Akira masih memanjakan dirinya dengan berbaring di atas ranjang berukuran king size miliknya,menikmati suasana malam dengan membaca sebuah novel bergenre romance.aarrghhh !!!,itu dapat membuatnya hanyut dalam isi cerita,bahkan ia terlihat seperti orang gila,terkadang tersenyum kemudian menangis tersendu-sendu.sebuah kisah pengiring tidurnya,setelah tenaga dan fikirannya terkuras untuk mempersiapkan acara fashion show nya di Las vegas 2hari yang lalu.dengan kembali membawa kemenangan atas keberhasilannya,sebuah kebanggaan dan kebahagiaan yang sangat besar untuknya.karna selama perjalanan karirnya ia belum bertemu dengan sebuah kegagalan..malam ini ia memberikan sedikit waktu untuk dirinya bersantai.
Angin yang berhembus perlahan mulai memasuki  kamarnya lewat jendela yang masih terbuka,,membuat ia semakin larut dalam sebuah kisah yang tertulis pada novel itu.

Ting...
Sebuah pesan masuk ke ponselnya..membuyarkan sedikit fokusnya,,dengan gerakan malas ia meraba dan mencoba meraih ponsel yang ia letakan di atas nakas..bibirnya sedikit manyun diiringi dengan hembusan nafas kasar saat ia membaca isi pesan itu..

[Selamat atas keberhasilanmu,,,]

Dengan sedikit malas ia membalas pesan itu dengan singkat.

[Ya,terimakasih..]

[Jika ada waktu,maukah kau menemaniku malam ini??]

Keningnya sedikit mengerut,dengan bibir yang berdecak lirih..ia meletakan kembali ponselnya tanpa membalas pesan itu,dan memilih kembali membaca novel yang masih di pegangnya..
10 menit kemudian,ponsel itu kembali berbunyi..

[Ku rasa kau sedang sibuk,baiklah aku letakan bunga ini di depan pintu saja..]

Akira terkesiap,lalu mengerjap-ngerjapkan matanya membaca isi di pesan terakhir itu,,bola matanya berputar seraya kembali mengulang kalimat itu memastikan jika apa yang dilihatnya tak salah.sepersekian detik kemudian ia lompat dari ranjang itu dan berlari ke arah jendela..betapa terkejutnya dia saat melihat seorang pria dengan jaket hitam yang ia kenakan tengah berdiri di halaman rumahnya,,pria itu tersenyum menampakan dua buah lesung pipit yang sangat manis,,sial !!!siapa yang akan tahan dan mampu menolak jika melihat pria itu malam ini..Akira hanya mengacungkan telunjuknya ke arah pria itu memberikan isyarat agar ia menunggu disana,,ia segera membuka lemari kacanya meraih sebuah sweater merah lengkap dengan high boots miliknya dan segera berlari menghampiri pria itu..

Hilang !!!...dimana dia??

"Kau mencariku??"Akira tersentak.suara sensual itu terdengar sangat lembut diiringi hembusan nafas yang terasa hangat tepat di belakang kuping kanannya,Akira menoleh dan mendorong pria itu.
"Mengapa senang sekali mengejutkanku??"decaknya.
Pria itu hanya tersenyum kemudian berjalan,Akira masih saja berdecak kesal,di rapatkannya sweater itu kemudian berjalan mengikuti pria itu dari belakang..
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam,Steve menghentikan mobilnya tepat di tepi jalan di atas sebuah jembatan yang terbentang luas,,suasana malam yang indah ternyata juga bisa d nikmati dengan memandang langit luas serta jutaan kilau lampu kota di atas jembatan brooklyn..desiran angin  menambah suasana sejuk malam ini..
"Mengapa kita kesini??"
"Menikmati suasana malam.."sahut pria itu,menyilangkan kedua tangannya.
"Kau sering kesini??"
"Tidak juga,tapi tak ada salahnya menikmati suasana malam dan memandang langit luas di atas jembatan besar ini..lihat itu,,indah bukan !!"ucapnya.
Akira hanya tersenyum kemudian menolehkan pandangannya ke depan..suara kendaraan yang melintas di belakang mereka seakan menjadi suara yang tak asing lagi di tempat ini..
"Kemana saja kau selama ini..??"tanya wanita itu.
"Baru beberapa hari Akira.."jawabnya
"Terserah seberapa lama kau menghitungnya."
"Kau mencariku?"
"Tentu,kau tak ada setiap aku datang ke cafemu."
"Ternyata kau agresif.."lirihnya.
"Steve !!!!"bentaknya.
"Ya,maafkan aku !!!",Akira hanya berdecak pelan.
"aku sibuk akhir-akhir ini.."lanjutnya.
"Sesibuk apa sampai kau tak bisa memberikan kabar padaku??"
Pria itu menoleh,tersenyum sangat manis."kau merindukanku yah??"
"Steve seriuslah sedikit,,kau bilang kita berteman.tapi kau menghilang begitu saja."
"Kau terlihat sangat khawatir padaku?",
"Mmm..akkh.bukankah hal wajar jika seorang teman menghawatirkanmu?lagi pula kau menghilang begitu saja tanpa kabar?"ucapnya gugup.
"Aku sakit.."lirihnya,membuat Akira menarik bahu pria itu kemudian menempelkan tangannya ke kening juga pipinya,wanita itu tampak panik.
"Steve,kau sakit apa?apa sudah pergi ke dokter?lalu apa kata mereka.."
Melihat wajah Akira yang sangat panik,pria itu justru membekap mulutnya menahan tawa,membuat Akira membulatkan matanya tak mengerti.
"Ada apa??"
"Lihat Akira,wajahmu itu.."
"Ada apa dengan wajahku??"herannya.
"Kau terlihat sangat lucu saat panik.."
"Apa !!!!keterlaluan kau,"bentaknya,ia pun mengambil ancang-ancang untuk pergi.
"Eeyyyhhh,,mau kemana??"tahannya.
"Kau menyebalkan malam ini.dan jika kau mengajakku kesini hanya untuk meladeni caandaanmu yang konyol itu,lebih baik aku pergi !!."
"Jangan pergi,aku membutuhkanmu malam ini"tatapan itu begitu tajam membuat hati seorang wanita luluh seketika.
Keduanya kembali terdiam,membiarkan hanya desiran angin yang terdengar diantara mereka.
"Sebenarnya aku sedang ada masalah.."
"Aku tau,itu terlihat jelas dari matamu.."
"Kau bisa melihatnya??"
Akira mengangguk,
"hebat sekali.."
"Lalu masalah apa yang kau maksud??"
Steve menghela nafasnya panjang sebelum berbicara.
"Aku kembali gagal,!!"lirihnya,kini ia menunduk menatap aspal jalan.
"Dia kembali menolakmu??"
Steve mengangguk lemah.
"Dan kau menyerah?"
"Entahlah,,terkadang saat keyakinan diriku begitu besar,aku kembali di pertemukan dengan sebuah kegagalan yang perlahan mengikis setiap kepercayaan yang sejak lama ku tanamkan.sepertinya semua usahaku tak juga menemukan jalan apalagi membuahkan hasil.."
"Kegagalan dalam hidup itu biasa,bukan berarti kau dapat menyerah pada keadaan begitu saja.ingatlah,selalu ada jalan menuju kebahagiaan.namun tak sedikit pula kita harus bertemu dengan jalan buntu.setelah itu kita yang memutuskan,tetap diam di tempat yang sama atau berbalik mencari jalan yang lain."
"Aku telah mencoba berbagai cara,namun hasilnya tetap saja.ia masih pada pendiriannya."
"Menolak kembali bukan berarti melupakan Steve,terkadang banyak alasan yang tak bisa kita sampaikan lewat kalimat,dan tak jarang menghindar menjadi pilihan selanjutnya.walaupun itu terasa menyakitkan."
"Selama ini aku tak pernah melakukan hal lain,selain mencoba membawa kembali kebahagiaanku yang sempat hilang.namun takdir selalu bertentangan dengan keinginanku,dia (Takdir)justru membuatku terperangkap dalam permainan yang aku sendiri tak tau kapan selesainya.."
"Kau tak akan tau jika terus mengeluh saat bertemu jalan buntu Steve.jika kau masih memiliki keyakinan yang besar,semua akan ada jalannya.apa yang kau inginkan pasti akan kau dapatkan jika Tuhan telah mengijinkannya.."
"Kau benar.."
"Perjuangkanlah cinta yang masih kau yakini.."
Pria itu menoleh,menatap akira yang masih membiarkan pandangannya menatap lurus kedepan
"Kau mudah sekali mengartikan jika semua ini adalah cinta!!".
"Apalagi alasan yang di gunakan seorang pria yang rela mengorbankan hidupnya demi seorang wanita jika bukan karna sebuah cinta.."
"Ya,mungkin kau benar.tapi apakah cinta harus sekejam itu??"
"Tidak jika kau memaknainya dengan benar,cinta itu indah,sebuah rasa yang dapat merubah hidup seseorang dalam waktu singkat.cinta hanya sebuah kata dan kita sendiri yang akan memaknainya.ia akan menjadi indah jika kau menghiasinya dengan kebahagiaan.juga akan membawa petaka jika kau membawanya ke jalan yang tak pantas.."
"Rupanya kau sangat pandai mendefinisikan sebuah cinta."
"Aku hanya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda,,jangan jadikan cinta sebagai Tuhanmu,karna saat ia memberikan rasa sakit.apa kau hanya akan diam melihat dirimu terjebak dalam zona kesedihan.tunduk pada dukamu dan pasrah pada keadaan yang sebenarnya dapat kau rubah.aku tidak akan melakukan hal itu,karna bagiku jika kau percaya cinta akan datang di waktu yang tepat maka suatu hari nanti dia sendiri yang akan datang menemuimu tanpa kau memintanya.."
"Kau banyak mengajariku tentang cara memaknai sebuah rasa,aku belum sehebat kau dalam hal ini Akira.masih banyak keluhan yang aku rasakan dalam menjalani hidupku,terkadang kegagalan yang ku rasakan dulu membuat ku lupa jika masih ada kesempatan di hari esok..kau benar,jangan meratapi sebuah rasa yang sudah pergi meninggalkanmu.karna akan ku temui rasa itu di tempat dan waktu yang berbeda tentunya dengan sebuah kebahagiaan yang lebih,benarkan?.."ujar pria itu,ia menoleh mengembangkan senyumannya.
"Terkadang cinta memang sedikit rumit.ada saat nya kau bertemu cinta yang tak pernah melihatmu,."ujarnya tegas tanpa menoleh,
"Ya,kau benar!!"
"Tapi aku melihat cinta yang begitu besar di matamu Steve?beruntung sekali wanita yang merasakan cinta itu?"
"Benarkah??"
"Heumm.."
"Begitupun denganku,aku melihat cinta yang tulus di matamu Akira,,"
Wanita itu menoleh,menatap pria yang masih mengembangkan senyumannya.kemudian menunduk lagi.."aku hanya tak ingin bermain-main dengan sebuah rasa yang hadir di hatiku.."
"Akira,boleh aku bertanya sesuatu padamu??"
"Katakanlah !!!"
"Sebelumnya kau harus berjanji akan menjawabnya dengan jujur.."
Wanita itu mengerutkan dahinya,
"Bagaimana??"tanyanya lagi.
"Ok..!!apa yang ingin kau tanyakan.."
Steve berjalan selangkah kedepan,berbalik hingga kini mereka berdiri berhadapan..
Tatapan matanya sangat membunuh,ia dapat membuat sang wanita menjadi gemetar dan gugup,
"Apa kau mencintaiku Akira??"
Sedetik kemudian wanita itu mengangkat pandangan nya tepat pada sepasang mata hitam pria itu,akira hampir saja terjatuh saat pertanyaan pria itu membuat kedua lututnya terasa lemas.
"Mmm..ekh,,mengapa kau bertanya seperti itu??"ucapnya gugup.
"Aku hanya ingin jawaban,bukan pertanyaan !!"
Wajah itu menjadi pucat,beberapa kali ia menelan savilanya kasar,membiarkan bolamatanya bergerak liar menghindari tatapan pria yang masih menunggu jawabannya.
"Steve,akuuu !!"
"Apa kau mencintaiku Akira??"
"Sebenarnya aku..pertanyaanmu sangat aneh."kegugupan itu semakin besar,seakan keringat dingin telah membanjiri sekujur tubuhnya .Pria itu meraih bahu Akira dan menggenggamnya lembut,
"Aku tak mendapat jawaban dari pertanyaanku.katakanlah,"
"Apa kau sungguh ingin tau??"
Steve menganggukan kepalanya. Sementara Akira menghela nafasnya dalam,
"Ya,,"lirihnya.
"Sungguh??"
Akira mengangguk."sejak kapan?"
"Sejak kau hadir di hidupku secara diam-diam,,"
Sesaat pria itu tak berkata apa-apa,ia hanya menatap mata Akira sangat dalam dan penuh arti,lalu melepaskan tangannya dan kembali berdiri di samping Akira.lain dengan itu hal aneh justru di rasakan Akira,setelah ia menjawab pertanyaan Steve yang membuatnya hampir mati menahan gugup.kini ia merasa bingung karna pria itu tak mengatakan apa-apa setelah mendengar jawabannya.hening,!!!
Kini suasana menjadi hening,keduanya hanya diam tanpa berbicara lagi.jutaan pertanyaan ingin sekali dilontarkan Akira pada pria itu,namun ia hanya menahannya.
"Sudah malam,sebaiknya aku mengantarmu pulang..!!"ujar pria itu.
"Steve,,"tahannya.
Steve menoleh,"sikapmu menjadi dingin setelah aku menjawab pertanyaanmu,apa aku salah?apa aku membuatmu marah?jika benar mengapa kau menanyakan hal itu padaku??"
"Kau tak salah,dan akupun tak marah,sebenarnya aku hanya ingin mengetes kejujuranmu.dan ternyata kau adalah wanita yang jujur dan tak malu mengakui sebuah perasaan yang ada di hatimu.dan aku sangat senang dengan sikap mu itu."
"Lalu mengapa kau mendiamkanku seperti ini,"ujarnya parau.
Steve menundukan kepalanya menatap aspal jalan,
"Mengapa kau mencintaiku Akira?"
"Apa aku pun harus mengatakan sebuah alasan untuk itu,serumit itukah??karna yang aku tau tak perlu alasan untuk mencintai seseorang karna sebuah alasan bisa berubah kapan saja,apakah perasaan pun harus mngikutinya??jika benar alasan yang kau ingin tau baiklah.."akira diam sesaat menahan sesuatu yang mulai terasa hangat di sudut matanya..
"Kau datang saat aku mencoba bangkit dari lukaku,saat cinta yang ku yakini pergi meninggalkanku tanpa sebab dan alasan yang masuk akal.disaat itu aku mendapat sebuah perhatian kecil dari seorang pria misterius yang hanya mengirimkan seikat bunga tanpa meninggalkan pesan.aku tak pernah tau alasannya di balik perlakuan manis nya,yang aku tau aku senang dengan semua itu.sejak saat itu aku  merasa jika aku telah memiliki alasan lain untuk segera mengubur lukaku,kau hadir di waktu yang tepat di saat aku tengah berjuang keras melawan rasa sakit di hatiku. dan saat aku mencoba bangkit dari luka yang selalu membelenggu,lalu apa aku salah jika mengartikan itu sebuah cinta? Detik itu juga aku merasakan jika nafas cintaku kembali setelah sempat pergi.dan orang itu adalah kau,."lirihnya,
"Aku tak menyangka jika semua itu akan menimbulkan perasaan itu di hatimu.."
"Entahlah,mungkin aku yang terlalu bodoh dalam mengartikan sebuah rasa,atau kau yang pintar mengoyakkan hati seorang wanita.jika kau merasa terganggu dengan semua ini.anggap saja aku tak pernah mengucapkannya dan ku harap ini tak akan membuat jarak diantara kita Steve.kita tetap seorang teman sekarang,besok dan seterusnya."ia sedikit menggigit bibirnya yang terasa gemetar,kemudian kembali merapatkan sweter nya.
"huffftt !!,sudah malam.ayo kita pulang.."ia mulai melangkahkan kakinya,namun dalam hitungan detik tangan kekar pria itu berhasil menarik bahunya,membalikan tubuh wanita itu hingga berhadapan dengannya.
"Sebesar itukah cinta yang kau miliki untukku??"
Di tengah air mata yang tak mampu terbendung,wanita itu hanya bisa mengangguk.Steve menganggkat wajah Akira sehingga mampu menatapnya dengan jarak yang begitu dekat.
"Steve,maafkan aku.jika semua ini membuatmu terganggu.."
Pria itu tak menjawab,matanya begitu tajam bak ujung pedang yang siap merobek kulit.
"Steve aku...!!"
Dalam hitungan detik wanita itu hanya mampu diam,mematung tanpa bisa mengeluarkan sepatah katapun.bukan karna dia mendadak bisu.tapi ia harus menerima keadaan jika mulutnya telah di kunci oleh bibir yang sedikit hitam milik seorang pria yang sejak tadi mengoyak perasaannya.wanita itu hanya mampu merasakan sentuhan-sentuhan hangat di setiap sudut bibirnya,nafasnya semakin berat di rasakan saat tangan kekar itu mencengkram pinggangnya kuat,seakan tak ingin memberikan jarak walaupun beberapa kali Akira mencoba menghindar dan menghentikannya.namun usahanya sia-sia karna bukan hanya karna tenaga Steve yang begitu kuat mengunci tubuhnya.juga desakan gejolak hati yang ternyata membuatnya tak mampu berontak dan lebih ingin merasakan semua itu,ciuman itu terasa begitu lembut dan berirama membuat kedua matanya pun tertutup membiarkan indra perasanya lebih peka saat ini.Akira mulai sedikit berani membalas kecupan itu walau dengan air mata yang juga terus menetes.cengkraman itu mulai mengendur menjadi sebuah usapan lembut di belakang punggung Akira.setelah cukup lama ia kembali membuka matanya  ketika pria itu mengusap bibirnya dengan kedua ibujarinya.
"Mengapa kau melakukan ini padaku Steve?"ucapnya dengan nafas yang masih memburu.
"Kau tak menyukainya?"
"Bukan itu,hanya saja.."
"Sttsttt !!,biarkan aku yang berbicara kali ini."
Lagi-lagi pria itu melumpuhkan ototnya,sebisa mungkin ia menahan hati yang semakin bergemuruh.
"maaafkan aku jika pertanyaanku itu menyudutkanmu,dan yang kulakukan ini.mungkin kau pun tak menyukainya tapi jika kau memang sungguh mencintaiku,bolehkah aku meminta sesuatu padamu Akira??"
"Apa?"lirihnya.
"Tunjukan padaku sebuah cinta yang dapat merubah kepahitan hidup seorang pria,cinta yang dapat menguatkan semua kelemahanku,cinta yang dapat menuntunku untuk menemukan jalan yang lebih indah,aku lelah selama ini melangkah sendiri kegagalan dan kepahitan yang pernah ku alami membuatku sangat rapuh.aku butuh seseorang yang mampu mendampingiku saat aku lemah,rapuh,dan kalah. bahkan saat aku merasa tak sanggup lagi melewati hidup ini.aku membutuhkan cinta seperti yang kau miliki Akira,aku tau jika cintamu dapat membuat hidupku lebih bermakna..maukahkau melakukan itu untukku,?"
"Steve.."
"Katakan ya,atau tidak.hanya itu !!!"
"Jika aku dapat melakukannya,lalu imbalan apa  yang akan kau berikan padaku??"
Steve menggelengkan kepalanya."bukan imbalan,tapi hukuman !!"
"Hukuman apa??"
"Jika kau berhasil membawaku keluar dari luka ini,aku akan menghukumu dengan memenjarakan mu dalam ruang hatiku yang paling dalam,mengunci rapat dan jangan coba-coba untuk pergi.karna aku tak akan membiarkan itu terjadi.."lirihnya.
"Jahat sekali,,"ia memukul pelan dada bidang pria itu,lalu menyeka air mata yang tak terasa ikut menetes.
"Apa kau mau melakukannya??"
"Heumm..!!"detik itu juga Steve menarik tubuh akira dalam dekapannya,menghujaninya dengan ciuman di seputar wajahnya.menyatukan kembali detakan jantung nya.saling memberikan kehangatan di tengah malam yang sangat dingin,langgit yang luas dengan jutaan bintang yang yang menghiasi di atas sana,desiran angin yang berhembus seakan menjadi saksi dua hati yang tengah mengikat janji.meluapkan perasaan yang tengah memburu di hati.
Ini sebuah cinta,dimana kedua insan tengah membiarkan sebuah rasa mengusai setiap ruang hatinya.melewati  malam ini dengan sebuah pelukan yang semakin menghanyutkan.hembusan nafas berhembus menyatu berjalan selangkah melewati sebuah ikatan pertemanan.menuju sebuah cinta.!!!!!.

To be countinued..

Buat readers yang udah baca..bolrhlah tinggalin jejak..saran da komentarnya...makasih


BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now