Steve beranjak kemudian berjalan ke sisi taman,dan di ikuti akira dari belakang..menikmati suasana sore yang cukup cerah,,beberapa kali mereka berpapasan dengan para pejalan kaki lainnya.saling melempar senyuman dengan ramah..
"Akira,,"pria ia menghentikan langkahnya kemudian membalikan tubuhnya menghadap wanita yang berjalan di belakangnya.
"Heumm"
"Saat kau bertemu dengan orang yang kau bilang aneh itu,apa kau akan marah padanya??"
"Marah!!"lirihnya.
"Ya,marah.karna selama ini secara tidak langsung ia mengusikmu.atau mungkin membuat mu merasa terganggu,karna ia mengirim bunga itu secara diam-diam.tanpa memberitahukan siapa dia sebenarnya.."
"Rasa marah mungkin ada,tapi jika dia bisa memberikan alasan yang membuatku mengerti akan ku coba untuk memahaminya,lagi pula aku senang mendapatkan bunga itu.."
Mereka kembali berjalan berdampingan.
"Kau senang??"
"Ya,ku rasa dia tak memiliki maksud jahat padaku.selama ia tak melakukan hal-hal aneh tak ada alasan untukku marah padanya."
"Kau ternyata sangat baik,aku tak menyesal mengenalmu."
"Benarkah??"
"Akira.."steve menarik tangan akira yang mulai berjalan sedikit di depannya,,di tariknya perlahan hingga mereka berhadapan.tangannya meraih sesuatu yang ia simpan di balik sweater abunya.
"Ini untukmu.."seikat bunga itu ia berikan pada wanita di hadapannya.
"Untukku!!"
Steve mengangguk,,kemudian berbisik."mawar merahku,"
Lalu memberikan kecupan kecil di pipi kanan akira
Degh!!!...
Seketika akira mendongakan wajahnya,ia menatap pria itu sangat dalam,kata-kata itu!!!ia selalu membacanya di secarik kertas setiap kali ia mendapatkan kiriman bunga di kantornya.dan kali ini ia mendengar ucapan yang sama percis.apa jangan-jangan!!
"Kau tak akan marah padaku kan??"
"Jadi kau !!!"
Pria itu mengangguk dan tersenyum,akira terdiam.merasakan debaran hati yang begitu kencang,mimpi..ini pasti hanya mimpi!!!pria aneh itu steve,bagaimana bisa.si pengirim bunga tanpa nama itu,,Dia !!!.
Sekarang rasa penasaran itu berubah menjadi sebuah rasa yang lebih indah namun juga sedikit aneh dan membuatnya merasa risih,,apa semua ini hanya sebuah ketidak sengajaan atau sesuatu yang sudah di rencanakan..kini pertanyaan demi pertanyaan mulai memutari fikirannya,,penyangkalan pun terkadang terjadi saat sebuah pemikiran aneh mulai melintas,berperang,beradu mendobrak dan seakan ingin mencuat ke permukaan menjadi beberapa pertanyaan yang siap ia lontarkan..
"Pesananya tuan."
"Terimaksih,,akira ini makanan mu.."
"Ya,,"jawabnya singkat.
Setelah cukup lama berjalan,mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah caffe untuk memakan sesuatu yang bisa mengganjal perut mereka yang sudah terasa perih.steve mulai sibuk dengan sendok di atas piringnya,ia terlihat serius saat melahap makanan nya.berbeda dengannya,akira masih terdiam dan tak mengalihkan sedikitpun pandangan nya dari pria itu...
"Jika kau ingin bertanya sesuatu padaku katakanlah!!"lirihnya,sedikit melirik ke arah akira tanpa mengangkat wajahnya.
"Steve,,sebenarnya aku belum mengerti dengan maksudmu mengirim kan bunga-bunga itu padaku.."
"Kau marah padaku??"
"Tidak,,aku hanya ingin tau alasanmu.."
Gerakan tangan itu berhenti,di letakannya kembali sendok itu di atas piring,mencoba mengatur nafas dan siap menjawab banyak pertanyaan yang akan ia terima dari akira.
"Sebenarnya aku tak mempunyai alasan apapun.."
"Apa??"sentaknya kaget.
