Setelah berjam-jam berkutat di toko buku,Kira memilih untuk singgah sebentar di cafe,penduduk yang ada di perutnya sudah memberontak ingin diberi makan.Dan disinilah mereka sekarang

"Aku ke kamar mandi bentar ya Vi"Ucap Kevin yang diberi anggukan oleh Kira.Mereka berdua sudah selesai makan dan sekarang,Kira merasa bosan.
HP nya baru saja mati,karena baterai nya habis,Kira memandangi seluruh sudut cafe sampai matanya tertuju pada satu orang

"Lino"
Entah hatinya senang atau sedih,ketika melihat Lino berada dalam satu cafe yang sama dengannya,tapi dia tidak sendiri.Ada Anisa yang ada di hadapan Lino,Kira hanya bisa menghela napas panjang tanda bahwa dia lelah dengan orang yang hanya datang membuat perasaan seseorang menjadi cinta,tapi seseorang itu sering berkata demikian pada semua wanita.

"Sorry,lama ya Vi"Ucap Kevin yang sudah ada di depan Kira.
"Enggak kok,yaudah yuk pulang"Ucap Kira.Entah kenapa,suasana hatinya menjadi tidak ingin untuk bertemu siapa-siapa,kalau kata Kenan sih Unmood

"Yaudah yuk"Ucap Kevin sambil menggenggam tangan Kira.Tanpa Kira ketahui,ternyata Lino melihat Kira dan Kevin .

-&-

10.30 pm

Sekarang Lino tengah berada di Sirkuit Marina,dia sedang menatap lawan dalam balapannya dengan tatapan maut,sementara Aldi,Kenan,dan Farhan,mereka bertiga lebih memilih untuk bermain ps dirumah Aldi.

"Gimana No,udah siap belom?"Tanya Toni,teman Lino.Sebenarnya Lino tidak hanya disekolah terkenal,diluar sekolah pun dia terkenal karena teman bengkel dan teman balapannya sangat banyak.

"Always"Ucap Lino sambil memperlihatkan smirk andalannya.

Sementara dilain tempat,Kira tengah berada di kamarnya sambil bercerita ria dengan Nadia,hari ini Nadia tidur dirumahnya

"Nad,kalau jantung deg-deg an.Menurut lo itu penyakit apa"Tanya Kira kepada Nadia.
Nadia berdecak malas.

"Ya tergantung lah ra,nih ya gue sebutin apa aja penyakit deg-deg an"Ucap Nadia sambil membenarkan posisi duduknya,Kira hanya bisa mengangguk karena sebenarnya dia juga kepo

"Pertama,jatuh cinta,trus penyakit jantung,trus diliatin sama Pak Joko waktu ketahuan nyontek"Ucap Nadia dengan cengengesan."Emang lo deg-deg annya waktu apa"Tanya Nadia.

"Enggak kok"Kira menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Udah tidur,udah malem nih,gue juga udah ngantuk"Ucap Kira sambil menarik selimutnya.Dan hanya butuh waktu beberapa menit mereka berdua sudah terlelap ke alam mimpi.

-&-

jam menunjukan pukul 10 pagi,tapi Lino masih setia di kasur kesayangannya.Untung hari ini adalah hari minggu dan semalam Lino baru saja pulang jam 4 Pagi.

Anisa Desava
Sayang,

Lino merasakan ada yang bergetar di sebelah kepalanya,dia mengambil hpnya yang berada di sebelahnya.

Maulino G.
Hai Nis

Lino tersenyum senang,ternyata dugaan teman-temannya kepada Anisa salah.

Flashback On~

"Heh No,kok gue kemarin kayak liat Nisa ya di cafe tapi sama cowok laen,gue kira itu lo ternyata bukan,lo masih sama dia kan?"Ucap Kenan."Salah liat kali lo,kemarin tuh katanya dia seharian dirumah,soalnya badannya gak enak"Ucap Lino.

"Gue juga sering liat dia di taman deket rumah gue,kayak nungguin orang lain gitu"Ucap Aldi.
Tapi Lino tetap kekeh dengan jawabannya,selama belum ada bukti,dia tidak mau mempercayai nya.Mungkin itu hanya hoax dari teman-temannya agar dia lebih memprioritaskan Kira daripada Anisa.

Flashback off~

Anisa Desava
ketemuan yuk(:

Dan sekarang Lino semakin yakin,bahwa sahabatnya itu sudah berbohong kepadanya,buktinya Nisa masih bersikap sama seperti hari-hari sebelumnya.

Maulino G.
Yaudah,nanti sore aku jemput yha

Anisa Desava
Oke.
 
15:00

Nina sedang asik menonton gosip di tv , sambil makan seblak.
" Doooor..." tiba- tiba Lino datang mengagetkan Nina.

Uhuk,uhuk,
Tawa Lino semakin menjadi ketika melihat adiknya itu tersedak.

"Bang Lino kutu kupret , awas ya lo bang,tunggu pembalasan gue, lagi enak-enak makan seblak malah di kagetin,kan jadinya keselek nih" ucap Nina sambil mencebikan bibirnya tanda bahwa dia sedang marah

"Itu namanya kualat sama abangnya"
"Loh kok bisa"ucap Nina bingung.
"Lo beli seblak nggak inget abang.Dasar adik durhaka" ucap Lino sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Halah, abang aja nggak pernah inget Nina, ingatnya cuma pacar-pacarnya doang"ucap Nina sambil memkan seblaknya.
"Ya iyalah ingetnya pacar gue, masak pacar lo,Eh.. lupa lo kan jomblo" ucap Lino dan menjulurkan lidahnya.

"Bang Lino, Nina kasih tau ya,Nina itu anak alim jadinya enggak punya pacar " ucap Nina dengan gaya angkuh.

"Sok alim lo, kalau temen-temen gue kesini,awas kalau minta kenalin- kenalin lagi" ucap Lino.
"Tobat ya lo bang,tumben abang udah mandi" ucap Nina penasaran.

"Oh iya.. gue lupa mau pergi sama Nisa, minta minyak wangi dong dek Nina yang cantik" ucap Lino sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Yee... kalau ada maunya aja baru di baik-baikin, di kamar , di atas meja tapi wangi straw-  " Nina belum selesai ngomong , Lino sudah lari ke kamar Nina dan menyemprot minyak sebanyak - banyaknya.

"Minyak lo, bau strawberry ya?" Ucap Lino sambil mencium bajunya.
"Iya tadi kan gue udah bilang sama abang, abangnya aja yang nggak dengerin" ucap Nina.

"anjir kayak cewe dong gue" ucap Lino.
"Yee salah sendirilah" ucap Nina sambil tertawa.
Tanpa membalas perkataan Nina , Lino udah lari duluan ke montornya.
 
                                    -&-
Sudah 30 menit Anisa menggonta- ganti chanel di tv tanda bahwa dia bosan,sekarang dia tengah menunggu Lino.

"Lino mana sih.. lama banget, padahal gue udah siap dari jam 2 " Gerutu Anisa.

Ting Tong!

"Permisi"

"Pasti Lino" ucap Anisa dengan girang kemudian berlari menuju pintu.
"Lino kamu kok lama bang-" ucap Anisa menggantung.
"Maaf mbak,saya cuman mau titip undangan buat bapak/ibu"Ucap seseorang yang Anisa ketahui adalah Tukang Pos.
"Oh iya pak, terimakasih ya pak" Ucap Anisa.
" ya udah saya pamit dulu mbak"Ucap Tukang pos lagi.

"Hai Nis.."

To Be ContinueМесто, где живут истории. Откройте их для себя