31. Benteng Takeshi Gagal

Comenzar desde el principio
                                    

Sasuke menoleh, melihat salah satu atasan berkepala pelontosnya itu terjengkang dengan jidat yang membengkak akibat tembakan yang di lepaskan oleh kekasih merah jambunya. "Habislah karirku." Sasuke setengah berbisik sambil mengusap kasar wajahnya.

"Sasuke-kun? Dia tidak apa-apa kan?" Tanya Sakura dengan tampang tanpa dosanya.

Ia tampaknya tak tahu bahwa akibat peluru nyasarnya bisa saja membuat sang kekasih menjadi Jaksa Muda semumur hidup. Dengan kata lain tak akan pernah naik jabatan. Mari berdoa bersama untuk kelangsungan karir Sasuke.

...

Di timur Benteng Takeshi, berjejer rombongan dari Kepolisian Jepang yang dipimpin oleh Inspektur Namikaze Naruto. Sedangkan di barat Benteng Takeshi rombongam dari pengadilan tinggi Jepang yang di pimpin oleh Jaksa Uchiha Sasuke telah siap menyerang. Pakaian lengkap layaknya sebuah perang besar telah mereka kenakan. Senjata berpeluru plastik sudah siap di lepaskan bagi musuh yang menghalangi mereka memasuki benteng.

"Hime, lakukan yang seperti aku ajarkan tadi, semua yang berompi biru adalah musuh tembak mereka tanpa ampun." Pesan Naruto dari balik helm yang melindungi wajahnya. "Jangan jauh-jauh dariku."

"Siap laksanakan Inspektur!" Jawab Hinata seraya menutup wajahnya dengan plastik pelindung helm.

...

"Sakura sekarang kau boleh menembak sesukamu, ingat hanya yang memakai rompi hitam yang kau tembak."

Sakura mengangguk. Mengacungkan senjata laras panjang berpeluru plastik itu lalu menarik platuknya dan kembali..

Dorrrrr

"Hakim Yamato tertembak!!" Teriakkan Lee kembali menjadi jeritan horor bagi Sasuke. Kekasih merah jambunya itu kembali menembak salah satu atasannya hingga terjengkang sebelum permainan di mulai.

...

Dari dua pintu gerbang Benteng yang berlawanan arah, dua kubu itu melesak masuk ke dalam benteng. Belum apa-apa, baru saja masuk, rintangan pertama sudah menyambut. Banyak dari anggota kepolisian dan pengadilan yang terpaksa meninggalkan arena permainan karena tercebur kedalam kolam lumpur yang menyambut mereka saat pintu terbuka.

"Huffff..." Hinata menghela nafas penuh rasa syukur saat melihat pasangan Nara yang terjerembab kedalam kubangan lumpur. "Untung saja aku hati-hati.. jika tidak... ih menjijikkan sekali jatuh kedalam lumpur...., aduh kasihan sekali istrinya malah memukuli suaminya, eh..." Hinata menoleh kekanan dan ke kiri. Karena terlalu asik melihat Temari yang memukuli kepala Shikamaru ia jadi kehilangan kekasihnya. "Naruto-kun dimana..!!! Hueee.."

"Hime aku disini...!!" Inspektur pirang itu menepuk pelan bahu mungil sang kekasih..

"Hueee... Naruto-kun aku takut.." Hinata langsung masuk kedalam pelukan kekasihnya dan Naruto dengan sumringah menerima dengan senang hati pelukan hangat dari gadis montok itu.

"Auuuuuu..." Di tengah-tengah aksi berpelukannya, Naruto memekik kesakitan. Pelipis nya beradu dengan peluru plastik yang di lepaskan seseorang di seberang kolam lumpur.

"Bagus Sakura!" Sasuke memuji kemampuan kekasihnya itu menembak. Setelah berkali-kali menyasarkan peluru akhirnya gadis musim semi itu berhasil menembak tepat sasaran.

Sweet DreamDonde viven las historias. Descúbrelo ahora