"Aku hanya ingin memiliki seorang teman,dan ku rasa kau wanita yang baik,saat itu aku tak tau bagaimana caranya menyampaikan maksudku ..karna jujur saja aku paling tidak suka penolakan,terlebih jika aku sudah merasa yakin pada satu hal.saat aku mulai bingung memikirkan cara,aku melihat seorang pria muda memberikan setangkai bunga pada seorang wanita.dan akhirnya aku putuskan untuk mengirim bunga saja ke kantormu.dan taukah kau jika di hari pertama itu aku melihat dari jauh kau menerima bunga itu tanpa membuangnya lagi.sejak saat itu aku fikir kau tak merasa keberatan dengan permintaan ku."
"Mengapa kau melakukan itu secara diam-diam,mengapa kau tak memberikannya dan menyampaikan langsung maksudmu itu.."
"Aku tak yakin jika kau mau,karna setauku wanita-wanita sepertimu sangat sulit di dekati.."
"Pernyataan yang bodoh !!!"
"Dan setelah kau mengetahui jika aku si pengirim bunga itu,apa yang kau rasakan??"
Akira terdiam,kemudian membuang pandangannya ke sembarang arah,pertanyaan steve membuatnya merasa gugup.sial,jantung ini terasa begitu cepat berdegup..!!
"Sedikit lega,karna rasa penasaranku sudah hilang.namun masih merasa sedikit bingung. mengapa dari banyak wanita di kota ini kau lebih memilih aku untuk kau jadikan teman,apa ada yang spesial dariku??"
"Mungkin benar,Kau berbeda dari mereka.dan sungguh aku merasakan hal itu saat aku bertemu denganmu lagi."
Akira memiringkan sedikit kepalanya dan menahannya dengan tangan kanan nya.
"Tapi Aku tak ingat jika kita pernah bertemu"
"Kau tak akan ingat,bahkan tak akan pernah ingat akira.."batinnya.
"Steve,mengapa kau diam!!"
Seketika lamunan nya buyar,dan terpaksa harus kembali pada sebuah kenyataan yang sudah berada di depan matanya.
"Aku sering melihatmu dalam acara fashion show.dan kau adalah salah satu perancang yang sedang di favorite kan saat ini setelah berhasil menarik perhatian para pengamat fashion.kau wanita yang hebat dan pekerja keras,untuk itu kau pun termasuk ke dalam top list perancang terbaik saat ini,benarkan??"
"Kau bahkan tau tentang semua itu."
"Siapa yang tak mengenalmu akira.."sahutnya.
Wanita itu mengegeleng,kemudian mulai menyantap makanan yang sejak tadi ia biarkan di atas piring.
"Akira,apa kau marah padaku??"
"Untuk apa??ku rasa alasanmu cukup masuk akal,ya..walaupun terdengar sangat klise.sejujurnya aku sempat marah karna secara tak langsung kau menguras fikiranku untuk memikirkan siapa pengirim bunga misterius itu.dan jika saja kau tak menolong ku saat itu,sudah ku pastikan kau masih akan bersembunyi dan tak mau menemuiku."
"Aku seperti orang bodoh yang tak memiliki keberanian besar untuk mendekati seorang wanita,karna bagiku wanita adalah makhluk yang paling sulit ku dekati.untuk itu aku melakukannya secara diam-diam.."
"Tak semua wanita seperti itu,tapi tergantung dengan pria itu juga,semakin pria itu memaksa dengan cara-cara yang tak baik,semakin sulit pula peluang untuk mu mendekati kami..tak semuanya,disini kau bisa menemukan wanita yang berbeda dari itu.bahkan tidak sedikit para wanita yang terlalu mudah di dekati jika kalian para pria menggunakan hal-hal yang bisa membuat mereka terbuai."
"Lalu kau termasuk dari yang mana?"
"Menurutmu??karna hanya orang lain yang bisa menilai kita lebih teliti "
Steve merapatkan kedua telapak tangannya,kemudian meletakan dagu diantaranya.ia mengangkat pandangan ke atas,lalu kembali menatap akira yang masih memasang wajah dengan menunggu jawaban darinya.
"Kau tak sulit juga tak terlalu mudah untuk di dekati,tapi satu hal yang bisa ku fahami darimu.kau wanita yang selalu menilai seseorang secara positif,kau tak pernah berburuk sangka pada orang lain itu sebab nya kau pun banyak di sukai oleh orang-orang di sekelilingmu,karna bisa saja kau menolak pemberianku dengan membuang bunga itu."
"Ternyata kau seperti seorang detektif dan sejauh itukah kau tau tentang ku..tapi mengapa aku merasa jika kejadian yang menimpaku beberapa waktu lalu adalah rencanamu??"
"Bisa juga seperti itu,tapi nyatanya aku gagal menculikmu."ia terkekeh.
"Jahat sekali !!!"
"Steve,,"
"Ah..ya"
"Terimakasih,"
"Untuk??"
"Bunga-bunga itu.aku sangat menyukainya.tapi dari mana kau tau jika aku menyukai mawar."
"Hanya menebak,karna kebanyakan wanita menyukai bunga itu.benarkan??"
"Ya benar.dan ternyata kau juga pandai menebak.."
"Dan untuk mu,terimakasih untuk pertemanan ini..memang benar,jika seorang gadis india lebih ramah dibanding wanita disini.."ujarnya sedikit berbisik.
"Kau bahkan tau asalku,,"
"Karna aku seorang detektif.."tuturnya.
"Tak salah aku menyebutmu pria aneh,,"
Mereka kembali menyantap makanan mereka,sambil menikmati suasana sore di sebuah caffe yang terletak di pinggiran jalan,mata mereka dapat menatap bebas ke arah jalan yang banyak di lewati para pejalan kaki yang berlalu lalang.
"Sejak kapan kau menetap disini??"
"Sejak 10 tahun terakhir ini,sebelumnya aku tinggal di london,paris,bulgaria dan bahkan aku tak hafal lagi dimana aku tinggal sebelum di New york.."
"Sebanyak itu,apa kau melakukan penjelajahan ke seluruh negara selama ini??"
"Entahlah,,seingatku aku di bawa ke sini saat usia ku 15 tahun,,dan kami pun memutuskan untuk menetap disini,,sampai aku menjadi seorang designer"
"Adakah alasan di balik itu??"
"Aku tak tau,selama ini aku hanya mengikuti kemana kakak ku pergi dan menetapkan satu negara untuk kami tinggali,ku fikir kami hanya mencari sebuah kenyamanan,karna sebesar dan sebagus apapun satu negara jika tanpa kenyamanan itu tak akan ada artinya,"
"Lalu orang tuamu?"
Akira terdiam,di selipkan nya rambut itu ke belakang telinga yang terkibas karna angin.
"Apa pertanyaan ku salah?"lanjutnya.
Wanita itu menggelengkan kepala pelan mencoba memberikan senyum."tidak steve,sebenarnya aku sudah tak memiliki orangtua.mereka meninggal saat aku masih kecil,karna sebuah kecelakaan. membuat ku tak bisa merasakan kasih sayang mereka,bahkan aku tak pernah tau seperti apa wajah mereka.aku hanya tau jika ibuku pasti cantik seperti ku,begitulah yang kakak ku katakan.dan sejak saat itu aku hanya memiliki seorang kaka perempuan,selain seorang kaka,ia juga teman,sahabat bahkan orang tua tunggal bagiku.."
"Apa kakak mu seorang designer juga??"
"Bukan,dia seorang chef juga pemilik salah satu restaurant terbesar di kota ini..apa kau pernah mendengar nama Kiana's bouley,,"
"Sepertinya aku tau tempat itu,Jim pernah mengajakku kesana.dan benar saja tempat itu sangat mengesankan.."
"Dan kau sendiri,sudah berapa lama kau tinggal disini??"
"Baru beberapa bulan terakhir,seperti mu.aku pun menetap di berbagai negara lain sebelum kesini.."
"Benarkah??"
"Ya,hanya berbeda tujuan.kau mencari sebuah kenyamanan,dan aku mencari sebuah kebenaran."
"Kebenaran,,"lirihnya.
"sesuatu yang pernah hilang dari hidupku.dan aku tau jika itu ada di tempat ini."pria itu mengangkat pandangannya menatap akira dengan sebuah tatapan yang sulit di artikan.
"Apakah kau sudah menemukannya??"
"Ya,,"
"Apa itu sebuah cinta..?"
