"Siapa namanu nak??"
"Shana Zaid paman.."jawabnya setengah menangis.
"Ikutlah denganku.."
"Aku takut.."jawabnya parau.
Jug meraih tangan mungil itu dan meletakan tepat di dadanya.
"Apa kau takut??"
Gadis kecil itu menggelengkan kepala dan berhambur kepelukan Jug.rasa iba juga ketidak tegaannya saat itu menggerakan hatinya untuk membawa gadis kecil itu pulang bersamanya.sepanjang perjalanan ia terus menangis ketika teringat kejadian tragis yang menimpanya.Shana adalah putri  dari seorang penduduk di pakistan.hari itu ia bersama sang ayah sedang pergi untuk menjual hasil tani mereka,sebelum akhirnya insiden perang di tempat itu membuat ia kehilangan kedua orang tuanya.tak jarang ia memanggil-manggil nama sang ayah membuat kami panik,namun keadaan itu berubah saat kedua tangan lembut Sania memangkunya..ia lebih tenang,dan sejak saat itu mereka memutuskan untuk merawat gadis itu dan mengangkatnya sebagai anak..
"Apa kau mau menjadi putri kami??"tanya sania dengan lembut.
"Boleh aku memanggilmu ibu??"lirihnya.
Sania mengangguk seraya membelai pipinya.anak itu mengangguk lalu memeluk wanita yang membuatnya lebih tenang.
Sejak saat itu Jug memutuskan untuk mengganti nama gadis kecil itu menjadi Kiana Mohan.
Hari demi hari,bulan ke bulan hingga berganti tahun.Kiana tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang penurut.semua orang begitu menyayanginya.terlebih tuan Deepak.tak ada lagi batasan  bahkan ia akan sangat murka jika ada yang menyinggung soal hubungan darah..bahkan beliau memasukan mana Kiana menjadi hak waris kekayaannya yang seharusnya ia berikan pada putra sulungnya Keilas Mohan..karna selama ini Keilas tak pernah berada di jalan yang benar.ia pengedar obat dan minuman terlarang secara ilegal.bahkan menjadi ketua dari kelompok pengexpor barang-barang tersebut.bahkan Deepak sendiri yang menjebloskannya ke dalam penjara tanpa ampun.dan sejak saat itu ia tak lagi mau mengakui Keilas sebagai putranya.
Kebaikan serta kesabaran Jug dalam menghadapi setiap permasalahan keluarganya.membuat ia mendapatkan sebuah hadiah terindah.tepatnya saat Kiana berusia 15 thn.dokter menyatakan Sania tengah mengandung.lalu setahun kemudian ia melahirkan dua orang bayi perempuan kembar yaitu kau,dan Kiara.lahirnya mereka menambah kebahagiaan di keluarga Mohan,walau begitu itu tak membuat Jug maupun Sania mengurangi rasa sayangnya pada Kiana.karna bagi mereka tuhan telah memberikan tiga orang putri yang sangat cantik..
Dan apa kau tau??selain Sania hanya Kiana yang mampu menenangkanmu saat kau menangis tengah malam..walaupun kembar ternyata kalian memiliki kepekaan yang berbeda selain wajah yang hampir tak bisa di bedakan..lucunya,bahkan aku sendiri selalu bingung saat membedakan keduanya..tapi lagi-lagi gadis itu menjadi malaikat penyelamat.dia selalu memberikan warna pink pada Kiara lalu biru untukmu nak..!!Jika aku mendapatkan cakaran saat menggendong salah satu bayi itu.itu berarti yang ada di pangkuanku adalah kau Akira..

Aku tak pernah menyangka jika semua kebahagiaan itu perlahan terkikis oleh waktu,,saat kalian berusia 2tahun,tuan Deepak meninggal akibat serangan jantung.dan tak lama setelah itu Keilas datang dan menuntut haknya kembali..terlebih saat ia tahu jika sang ayah memberikan hak warisnya pada seorang gadis Pakistan.itulah sumber ke murkaan Keilas.berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan apa yang menurutnya benar walaupun pengadilan memutuskan jika Kiana yang berhak atas harta itu.
Hingga pada suatu hari bencana itu datang.,
Malam itu hujan turun cukup lebat,tiba-tiba aku terbangun dari tidurku saat seorang gadis mengetuk pintu rumahku dengan sangat ketakutan,tubuhnya kotor dan penuh luka.ia membawa seorang balita bersamanya dan meminta pertolongan padaku..Kiana menceritakan semua yang terjadi.bahwa dengan sengaja Keilas datang dan menghabisi orang tuanya.ia memperkosa Sania jelas di depan mata gadis itu,menembak Jug hingga ia tewas,,lalu ketidak berdayaannya menyelamatkan Kiara.semua itu ia ceritakan padaku semalam penuh dengan tangisan juga penyesalan.semenjak itu Kiana yang dulunya gadis periang ia menjadi gadis yang pendiam,penuh ketakutan dan begitu tertutup.
"Semua ini karna ku paman,aku penyebab semua bencana ini.andai saja dulu ayah tak membawaku ke rumah itu.tentunya mereka tak akan terbunuh seperti ini.."tangisnya.
Mendengar ucapan itu aku hanya mampu merangkul dan menenangkannya.
"Jangan bicara seperti itu nak,ini bukan kesalahanmu.aku berjanji akan membantumu membalas semua perbuatan keji itu.."

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now