ia mengayunkan kakinya lalu menggerakkan tubuhnya mengikuti nada yang membuat tempat itu mendadak ramai.walau dalam posisi duduk di sebuah bangku.tak di lewatkannya untuk sedikit membuka mulut mengikuti tiap bait dari lagu itu.
Beberapa menit kemudian tepuk tangan dari beberapa orang yang berdiri disana mengakhiri lagu itu,,
"Bagaimana??"
"Aku tak menyangka jika kau pun pandai menyanyi,,"wanita itu menoleh dan memiringkan tubuhnya menghadap pria yang masih mencoba mengatur nafasnya.
"Tidak banyak yang tau  soal itu,,"
"Mengapa?suaramu sangat indah,lihatlah beberapa wanita itu."tunjuknya ke arah kanan,tepat dimana 3orang wanita nampak duduk seraya tersenyum kearah steve.pria itu pun nampak nya membalas senyuman mereka.
"Aku hanya bernyanyi pada waktu-waktu tertentu,,"tuturnya.menoleh kemudian tersenyum pada akira.
"Misalnya??"
"Saat aku bosan,dan...."ucapnya menggantung.
"Dan apa??"
Terdengar langkahan kaki seorang anak kecil yang berlari menghampiri mereka.
"Paman terimakasih,suara paman sangat indah,"
"Benarkah??"
Anak itu mengangguk mantap."ini untuk paman.."ujar seorang gadis yang menghampiri  mereka,ia memberikan setangkai mawar merah pada pria itu.
"Terimakasih sayang,,dan kau pun ikut bernyanyi denganku tadi,dan suaramu sangat indah.."
"Benarkah??"
"Tentu saja,,siapa namanu?"
"Clara paman.."
"Nama yang cantik,seperti wajahmu.aku steve."
"Salam kenal paman tampan.."
"Salam kenal juga sayang."
"Sampai jumpa paman..."gadis itu kembali berlari menjauh seraya melambaikan tangannya.
"Apa itu juga alasannya."
"Dan itulah salah satunya,tadi dia menangis aku mencoba menenangkannya tapi dengan satu syarat.."
"Apa itu??"
"Seperti yang kau lihat,aku harus bernyanyi untuknya.."
"Manis sekali,,"
"Akira,,"
"Heumm"
"Sedang apa kau di tempat ini??"
Akira menghela nafasnya kasar,di selipkannya helaian rambut yang terkibas oleh angin ke belakang telinganya."menemui seseorang"
"Temanmu??"
"Entahlah !!"
Steve menoleh,keningnya mengernyit heran.menatap akira yang tengah menoleh ke sekitar taman itu.
"Kau menemui seseorang yang tak kau kenal."
Di benarkannya kembali posisi duduknya hingga berhadapan dengan pria itu.
"Begini,sudah dua bulan terakhir ini,aku selalu mendapat kiriman bunga dari seseorang yang tak pernah aku tau,dia tak pernah menemuiku atau pun menuliskan namanya menurutku ia sangat aneh dan mungkin sedikit gila.karna hampir setiap hari dia membuatku hampir mati karna perasaran,dan hari ini ia memintaku datang ketempat ini untuk bertemu dengannya.dan seperti yang kau lihat..tak ada siapapun yang menungguku disini.."dengusnya.diangkat nya kedua bahu menandakan kekesalannya.
"Apa kau merasa terganggu olehnya??"
"Awalnya,,tapi ternyata aku terbiasa menerima itu.hanya saja sampai sekarang aku tak pernah tau siapa sebenarnya dia??"
"Apa kau menganggap permintaanya sangat penting,bukankah kau bisa mengabaikan permintaan nya ini??"
Akira terdiam untuk sesaat.menundukan wajah dan sedikit mengulum bibirnya.karna tak bisa di bohongi sebenarnya ia sangat ingin bertemu dengan pria aneh itu.namun ucapan steve barusan berhasil membuatnya gugup.karna dia akan tau jika akira memang menganggap ini sangat penting.bodoh!!!...
"Aku hanya penasaran.."ujarnya.
"Hanya itu??"akira menoleh,dan memicing.
"Jika kau bertemu dengannya apa yang akan kau lakukan??"lanjut pria itu.
Ia mendongakan wajah keatas menatap langit,berfikir tentang hal apa yang akan ia lakukan nanti.
"aku akan bertanya padanya,mengapa ia selalu bersembunyi.apa wajahku terlalu menyeramkan,atau dia memang tak berniat menemuiku.lalu mengapa juga ia selalu mengirim bunga-bunga itu."

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now