Chapter 10

2.8K 238 10
                                    

Bagian Kesepuluh.

.

.

.

[Appa, aku ingin memperkenalkan seorang laki-laki. Aku akan datang besok]

Seluruh anggota keluarga Jaejoong di Chungnam langsung sibuk mempersiapkan kedatangan Jaejoong.

Sang Ayah juga mengharuskan kedua anak laki-lakinya yang bekerja di pangkalan militer untuk mengambil libur dan pulang ke Chungnam.

Walau sang Ibu belum tentu akan menerima kenyataan kalau anak perempuan satu-satunya itu sedang memiliki hubungan dengan seorang laki-laki, tetap saja beliau mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut kedatangan anaknya meski harus bekerja sampai larut malam.

"Sebaiknya kau minta bantuan Dahae."

Tidak tega melihat istrinya mempersiapkan segalanya sendirian, Ayah Jaejoong meminta Ibu Jaejoong memanggil menantunya. Tapi Ibu Jaejoong memilih untuk mengerjakannya sendirian.

"Dia sudah sibuk mengajar di sekolah dan mengurus rumahnya sendiri. Sudahlah, aku tidak apa-apa. Aku akan mengerjakannya pelan-pelan."

Menantu mereka juga mengajar di sekolah tempat suaminya bekerja. Karena dua-duanya sudah terlalu repot, Ibu Jaejoong tak ingin menambahkan beban lagi.

.

.

Hari berikutnya, hari dimana Jaejoong dan laki-laki pilihannya akan berkunjung.

Orang tua Jaejoong bangun pagi-pagi sekali. Ayah Jaejoong memastikan semua sudah siap lalu menghubungi ketiga kakak Jaejoong untuk menanyakan kedatangan mereka. Sementara itu, Ibu Jaejoong menyiapkan pakaian yang cukup bagus untuk dirinya sendiri.

"Coba saja kalau Jaejoongie bilang lebih awal, aku pasti bisa membeli baju baru."

Pakaian bagus yang dimiliki Ibu Jaejoong kini hanya sebuah hanbok. Tapi ia merasa pakaian itu terlalu formal.

"Aku harus pakai baju apa?"

"Terserah kau mau pakai baju apa saja."

"Aku sudah menyiapkan stelan jas untukmu, dan kau menyuruhku untuk memakai baju apa saja?"

Ibu Jaejoong melirik suaminya yang keluar rumah setelah meminta maaf. Hari ini dia menutup tokonya karena akan kedatangan tamu. Ia tak ingin lebih sibuk dan lebih repot.

Saat ini ia tengah menanti kedatangan tiga kakak Jaejoong. Sebelum Jaejoong datang, ia ingin mengumpulkan anggota keluarganya dulu. Ayah menanti dengan cemas, sampai akhurnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah lagi.

"Kenapa mereka belum datang juga? Coba kau telepon mereka."

"Aigoo... Kenapa kau begitu cemas? Bersabarlah."

Tidak lama, keluarga Dongwook sampai, disusul dengan Yoochun, dan yang datang terakhir adalah kakak Jaejoong yang kedua, Hyunjoong dan istrinya yang sedang hamil.

Sekarang hanya tinggal menanti kedatangan Jaejoong.

Tapi tiba-tiba seorang nenek datang karena ingin membeli beras merah untuk cucunya yang sedang berulang tahun.

Karena tak bisa membiarkan nenek itu begitu saja, Ayah Jaejoong membuka tokonya sebentar untuk menberikan beras merah pada si nenek.

Saat selesai, Ayah melihat sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan rumahnya.

Yang pertama keluar adalah seorang laki-laki yang kemudian menuju pintu lainnya dan membukakannya.

"Jaejoong? Oi, keluar! Jaejoong sudah datang!"

The Last 2% Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang