Tujuh

2.4K 167 3
                                    

Keisha tak henti-henti merutuki ulah Alvaro. Saat Alvaro mengatakan, ah bukan lebih tepatnya mengaku bahwa ia adalah pacarnya. Bagaimana bisa? Bukankah semalam Keisha sama sekali tak memberi jawaban, atau Keisha menjawab tetapi ia tidak menyadarinya?

"Sha, mikirin apa?" Rara teman sebangku Keisha menegurnya.

Lamunan Keisha mendadak buyar, Ia tersenyum tipis. "Gapapa kok." Jawabnya berbohong.

"Gue kasih tau aja ya, ini Bu Lili guru ter-killer seantero sekolah." Bisik Rara. "Kalau lo ga perhatiin dia jelasin materi, lo ga bakal bisa ngikutin ulangan harian." Lanjutnya.

Mendengar itu Keisha bergidik ngeri dan segera mempusatkan perhatiannya kepada guru yang masih terbilang muda yang sedang menjelaskan materi Fisika.

"Ada pertanyaan?" Setelah puas menjelaskan Bu Lili memberikan kesempatan pada muridnya untuk bertanya dengan suara khas nya yang dingin.

Seperti biasa murid kelas XI-2 diam membungkam, entah karena takut atau memang sudah mengerti. Keisha yang biasanya aktif bertanya ikut diam.

"Kalau tidak ada yang ingin bertanya, kerjakan tugas kalian halaman 73!" Perintah Bu Lili dan segera meninggalkan kelas.

"Selalu begitu." Gerutu Rara, "abis jelasin panjang kali lebar langsung kasih tugas." Lanjutnya.

Keisha hanya terdiam, pandangannya fokus ke buku Fisika didepannya. Entah apa yang harus dilakukannya, yang jelas pikirannya masih melayang-layang.

"Sha, gue ngomong sama Lo!" Ujar Rara kesal.

"Ah, Kenapa Ra?"

Rara mendelik sebal. "Au ah gelep."

Keisha menggelengkan kepalanya, tidak mengerti dengan situasi.

•••

"Kei...!!!" Teriakan yang cempreng bahkan sangat cempreng membuat seisi kelas XI-2 yang sedang menikmati istirahatnya dengan tenang mendadak menutup telinganya.

Laki-laki yang sedang tertidur dimejanya mendadak terbangun dan langsung memutar bola matanya jengkel begitu melihat sepupunya datang. "Berisik, Han." Ujarnya, dan kembali menenggelamkan kepalanya di meja.

Keisha yang dipanggil hanya melirik sekilas kearah Jihan, dan melanjutkan membaca novel. Jihan yang merasa terabaikan langsung masuk dengan santainya untuk menemui Keisha.

"Kei, ngapain sih baca novel? Mending kantin bareng gue." Rayunya.

"Aku lagi asik nih, Han. Baru masuk konflik." Ujar Keisha masih menatap novel, ia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya.

Jihan tetap merengek merayu Keisha untuk ke kantin. Bahkan ia memasang puppy eyes yang biasa digunakannya untuk merayu Alvaro.

"Ayolah, Kei. Nanti gue traktir deh!"

Keisha menghela nafasnya. "Yaudah, ayok!" Keisha segera berdiri dan membenarkan rok yang dipakainya.

"Bilang aja mau di traktir, Sha" celetuk Shakilla yang berada di bangku sudut bagian depan. "Kalau ga ada uang yaudah." Lanjutnya sambil memainkan kukunya.

Jihan, yang terkenal dengan keberaniannya segera mendekat ke arah Shakilla. "Sekali lagi gue denger lo bilang gitu, abis nyawa lo!" Ujar Jihan tepat ditelinga Shakilla membuat pergerakan tangan Shakilla terhenti.

High School PrincessWhere stories live. Discover now