Bugghh!!!.
Di tutupnya kembali kap bagian depan mobil itu sedikit kencang,semua ini benar-benar membuatnya kesal,,ia kembali merasa kesal saat mengetahui jika ponselnya mati karna kehabisan baterai.lengkap sudah..!!
Akira memutuskan berjalan mencari bengkel terdekat,,kepalanya terus menoleh ke sekitar jalan,namun ia tak juga menemukan bengkel di sekitarnya.tentu saja jika di fikir lagi,mana mungkin ia menemukan sebuah bengkel di sepanjang jalan yang tak terlalu ramai ini.dan bodohnya mengapa juga ia memilih melewati jalanan ini,untuk menghindari kemacetan atau mempersingkat waktu.intinya kali ini ia sangat tak beruntung!!.ia putus asa dan memilih kembali ke mobilnya,dan satu-satunya yang ia bisa lakukan hanya menunggu dan berharap ada mobil lain yang melintas dan mau membantunya.
20 menit berlalu ia berdiam tanpa melakukan apa-apa,kecuali sesekali terdengar hembusan nafasnya kasar.tak lama kemudian ia melihat sebuah mobil jeep hitam berhenti tepat di depan mobil akira..ia hanya diam untuk sesaat,kemudian nampak tiga orang pria berpenampilan layaknya brandal itu berjalan ke arah mobil akira kemudian mengetuk kaca mobilnya.
Ia panik,namun tetap tak membuka kaca mobil itu sedikit pun.
Tuk..tuk..tukk !!!,,
"Buka atau ku pecahkan kaca mobil ini,"bentak seorang pria bertubuh kekar dan berkulit hitam yang mengikat rambutnya kebelakang.
"Apa yang harus ku lakukan Tuhan,ku mohon bantulah aku..!!"ucapnya gemetar.
"Buka.!!!"suara itu semakin keras.
Keputusan yang sangat sulit,karna ia pun tak mungkin terus diam di dalam sedangkan ancaman telah menunggunya di luar,dan jika ia keluar lalu apa yang akan terjadi padanya!!!.
Seketika kedua tangannya di cengkram oleh dua orang pria saat akira membuka pintu mobilnya,
"Lepaskan aku !!!"
"Tidak semudah itu nona,,"ujar pria itu.
Akira panik,ketakutan,ingin rasanya melawan tapi tak mungkin ia lakukan."Apa yang kalian inginkan??"
"Bersenang senang lah bersama kami.."
"Lepaskan aku,lepaskan..!!"
Dua orang itu kemudian membawa akira,namun dengan cepat ia menggigit tangan yang mencengkram tangannya,kemudian berlari secepat mungkin.tubuhnya gemetar,langkahan kaki nya ia kayuh semakin cepat,,karna ketiga pria itu masih terus mengejarnya.
Bugghh!!!..
Ia menabrak seorang pria yang telah berdiri di hadapannya,di tatapnya sepasang mata itu yang begitu asing,seketika tubuhnya lemas,pandangannya mulai samar,hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
......................
"Apa kau sudah melakukan semuanya??"
"Sudah ku bereskan,kau tak perlu khawatir,,"
"Cari tau tentang semua ini.aku tak ingin ada seorang pun yang ikut campur dalam rencanaku,jika pun ada ku harap kau sudah tau apa yang harus kau lakukan!!!"
"Tentu saja...sudah ku pastikan mereka tak ada hubungannya dengan bajingan itu,,hanya para keparat jalanan yang membutuhkan uang.."
"Terus lakukan tugasmu dan selalu kabaru aku da Pastikan tak ada yang melihat saat kau melakukan itu,"
"Itu pasti !!"
"Bagus !!"
"Uhukk!!!"suara batuk itu membuat seorang pria yang tengah berdiri di balkonnya menoleh dan segera memutuskan percakapannya dengan seseorang lewat telepon.
2 jam berlalu,wanita itu mengerjapkan matanya,rasa pening masih terasa jelas di kepalanya,,
"Arrgh!!"ringisnya.
Ia terkejut dan hampir melompat dari atas ranjang berukuran king size berwarna putih itu.saat melihat seorang pria tengah duduk di sampingnya dengan memegang secangkir teh panas di tangannya,pria itu tersenyum,tapi justru membuat wanita itu semakin ketakutan.
"Minumlah ini,agar kau lebih tenang!!"
"Siapa kau?dan mengapa aku berada disini?dimana aku??"ujar wanita itu panik.
Pria itu tetap tersenyum,membuat wanita itu melihat dua buah lesung pipit di pipi pria itu,
"sudah ku katakan minumlah dulu,agar kau lebih tenang.."terus nya.
Akira terus menatapnya takut.pikiran aneh mulai berdatangan di otaknya,apa yang terjadi padanya sampai berada di tempat ini.apakah pria itu??tidak,itu tidak mungkin.ia masih mengenakan seluruh pakainnya lengkap.tak ada yang di rasakannya selain kepala yang masih terasa berat.
Sepertinya pria itupun menangkap ke cemasan itu,"Kau tenang saja,aku tak seperti mereka.ini"lanjutnya.
Wanita itu perlahan meraih cangkir yang sejak tadi di sodorkan pria itu,dengan sedikit ragu ia pun meminumnya.benar saja,teh hangat itu mampu membuatnya lebih tenang.di tengah gerakan tangannya yang masih memegang cangkir,ia melirik ke sekitar ruangan itu,sebuah kamar yang cukup besar,dua buah sofa berwarna merah yang menghadap pada sebuah meja tv yang cukup besar,sebuah lemari kaca,juga beberapa lukisan yang terpajang di stiap sudut dinding kamar ini.pria itu kembali tersenyum menatap akira.
"Apa yang terjadi padaku??"
"Apa yang kau ingat sebelumnya,,"tanya nya.
"Mobilku mogok saat melaju di jalan itu,dan tak lama aku melihat sebuah mobil jeep hitam berhenti tepat di depan mobilku,lalu aku di ganggu tiga pria menyeramkan itu,mereka nemaksaku keluar dan ingin menculikku,aku berlari lalu menabrak,,"akira menggantung ucapannya,perlahan ia mendongkakan wajah memicingkan matanya melihat pada pria yang duduk di hadapannya,benarkah pria ini yang ku lihat tadi?
"Aku tak ingat apa-apa lagi..!!"lirihnya.
"Kau pingsan mungkin karna shock,dan aku tak tau harus mengantarmu kemana,untuk itu aku putuskan untuk membawamu ke apartement ku,sampai kau sadar kembali."
"Jadi kau yang menolongku??"
"Kurang lebih seperti itu,"
"Sepertinya aku pernah melihat pria ini,,mungkinkah dia pria itu??"batinnya.
"Terimakasih,dan maaf sudah merepotkanmu."lanjut akira.
"Aku Steve,,dan kau !!?"pria itu mengulurkan tangannya.
"Akira Gilbert !!"
"Bagaimana keadaanmu akira?"
"Sudah membaik.hanya sedikit pusing."ujarnya seraya memijat keningnya.
"Baguslah,,"
"Kau sudah menolongku steve,aku tak tau apa yang akan terjadi padaku saat itu jika saja kau tak datang tepat waktu..mungkin saja mereka sudah membawaku pergi!!"
"Ya,,aku hanya kebetulan lewat jalan itu.dan sebenarnya kau pun harus membayar semua itu."
"Apa!!!..jadi kau meminta bayaran setelah menolongku,memalukan !!"dengusnya.
Pria itu mengeryit,melihat ekspresi wajah akira yang nampak kesal .
"Tidak usah seperti itu,aku hanya bergurau.kau tak usah sepanik itu.lagi pula aku tak meminta apapun atas itu."
"Maaf,"wajah akira kini tampak merah karna malu.bagaimana bisa ia refleks mengatakan ketidak sukaanya pada ucapan pria itu..
"Tidak apa,aku tau"pria itu bangkit,meraih jaket dan kunci mobilnya,
"Kau mau kemana?"
"Pergi!!"
"Lalu aku??"
"Jika kau mau,kau bisa beristirahat disini.aku tak keberatan."
"Tidak terimakasih,tapi aku ingin pulang."
Pria itu membalikan badan dan memeluk jaket kulit coklat nya.
"Baiklah,aku akan mengantarmu.."
Keduanya pun keluar dari kamar apartement itu,memasuki lift dan melewati beberapa lantai,akira hanya diam.sesekali melirik ke arah pria yang ada disampingnya.pria ini terlihat baik,juga sopan!!tidak mungkin ia berbuat jahat padaku..wajahnya sangat mirip dengan pria yang ia kejar dari caffe hingga taman.apakah memang dia orangnya??
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND A NAME
Fanfictiondalam sebuah kehidupan,masalalu adalah satu hal yang terkadang menjadi sebuah kisah yang akan selalu melekat,entah itu menjadi sebuah dorongan untuk bangkit menjadi lebih baik. atau justru menjadi sebuah pentunjuk untuk kembali mengungkap sesuatu ya...
part 5
Mulai dari awal
