Lino mamasuki kelasnya yang sudah ramai oleh penghuni kelas lainya,Lino sempat melirik Kira yang sedang asik dengan novel yang Kira baca.
dan ia menuju kursinya yang berada di paling belakang pojok kiri dan di samping Lino adalah bangkunya Nadia. Mereka bukan duduk satu meja melainkan bersebelahan karena di SMA Tunas Bangsa semua siswa-siswi duduk sendiri-sendiri, satu meja dan satu bangku.
"Tumben No, jam segini udah masuk kelas ?" Ucap Nadia.
"Terus,geng rusuh lo yang lain pada kemana , pasti mabal lagi... lo tumben kok nggak ikutan mabal" ucap Nadia lagi sambil celingak-celinguk mencari teman-teman Lino yang lain.
"No, jawab kek ditanya malah diem aja" ucap Nadia lagi.
"Gimana gue mau jawab, setiap gue mau ngomong lo nyerocos mulu kayak laler" ucap Lino agak kesal.
"Yee.. woles ae keles jawabnya" ucap Nadia yang jadi ikut kesal.
"No, gue mau tanya nih.. tentang Raka" ucap Nadia.
"Raka???, lo jadian sama dia.. wah nggak bisa di biarin nih, gue harus minta PJ" ucap Lino sambil teriak.
"Goblok, kecilin suara lo bego" ucap Nadia dengan suara yg lebih seperti bisikan.
Kira yang sedang membaca novel pun merasa terganggu karena ada yang berteriak di belakang dan dia pun menoleh kebelakang.
"Ada apa sih Nad" ucap Kira yang melihat Nadia lagi marah-marah ke Lino.Mata Lino dan mata Kira pun bertemu,mereka sempat terdiam beberapa saat.
"Ini nih.. Lino gil..."Nadia tidak meneruskan ucapannya,karena melihat Lino dan Kira yang sedari tadi saling pandang.
Seperti ada bola terang yang berada di kepalanya,dia baru saja mendapatkan ide,
Nadia berdehem cukup keras yang membuat kedua manusia ini tersadar kalau mereka sudah bertatap mata dengan waktu yang lama.Lino merasa salah tingkah,dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,guna mengurangi rasa saltingnya.
Sementara Kira,dia hanya memandangi Lino dengan ekspresi yang datar.
"Jadi,sekarang udah suka liat-liatan mata nihh"Goda Nadia kepada Lino dan Kira.
Tapi,Kira mengacuhkan sahabatnya itu,kemudian dia akhirnya melanjutkan membaca novelnya sampai bel masuk pun berbunyi.
"Selamat Pagi anak-anak"Ucao Bu Rani yang beberapa menit lalu masuk kedalam kelas.
"Selamat Pagi bu"Ucap satu kelas.
"Sekarang,keluarkan pr kalian masing-masing"Ucap Bu Rani
"Mampus"Gumam Lino yang masih bisa didengar Nadia.
"Napa lo?enggak buat pr?"Tanya Nadia.
"Heh,lo kok enggak bilang sih kalau ada pr"
"Lo kan gak tanya"Ucap Nadia berlalu meninggalkan Lino.
"Mana temen gue lagi mabal semuaa,tau gitu gue ikut mabal,Anjirrr"Gerutu Lino kepasa dirinya sendiri.
"Lino,mana pr kamu?teman-teman kamu pada kemana?"Tanya Bu Rani kepada Lino.
"Slow bu,satu-satu aja kalik,Saya enggak buat pr bu"Ucap Lino dengan cengengesan.
"Keluar sekarang juga"Ucap Bu Rani sambil menunjuk arah pintu.
"Iya bu,enggak usah disuruh juga saya udah mau keluar kok"Ucap Lino dengan tampang Watados.
YOU ARE READING
To Be Continue
Teen FictionWARNING!Typo bertebaran "Woy.. Nad " ucap Lino sambil menggebrak meja Nadia. "Apaan sih.., berisik tau " ucap Nadia dengan ketus. "Temen lo yang itu namanya siapa sih? "Ucap Lino sambil menunujuk Kira dengan dagunya . "Yeee.. kepo lo,tanya aja sendi...