"Jika diingat sudah sejauh ini aku pergi,,apakah semua ini bisa diartikan sebagai sebuah cinta?entahlah aku tak tau..karna aku pun tak pernah tau seperti apa cinta yang sesungguhnya..aku hanya berjuang untuk mendapatkan apa yang telah terlepas dari genggamanku.berusaha meyakinkan nya agar dapat kembali padaku.."
Akira terenyak,ada sebuah perasaan aneh yang tiba-tiba ia rasakan,penasarannya namun takutnya juga ia rasakan..
"Gadis itu pasti sangat penting untukmu,,"
"Sangat,,karna ia yang mengajariku segalanya.bagaimana caranya agar kuat menjalani hidupku yang sangat susah saat itu,ia penolong bahkan menjadi sumber semangatku.tak pernah ada yang bisa memahamiku selainnya..dan sebenarnya aku tak pernah mengerti mengapa ia pergi dari hidupku begitu saja.."
"Kau sudah coba meyakinkannya.."
"Ya,,beberapa waktu yang lalu.tapi ia tetap tak memberikan alasan yang pasti..dan terkadang itu membuatku putus asa,bahkan aku sempat menganggap jika hidupku tak akan berjalan sempurna tanpanya.."
"Mengapa masih mengasingkan perjalanan hidup,peluklah masalalumu dan dekaplah dalam hatimu..karna jalan terbaik memang sedikit sulit untuk di temui."
"Sebenarnya aku sudah menemuinya,namun untuk memberikan sebuah keyakian agar dapat kembali melangkah di jalan itulah yang menurutku sangat sulit.."
"Perjuangan yang menghasilkan sesuatu yang indah memang membutuhkan waktu yang sangat lama."
"Kau benar."
"Sebesar itukah kau mencintainya??"
Steve mengangkat wajahnya,menatap dengan sangat dalam"Ya,,"
Wanita itu tersenyum getir.
"Semoga kau bisa mendapatkan apa yang kau cari,karna aku pun melihat cinta yang begitu besar dimatamu.."
Steve sedikit memajukan tubuhnya seraya melipat kedua tangannya di atas meja,tersenyum dan menatap dalam wajah wanita di hadapannya.
"Dan akupun melihat cinta yang begitu besar dimatamu!!!"lirihnya.
Lagi-lagi pria itu membuat akira terpaku tanpa dapat menjawab,,sudah berapa kali ia tersudut oleh pertanyaannya sendiri.tatapan itu sangat mematikan..!!!
"Apa itu untukku??
"Aa..aku.!!"akira semakin gugup dibuatnya.
"Lihat wajahmu,,kau terlihat lucu saat gugup seperti ini.."
"Hentikan.."bentaknya dengan wajah yang mulai merona.
"Lalu apa kau pernah jatuh cinta??"
"Tentu saja.."
"Bagaimana rasanya??apa itu membuat hidup mu berubah??"
"Ya,,itu membuatku merasa bahagia,juga merasa sedih."
"Mengapa??"
"Saat dua insan harus mengakhiri sebuah hubungan yang mereka bangun selama ini,saat itulah aku merasa sedih.."
"Sekarang??"
"Tidak lagi,karna aku tau masalalu bukan untuk terus diratapi.ada saat nya kita harus pergi dan memulai sesuatu yang baru.."
"Secepat itu??"
"Terkadang sesuatu datang tanpa bisa di tebak,,hati bisa merasakan sakit yang teramat dalam,namun seketika semua itu bisa menghilang begitu saja saat kau mulai menyadari betapa berharganya waktu yang kau gunakan hanya untuk menangisi sesuatu yang telah pergi."
"Kau bisa melakukannya,,tidak denganku !!"
"Kau hanya belum mencoba.."
"Apa kau mau mengajariku?"
"Aku..!!"
"Ya,kau."
"Tentu saja.."
YOU ARE READING
BEHIND A NAME
Fanfictiondalam sebuah kehidupan,masalalu adalah satu hal yang terkadang menjadi sebuah kisah yang akan selalu melekat,entah itu menjadi sebuah dorongan untuk bangkit menjadi lebih baik. atau justru menjadi sebuah pentunjuk untuk kembali mengungkap sesuatu ya...
part 6
Start from the beginning
