******
Kediaman akira malam ini...

  Satu jam sudah ia duduk di ruang tamu memegang ponselnya membalas setiap pesan yang masuk di sana,dan terlihat beberapa kali wajah nya menoleh memastikan jika orang yang ia tunggu akan segera pulang.waktu semakin terasa lama sehingga ia masuk dalam sebuah lamunan yang membuatnya larut.

"Kau sedang apa??"suara lembut itu membuyarkan lamunannya.
Ia menoleh dan tersenyum saat melihat seorang wanita yang sudah ia tunggu akhirnya pulang juga..
"Kakak,kau pulang juga.aku sudah menunggumu sejak tadi,,"
"Akira ada apa?mengapa kau terlihat sangat tegang??"
"Sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan padamu malam ini.tapi ku fikir sebaiknya kau istirahat dulu,aku akan menunggumu di ruang makan.bagaimana??"
"Baiklah sayang,aku akan membersihkan badanku dulu..!!!"
Ia hanya menatap tubuh sang kaka yang tengah menaiki anak tangga..sesekali menghela nafasnya panjang lalu berjalan ke ruang makan seraya kembali mencoba merangkai kata untuk ia utarakan pada wanita yang sangat di hormatinya.
***
"Jenny,,"panggil kiana.seorang wanita pun berlari menghampirinya.
"Siapa yang membuat ini.."tunjuknya pada meja makan.ia di buat heran karna malam ini menu makanan yang tersedia adalah semua makanan khas india.
"Aku,,"timpal akira yang berjalan seraya membawa nampan berisi roti naan,dan semangkuk chole.
"Akira,kau yang membuat semua ini.."ujarnya heran.
"Ya,sebenarnya Jenny pun ikut membantuku.kami melakukannya bersama,benarkan?"
"Ya nyonya.bahkan nona Akira mengajarkanku resep untuk membuat briyani.."timpal wanita itu.
"Dan kau harus membuatkannya untukku nanti,,"canda akira..
"mengapa kau masih berdiri disana,ayo duduk apa kakak tau mau mencicipi makanan buatan ku??"
Kiana pun menarik kursi,ia duduk dan segera  meraih sebuah roti naan.hatinya berdesir hebat saat mulutnya kembali di masuki makanan khas negaranya.sebisa mungkin ia tak ingin sampai akira tau apa yang di rasakan hatinya saat ini.
Satu jam berlalu,mereka berdua tampak sedang asik menyantap makan malamnya,kiana nampak santai seraya terus menyuapi makanan ke mulutnya,namun berbeda dengannya.akira justru nampak tegang seraya terus merancang pembicaraan apa yang akan di mulai saat ini,lalu bagaimana caranya agar ia dapat membuat wanita itu memberikan  ijin padanya.
"Dalam rangka apa kau membuatkan makanan sebanyak ini??"
"Hanya menuangkan rasa rinduku"
"Pada??"tanyanya.
"Sudahlah..bagaimana rasanya masakanku?tak kalah dengan menu di restaurant mu bukan??"alihnya.
"Ini sangat luar biasa,aku berfikir mengapa bukan kau saja yang menjadi chef di restaurant ku.??"
"Kurasa bukan ide yang bagus ka.."sahutnya.
Kiana hanya terkekeh mendengar jawaban itu.
"Kak,,"panggilnya lirih,kiana hanya berdehem seraya meraih gelas minumannya.
"Mmm...Aku akan pergi ke india.."ucapnya sedikit ragu.
Gerakan tangan itu berhenti seketika,ia menoleh menatap sang adik begitu tajam.kalimat itu ternyata masih membuat ketegangannya menyulut.Bahkan terasa semakin terbakar.
"Apa !!,india?untuk apa??"
"Aku mendapatkan tugas untuk mewakili perusahaan melouncing gaun rancanganku disana,"ucapnya sangat hati-hati.
Kiana hanya diam terpaku tanpa menjawab apapun,tatapannya menjadi kosong membuat tangannya sedikit gemetar.dengan cepat ia meraih kedua tangan sang kaka yang terasa sedikit dingin.
"Aku tau selama ini kau sangat melarangku untuk pergi kesana dan aku selalu menuruti itu,walaupun kau tak pernah sekalipun memberikan alasan yang pasti padaku.tapi ku mohon untuk sekali ini mengertilah.ini demi pekerjaanku,dan perusahaan itu,mereka termasuk relasi terbesar kami,ku mohon kali ini saja,aku hanya pergi beberapa hari".
"Ku rasa kau sudah tau jawabanku..!!"tatapan itu terangkat dengan fokus yang lebih tajam.
Kini akira yang terpaku,ternyata sang kaka masih sangat keras melarangnya untuk hal ini.bahkan ini pertama kalinya ia melihat kiana begitu marah..!!apa yang sebenarnya ia fikirkan??
"Kak,ku mohon untuk kali ini saja mengertilah.ini kesempatan besar untukku.dan semua ini akan sangat berpengaruh pada pekerjaanku nanti.mengapa kau selalu marah setiap kali aku mengatakan keinginanku untuk pergi kesana !!"
"Sudah ku katakan sejak dulu kau boleh pergi kemanapun yang kau mau,aku akan mengijinkannya tapi tidak untuk pergi ke india dengan alasan apapun.kau mengerti !!!".bentaknya.nada itupun mulai meninggi.
"Katakan apa alasannya??mengapa india menjadi Hal yang paling membuatmu murka?kau lupa siapa kau siapa aku?kita gadis india bukan?disanalah kita di lahirkan,sebesar apapun usahamu untuk menghapuskan nama itu dalam hidupmu tak akan berhasil karna india sudah mengalir dalam darah kita sejak dulu,sekarang dan selamanya.kau lupa itu??"
"Akira,sekali aku mengatakan tidak ya tidak.kau hanya tinggal menurutinya saja..karna kau tau aku paling tak suka di bantah."tekannya.ia kemudian bangkit lalu melangkah pergi.
"Itu artinya kau ingin melihat karirku hancur kak,begitukah??"
Kiana menghentikan langkahnya tanpa berbalik.merasakan sesak didada yang semakin kuat,menahan rasa panas di kedua sudut matanya.
"Aku selalu menuruti kemauanmu,melarangku pergi kesana,aku tak pernah membantah !!tapi saat aku meminta penjelasan kau tak pernah menjawab itu.itu membuat ku semakin yakin jika kau menyembunyikan sesuatu dari ku selama ini.benarkah??.."akira berjalan menghampiri kiana dan berdiri tepat di hadapan wanita yang tengah menahan air matanya.
"mengapa kau diam?apa yang kau sembunyikan.?sikapmu sangat aneh dan tak wajar.."desaknya.
"Aku tak ingin berdebat denganmu malam ini akira.cukup aku mengatakan tidak untuk permintaanmu itu saja!!!".
"Dan aku tak akan menurutinya kali ini sebelum kau benar-benar menjelaskannya padaku kak.."
"Jangan membantah ku bilang !!!!"
"Kau tak berhak terus melakukan ini padaku.cukup !!!aku muak dengan sikap mu yang bisa membuatku gila.kau egois,"

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now