Dalam silsilah keluarga, ayah dari Fino merupakan anak sulung, hal tersebutlah yang menyebabkan Fino menjadi pangeran utama di kerajaan ini. Kedua sepupunya, Aldy dan Niko merupakan anak dari dua orang adik ayahnya.
Fino melangkahkan kedua kakinya menyusuri lorong istana tersebut, ia hendak menuju ruang pertemuan namun keinginannya itu segera dihilangkan mengingat kakak sepupunya itu lebih sering berada di perpustakaan pribadi ketimbang ruang pertemuan.
Sesampainya di depan sebuah pintu yang tinggi, Fino segera disambut oleh beberapa pelayan yang mulai membukakan pintu untuknya, ia hanya tersenyum kecil dan kemudian memasuki ruangan tersebut. Banyak sekali buku-buku di dalam sana, baru saja Fino hendak melangkah ia pun melihat sebuah buku di lantai dan mengambilnya.
'Son of God'
"Kak Veranda?" Panggilnya dengan suara yang cukup lantang.
Seorang wanita cantik berpakaian anggun dengan rambutnya yang dibiarkan terurai begitu saja membuat kedua mata Fino terpaku menatapnya. Dia adalah Jessica Veranda, kakak sepupunya yang berusia sekitar 2 tahun lebih tua dibandingkan dirinya.
Ve, panggilan dari Veranda, berjalan dan kemudian duduk santai di salah satu kursi sambil membaca sebuah buku yang sedaritadi memang dipegang olehnya. Fino menunjukkan buku yang ditemukan olehnya tergeletak di lantai, kemudian berjalan dan meletakkan buku tersebut diatas meja.
"Ada yang ingin kubicarakan," ucap Fino
"Bicara saja. Kakak akan mendengarkan,"
Fino berdeham sedikit untuk menghilangkan rasa canggungnya ini. Entah kenapa ketika ia berhadapan dengan kakak sepupunya yang satu ini pasti dirinya akan menjadi gugup, seakan-akan sedang menghadap seorang ratu. Dan lagi, Ve merupakan Putri satu-satunya dari kerajaan ini.
"Niko berencana hendak membangun sesuatu di tanah lapang sebelah selatan. Aku juga kurang tahu apa yang sedang dikerjakan olehnya,"
"Kakak mengerti. Dan akan kakak pikirkan mengenai hal tersebut. Sekarang kamu cepat ke ruang belajar karena sepertinya waktu belajarmu akan dimulai 30 menit lagi,"
"Ah? Ya, aku dan Aldy juga Niko. Kami bertiga belajar bersama hari ini," ucap Fino
"Oh begitu? Baguslah. Cepat pergi kesana, nanti malam saat jam makan malam kakak akan beritahu mengenai hal ini,"
Fino mengangguk kecil dan mulai berjalan ke pintu besar. Ketika ia berjalan, suara Ve yang memanggil namanya membuatnya terpaksa berhenti berjalan dan berbalik menatap kakak sepupunya itu.
"Devils kembali. Rahasiakan itu dari dua saudaramu, dan kamu harus bersiap untuk menghadapinya,"
DEG!!
Seakan-akan mengerti perkataan Ve, Fino hanya mengangguk gugup dan kemudian berbalik keluar dari ruangan tersebut. Kepalanya menjadi pusing seketika ketika ia mendengar perkataan kakak sepupunya itu tadi. Devils adalah sebutan atau julukan yang diberikan kepada suatu kelompok organisasi yang selalu menindas kota ataupun desa-desa.
Sesampainya di ruang belajar, Fino sudah mendapati Niko dan Aldy yang sedang duduk di bangkunya masing-masing. Sebelah tangannya dipakai untuk memegangi kepalanya yang masih saja berputar sedaritadi. Tak henti-hentinya ia meringis kesakitan ketika guru di depan sedang menjelaskan.
"Tuan Fino, apa anda baik-baik saja?" Tanya guru tersebut
"Ah ya. Saya baik-baik saja. Lanjutkan pelajarannya,"
Guru tersebut mengangguk kecil lalu kembali menjelaskan segala materi yang akan dijelaskannya pada hari ini. Niko dan Aldy tak berhenti untuk mencatat, namun berbeda dengan Fino yang masih memegangi kepalanya. Pandangannya berputar-putar seakan-akan kini ia berada di komediputar.
YOU ARE READING
Simple Story : Devils Return!
FantasyLet's Go To #400 in Fantasy !! Please support me and support my story if you like it. How to do that? Just slap the Vote Button guys! 😙 Perjuangan untuk menyatukan kembali para sahabat yang terpisah, untuk para sahabat yang telah bermusuhan juga un...
Part 1 : The Beginning Of ...
Start from the beginning
