Hari berikutnya aku memutuskan untuk membawa semua kasus ini ke pengadilan.namun usahaku menemukan jalan buntu.Keilas terlalu licik,ia menghilangkan semua bukti kejahatannya.membuat pengadilan tak bisa menahannya.bermacam cara telah kami lakukan.tapi hasilnya tetap saja sama.bahkan istriku Jihan pun menjadi korban dalam kelicikannya..
Sampai hari itupun tiba,bajingan itu merusak rem mobilku hingga kami mengalami kecelakaan dan membuat kakiku menjadi lumpuh.tapi bukan itu yang membuatku terpuruk.justru setelah itu aku tak melihat jika Kiana ada di sampingku.gadis itu menghilang membawa sang adik pergi begitu saja tanpa jejak.aku tak pernah tau apa alasannya.lalu aku mengasingkan diri ke desa ini untuk bersembunyi karna bajingan itu mengincarku,,setelah ia berhasil memberikan keterangan palsu yang menyebut Jug beserta anak dan istrinya tewas karna sebuah kecelakaan,pengadilan memutuskan untuk mengalihkan semua hak waris itu padanya.perusahaan Sania,rumah bahkan beberapa aset berharga lainnya yang seharusnya menjadi hak ketiga gadis itu. berpuluh tahun aku mencari kalian nak,mungkin Tuhan masih membiarkan aku hidup untuk menceritakan semua kejadian ini padamu.karna sebelum aku mati,aku hanya ingin melihat Akira dan Kianaku kembali.mereka yang sudah ku anggap seperti putriku.
Flasback off~~~~~~
"Aku selalu mencari keberadaan kalian putriku,selama ini aku masih memiliki kewajiban yang belum aku tunaikan.yaitu menjaga dan merawat kedua putri Jug yang masih hidup.."ucap pria itu seraya menyeka air matanya.
"Semua ini terlalu menyakitkan untukku paman."
"Aku mengerti,mungkin" Dia" telah mengatur semuanya.hingga membawamu ketempat ini dan berhasil mengungkap semua kebenarannya."
"Ini tak adil..sangat tak adil.aku tak akan membiarkan siapapun yang telah menghancurkan keluarga ku hidup dengan tenang dan lepas dari dosanya.tak akan kubiarakan hal itu terlalu larut.jika itu alasan kakak melarangku selama ini untuk datang kesini,itu sebuah kesalahan yang besar.aku tau itu.bajingan itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya paman."
"Aku mengerti bagaimana perasaanmu saat ini putriku,tapi kau tenang saja.setelah kau berhasil menemukan bukti pembunuhan itu,inspektu Kunal membuka kembali kasus ini.bahkan saat ini mereka tengah memburu Keilas,tapi kita tak boleh merasa senang dulu.karna dia sangat licik,dan aku yakin saat ini ia tengah menyusun rencana untuk membuat dirinya tetap tak bersalah di mata hukum.."
Akira terdiam,merasakan derasnya air mata yang semakin mengalir,kenyataan pahit tak membuatnya lemah.justru itu memberikan sebuah kekuatan untuk memperkokoh hati serta keyakinannya untuk mendapatkan hak dan keadilan.
"Aku sudah menceritakan semuanya padamu,ku harap tak ada lagi kesalah pahaman antara kau dan Kiana.ini sudah terlalu malam,beristirahatlah.."
Pria itu menggerakan kursi rodanya meninggalkan akira sendiri,,ia duduk di sebuah kursi menatap kepekaan malam lewat jendela kayu yang sengaja ia buka.melepas semua kesedihan yang kini memenuhi hatinya.namun terlepas dari itu,masih ada hal yang mengganjal di hatinya saat ini.yaitu tentang hubungan Steve dan sang kakak..
"Kau belum tidur??"tiba-tiba suara itu hadir di tengah lamunannya.ia menoleh dengan tatapan datar tanpa menjawab.ia justru meraih kotak obat untuk mengganti perban di tangannya.
"Biar ku bantu."ujarnya.
"Aku tak butuh bantuanmu !!!"ketusnya.
Namun tanpa menghiraukan Steve meraih perban dan obat merah di tangan Akira lalu menggantinya.
"Kadang kau membutuhkan orang lain saat akan melakukan sesuatu."lirihnya.wanita itu tak menjawab,lagi-lagi ia hanya memalingkan wajahnya.
"Sebaiknya kau istirahat,besok pagi kita harus kembali ke New york.keadaan Kiana memburuk semenjak kepergianmu.."lanjutnya.ia pun membalikan tubuhnya untuk segera pergi.
"Sebegitu cemasnya kah kau pada wanita itu??"
"Lalu apa ada yang salah??"pria itu berbalik
"Tentu saja,karna kau mengatakannya pada wanita yang berhasil kau mainkan hatinya.!!"
"Akira cukuplah menyudutkanku.kau harus mendengarkan dulu,setelah semua yang ayah katakan apa kau masih meragukan cintaku??"
"Paman bahkan tak menceritakan tentang kisah cinta kalian.bisa saja selama ini kau bermain tanpa sepengetahuannya.."
"Akira..?!"lirihnya tak percaya.
"Bahkan semua hal yang kau lakukan padaku adalah bagian dari sandiwaramu??kau hebat.dan aku yang terlalu bodoh.."ujarnya seraya menepuk kedua tangannya.
"Kau salah akira. Semua itu bukan sandiwara tapi sebuah kebenaran.apapun sumpah itu bukankah telah kita ucapkan bersama,kau yang telah membawa sinar mentari pagi di hidupku.apakah kau ingat itu?hari-hari yang kita lewati sangat indah,malam-malam yang kau berikan dengan penuh cinta itu adalah kenyataan.."
"Tapi kau datang padaku dengan sebuah sandiwara yang mengatasnamakan cinta,kau perbudak hatiku.kau tau jika hatiku terlanjur luruh padamu,dan itu kau manfaatkan untuk memperlancar aksimu.kau datang dengan rayuanmu padaku.lalu kembali berjuang meraih cintamu di belakangku.apa itu yang kau lakukan dengannya selama ini.semua yang kau lakukan adalah lelucon,kau juga cintamu itu??"
"Pertanyaanmu secara tak langsung menunjukan sikap burukmu akira.."
"Kau yang menbuatku seperti ini..bahkan aku tak bisa membedakan antara rasa kecewa,tak percaya bahkan sebuah dendam dan kebencian.."teriaknya dengan nada semakin tinggi.berulang kali steve mencoba menjelaskan.namun tetap saja ia menolak.
"Kau mencintainya??"
"Akira aku.."jawabnya gugup.
"Aku tak mendengar jawaban dari pertanyaanku tadi.."sinisnya.
Tak ingin memperburuk suasana,ia memilih pergi meninggalkan wanita itu.namun langkahnya tertahan karna akira menarik kasar baju steve.
"Kau tak bisu.maka jawablah pertanyaanku.!!!"bentaknya.
"Sebaiknya kau tenangkan fikiranmu.."
"Itu bukan jawaban dari pertanyaanku.."
"Akira.."
"JAWAB !!!!!"bentaknya.
Steve berbalik dan menatap tajam wanita itu.
"YA.."jawabnya setengah menekan nada bicaranya.
"Ternyata benar selama ini kau memanfaatkan ku untuk mendapatkannya.dia gadis yang kau cintai selama ini.kau pembohong,mengapa kau melibatkan ku dalam hubungan percintaanmu itu !!!".akira menarik kerah baju steve secara kasar.dengan mata yang mulai memerah.
"Jika kau masih menganggapku pembohong tanpa memberikan kesempatan padaku untuk menjelaskannya,apa kau fikir sikapmu sudah benar."bentaknya.
"Benar aku mencintai Kiana melebihi nyawaku sendiri,aku mengorbankan nyawaku selama ini untuk mencarinya.itu karna aku sangat menyayanginya.karna dialah yang telah menyelamatkan nyawaku dan menghindarkan aku dari kematian.wanita yang kau anggap jalang,jahat serta munafik adalah dia yang sangat berharga bagiku karna dia sudah ku anggap seperti KAKAK ku sendiri..apa kau puas..!!!"sentaknya dengan nada yang lebih tinggi seraya mencengkram bahu akira lalu menghempaskannya,ia pun pergi dari kamar itu.
Akira terkesiap mendengar pernyataan Steve,mulutnya begitu berat untuk berucap,tetes demi tetes air mata berjatuhan begitu saja setelah pria itu menghilang di balik pintu.bahkan kata-katanya itu terngiang jelas di telinganya.membuat hatinya semakin merasa bersalah.tak percaya dengan semua yang ia dengar,apakah semua itu benar??.jika steve menyayangi Kiana sebagai seorang kakak?
ia keluar dan mencoba mencari pria itu.
Ia terus berjalan hingga sampai di depan sebuah danau saat melihat seorang pria nampak tengah berdiri dan meluapkan semua emosinya dengan menangis.
YOU ARE READING
BEHIND A NAME
Fanfictiondalam sebuah kehidupan,masalalu adalah satu hal yang terkadang menjadi sebuah kisah yang akan selalu melekat,entah itu menjadi sebuah dorongan untuk bangkit menjadi lebih baik. atau justru menjadi sebuah pentunjuk untuk kembali mengungkap sesuatu ya...
part 12
Start from the beginning
