Bab 19 - Kisah Misteri

8.9K 886 35
                                    


Bab 19 – Siaran Kisah Misteri

-Author POV-

Selesai siaran acara baper hari ini Lucita tak langsung pulang karena ia harus kembai siaran jam sepuluh malam di acara terbaru kisah misteri, mengingat ini adalah hari Kamis yang merupakan siaran perdana acara misteri terbaru dari radio Conexion. Lucita meregangkan otot-otot tubuhnya, ia merasa sangat kelelahan akhir-akhir ini.

"Lucita!!" panggil Stella yang masuk ke dalam ruangan penyiar.

Lucita tersenyum ke arah Stella, "Ada bunga buat gue?" tanya Lucita penuh harap.

Stella mengerinyitkan keningnya lalu mengeleng sambil terus berjalan menghampiri Lucita, "Beberapa hari ini gak ada kiriman bunga buat loe, hahaha mungkin secret admirer loe udah sadar kalo idolanya ini biasa aja" goda Stella membuat Lucita mengerucutkan bibirnya kesal. Stella mencolek dagu Lucita, "Ada yang nungguin loe tuh di bawah ... gagah banget sih gebetannya" goda Stella.

Kini giliran Lucita yang dibuat heran, "Siapa yang nungguin gue? Kalo tukang baso yang biasa gue beli sih bilangin aja kalo gue lagi diet!" jawab Lucita cuek, ia menaruh kepalanya diatas meja. "Hufftt ... kemana ya pengirim bunga itu?" gumam Lucita.

Stella menjitak kepala Lucita pelan, "Yaela pake dipikirin segala ... itu yang kirim bunga ke loe itu wujudnya aja gak nyata ngapain loe repot-repot mikirin! Tuh di bawah ada cowok kece, gagah dan tampan, embat Luci ..." cerocos Bunga tanpa jeda.

"Tapi dia kirim bunga buat gue itu biasanya setiap hari ... sweet banget tau" jawab Lucita sendu. Ia mengangkat kepalanya lalu menatap Stella yang masih berdiri di sampingnya, "Tadi loe bilang apa? Cowok gagah, tampan? Apa dia Rian?" tanya Lucita menaikan sebelah alisnya.

Stella mengangguk, "Kalo loe gak mau kasih buat gue aja ya" ucap Stella mengedipkan sebeah matanya.

Lucita segera bangkit sambil menepuk bokong Stella, "Jangan! Dia terlalu muda buat loe" goda Lucita kemudian berlari ke luar ruangan penyiar meninggalkan Stella yang mendengus kesal.

"Lucita kenapa lari-lagi gitu? Kebiasaan" ucap Bunga yang baru masuk ke dalam ruang penyiar.

Stella terkekeh, "Iyalah dia lari-lari ... ada cowok kece nungguin di bawah masa dianggurin kan kasian" jawab Stella, ia kembali berjalan ke luar ruangan namun langkah kakinya terhenti dan melirik ke arah Bunga yang tengah sibuk menyiapkan scrip untuk acara nanti malam. "Bunga, acara nanti malem jadi?" tanya Stella diangguk Bunga. "Hari ini tepat malam jum'at kliwon loh, gue pulang ya ... hati-hati loe bertiga" pesan Stella lalu pergi, membuat bulu kuduk Bunga berdiri seketika.

Bunga melirik kesetiap sudut ruangan, "Anjay ... gue sendirian disini!" ujarnya kemudian bangkit dan berlari ke luar. "Stella kampret!" dengusnya.

***

"Rian?" panggi Lucita pada pria yang duduk menunggunya di sofa. Rian menoleh ke arah Lucita, senyuman segera tergurat dari bibir Rian setelah melihat sosok Lucita yang kini tengah berjalan menghampirinya. "Ada apa?" tanya Lucita heran.

Rian bangkit dari posisi duduknya, "Apa kamu sudah mau pulang?" tanya Rian berbinar. "Saya antar mau? Ada yang mau saya bicarakan" ucap Rian penuh harap.

"Saya belum bisa pulang, tiga jam lagi harus siaran acara baru" jawab Lucita membuat raut wajah Rian kembali datar. "Tapi saya masih punya waktu kok untuk kita bicara" ucap Lucita sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapihnya.

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang