Hana hanya terdiam, ia tidak bisa berfikir jernih saat ini dan satu pertanyaan yang membuat semuanya jadi lebih rumit,

Apa yang harus ia lakukan di sini?

Makanan yang sudah Chanyeol pesan akhirnya berada di atas meja, Hana hanya terdiam sambil mendengarkan semua ocehan dari orang – orang yang ada di sekelilingnya dan Chanyeol sepertinya menikmati waktunya, walau saat ini, ia tidak terlalu banyak berbicara.

"Sepertinya aku harus berterimakasih padamu," Baekhyun tiba – tiba memulai percakapan dengan Hana,

"Maksut anda?" Hana bertanya bingung,

"Saat ini, kami sangat membutkan Chanyeol," Baekhyun kembali berkata.

"Walaupun benar Suho akan selalu ada, tapi semua ini berbeda saat Chanyeol menghilang, kami semua begitu khawatir tentang keadaan Chanyeol dan pagi ini saat kami mendapat berita darinya kami begitu senang dan membatalkan semua rencana kami hanya untuk bertemu dengannya," laki – laki berkacamata yang di panggil Chen itu mencoba menjelaskan,

"Kau tidak akan tau, seberapa besar peran Chanyeol dalam dunia ini, tapi kehadiran Luhan saat ini benar – benar membuat kami pusing, laki – laki itu benar – benar pintar, tapi semuanya bergantung pada ibunya yang sekarang menjabat menjadi derektur utama," Kini lay menjelaskan.

"Kami sama sekali tidak bisa berkutik, walaupun kami adalah teman masa kecil Chanyeol yang sudah mengenal perusahaan bersama – sama dari kecil, tapi tetap saja, saat ini semuanya begitu kacau." Tao kini menjelaskan.

"Lu..han?" Hana mengulang nama itu lagi,

"apa kau belum tau, kini Luhan menjabat sebagai derektur utama dan ibunya yang menjadi CEO setelah ayah Chanyeol, Mr. Park sepertinya sedang di keadaan tidak begitu baik," Baekhyun menyampaikan.

"Chanyeol-aa, kau harus mengunjungi laki – laki tua itu," Lay kini berkata.

Hana memandang laki – laki yang ada di sampingnya, pandangannya sendu, seperti berjuta pertanyaan ada di benak laki – laki saat ini.

"Ada apa?" Chanyeol bertanya saat menyadari mata Hana tak henti memandang dirinya kali ini.

"Ti - tidak ada apa – apa," Hana tergugup,

"Mengapa kau terlihat begitu gugup?" Chanyeol kembali bertanya,

"Tidak, aku hanya bingung dengan keadaan," Hana menjawab,

"Orang rendahan sepertimu tidak mungkin bisa memahami kami," Chanyeol menjawab pelan.

Mendengar jawaban Chanyeol, Hana hanya bisa membenci dirinya sendiri dengan di kelilingi oleh orang – orang kaya yang kurang sopan ini.

"Jadi apa rencanamu?" suara Baekhyun kembali terdengar,

"Untuk saat ini, kalian semua harus merahasiakan keadaanku," Chanyeol menjawab sambil meletakan sendoknya di piring dan mulai melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Memangnya mengapa kau ingin kami merahasiakannya, apa tidak cukup kau membuat kami semua menderita saat kau tidak ada?" Tao membuka suaranya dengan nada kesal.

"Maafkan aku jika di masa sekarang, aku tidak bisa membantu kalian dalam bentuk apapun, selama ini, aku hanya terus memantau jalannya perusahaan dari berkas berkas yang ku dapat melalui orang – orang kepercayaanku, aku tau apa yang terjadi di perusaan, tapi sekarang bukan waktu yang tepat bagiku untuk menjerat nenek sihir itu di bawah tanganku,"

"Apa kau tau dalam waktu 2 minggu meeting besar akan di adakan dan semua pemegang saham akan datang, aku tidak tau apa yang akan ia lakukan, tapi saat ini aku tau ia akan menyingkirkan satu per satu dari kami agar ia bisa memegang perusahaan sepenuhnya." Lay membuka suara.

[COMPLETE] TO LOVE YOU MOREDonde viven las historias. Descúbrelo ahora