"Berikan warna itu padaku,,"
Seorang pria pun berjalan membawakan sebuah warp dress berwarna hitam polos.
"Bagaimana?kau suka."
Wanita itu menggeleng lemah dan tak bersemangat.
"Come on akira,apa tak ada satupun yang kau sukai di tempat ini??
"Aku tak ingin itu."
"Lalu??"
"Ikutlah denganku.."
"Tapi.."tanpa menunggu jawaban,akira menarik lengan wanita itu kembali ke mobil mereka,,selama 30 menit perjalanan,mereka pun tiba di sebuah toko yang menjual pakaian tradisional india di salah satu pusat perbelanjaan.
"Mengapa kesini??"
"Aku ingin memberikan sesuatu padamu kak!"
"Apa?"
"Kau tungu disini,,"akira masuk dan meraih sebuah saree berwarna gold,lalu menyelendangkannya di bahu kiana."bagaimana?kau suka?"
"Saree??"
Akira mengangguk mantap."kita gadis hindustan,dan aku ingin melihatmu menggenakan pakaian ini..bukankah kaka penari terhebat.aku rindu melihat lincahnya gerakan tari juga senyumanmu lagi."
Sebisa mungkin ia menahan mata yang sudah terasa panas.di tariknya sudut bibirnya memaksa membentuk sebuah senyuman.

Kedua wanita itu berjalan beriringan,menikmati suasana yang terasa hangat,,berjalan kaki menyusuri jalanan,bergabung bersama beberapa pejalan kaki yang memiliki arah tujuan yang berbeda-beda.
"Aku merindukan saat seperti ini bersamamu kak??"
"Kapan terakhir kita pergi bersama??"
"Ku rasa sekitar satu bulan yang lalu."
Kiana memperlambat langkahnya,
"Maafkan aku akira,aku tau akhir-akhir ini kita terlalu disibukan dengan pekerjaan kita masing-masing.sampai tak ada waktu untuk kita menghabiskan waktu bersama.tapi aku janji itu yang terakhir.."
"Ya,aku mengerti..tapi sesibuk apapun kau.aku tau kau tak pernah melupakan adikmu ini kan?? "
"Tentu saja,kau kan anakku juga.."
"Aku tau..bagaimana jika aku mengajakmu lagi ke suatu tempat.."
"Kau mau membawaku kemana lagi,,"
"Sekedar mengganjal perutku yang sudah terasa sangat perih.."ujarnya seraya mengusap perutnya.
"Ok !!"....
*
*
K.A.Caffe..

"Kau suka tempat ini kak??"
"Tempat yang cukup bagus,,darimana kau tau tempat ini,setauku caffe ini sudah lama di tutup karna pemiliknya pindah ke luar kota."
"Memang,dan seminggu yang lalu temanku membeli tempat ini dan kembali membuka caffe disini,dan bisa kau lihat tempat ini kembali ramai."
Kiana hanya mengangguk seraya menengok ke sekitar,memang benar tempat ini cukup ramai.selain letaknya yang strategis..caffe ini terlihat lebih baik dari sebelumnya nampak beberapa renovasi di lakukan di sebagian tempat,hebat sekali!!,saat ini matanya masih sibuk mengamati setiap sudut  meja yang sudah terisi oleh pengunjung,sebelum matanya memicing saat melihat seorang pria berjalan ke arahnya.ia terdiam sesaat kemudian menundukan wajahnya lagi.
"Hai.."sapa pria itu.
"Hai,,kau terganggu??"
"Tentu tidak,,"
"Hari ini sangat ramai..dan kau pun terlihat sangat sibuk sepertinya.."
"Begitulah,aku senang karna mereka menyukai tempat ini..coffe gratis???."serunya. pria itu tak melepaskan sedikitpun senyuman.
"Untuk kali ini tidak !!!"jawabnya
Mereka saling melempar senyuman.
"Steve,ini kakak ku.."
Pria itu menoleh,kemudian mengulurkan tangannya.
"Senang bertemu dengan anda,aku Steve..."
Kiana tercengkat.ia berdiri namun mundur selangkah,memiringkan kepala,matanya sedikit memicing memperdalam pandangannya.
"Kak,ada apa??"tutur kiana memecah keheningan.
"Kiana,,"sambutnya.
"Akira sudah banyak bercerita tentang anda,dan aku sangat senang anda mau datang ke tempatku ini.."
"Ya,,"jawabnya singkat.
Mereka kembali duduk menunggu pesanan.
"Ini pesananmu akira.."
"Terimakasih  steve.."
Kiana kembali terdiam saat melihat makanan yang di bawakan pria itu.
"Samosa.."lirihnya.
"Di sini steve menyediakan makanan khas india juga.dan itulah sebabnya aku suka makan di tempat ini,,benarkan steve??"
"Ya,,selain jarang disini juga sangat susah mendapatkan makanan ini,untuk itu aku sengaja menambahkan menu di caffe ini agar masyarakat di kota ini tau jika india juga memiliki makanan yang lezat..dan ternyata banyak orang yang menyukai menu ini juga."
"Tepat sekali !!!"
"sebenarnya bukan hanya itu tapi karna aku tak mau melupakan negara yang menjadi tanah kelahirannku..seburuk apapun itu"tuturnya,
Wanita itu tertegun,dengan cepat ia meraih makanan itu tanpa menunggu lagi.
Ketiganya nampak duduk bersama dalam satu meja,obrolan-obrolan hangat terdengar diantaranya.namun sepertinya hanya kiana yang merasa begitu gugup,selama itu ia hanya menjadi seorang pendengar.ia hanya akan tersenyum saat akira mencoba mengajaknya mengobrol kemudian kembali menundukan wajahnya..
____________

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now