Tokk..tokk !!
"Masuklah "
"Akira,ini file yang harus kau tanda tangani,,"ujar seorang wanita yang baru saja masuk keruangannya.
Akira bangkit dan segera meraih map itu.
"Terimakasih."
"Heumm."jawabnya singkat,
Sesaat ia tetap berdiri di ambang pintu dan terus menatap ke arah luar..lalu kembali masuk ke ruangannya.
"Ada apa??"
"Aku hanya menunggu seseorang datang mengantarkan kiriman bunga mawar untukku.."lirihnya .
"Apa?jadi kau masih mengharap kiriman itu??"
Ia menoleh,kemudian berjalan hingga kedepan kaca besar di ruangannya,yang memberikan pemandangan kota yang luas.
"Entahlah !!"
"Aku kira kau tak menganggap serius kiriman-kiriman itu akira??"
"Awalnya seperti itu,tapi selama ini aku merasa sangat nyaman dengan itu.pria aneh itu memberikan kesan tersendiri bagiku,aku tak pernah tau maksudnya mengirimkan bunga-bunga itu setiap hari.dia tak pernah menemuiku,juga tak mengatakan siapa dirinya sebenarnya.tapi setelah aku tak mendapatkan itu selama satu minggu lebih.aku merasa jika ada sesuatu yang hilang,mungkin ini kedengarannya sangat konyol.tapi aku tak bisa membohongi diriku sendiri,jika aku mengharapkan itu.."
"Ya tuhan !!!..aku tak menyangka kau akan menanggapinya sampai seserius ini akira."
"Itu mudah saja,ketika seorang wanita yang tak memiliki siapapun yang mengisi hatinya selama ini. kemudian ada seseorang yang memberikan perhatian kecil walaupun  terkesan mengherankan,itu akan cepat membuatnya merasa nyaman."
"Benarkah??lalu bagaimana kau bisa yakin jika pengirim itu seorang pria,??"
"Pertanyaan bodoh!!!"decaknya.
Katty hanya terbahak mendengar itu,,lalu akira melirik arlojinya.
"Baiklah katty,sepertinya hari ini aku akan pulang lebih awal,,"ia kembali ke mejanya dan merapihkan semua barang-barangnya ke dalam tas.
"Memang nya kau mau kemana,tak biasanya kau pulang secepat ini??"
"Aku hanya merasa cemas dengan kondisi kak Kiana,sejak semalam aku belum melihatnya,jenny bilang ia sedang kurang sehat,,"
"Kadang aku bingung dengan kakak mu itu akira,,memangnya ia sakit apa??"
Akira terhenti,ia membalikan tubuhbya dan bersandar pada meja.
"Entahlah,,!!!dia tak pernah benar-benar terbuka padaku,ia memilih menghindar dari pada mengatakan yang sebenarnya.."
"Mungkin ia hanya tak ingin membuat mu cemas."
"Tapi sikapnya yang seperti itu justru membuatku bingung,,aku tak bisa melihatnya seperti itu,kau tau kan jika aku hanya memilikinya saat ini.dan aku sangat menyayanginya."
Wanita itu berjalan menghampiri akira dan mengusap bahunya perlahan.
"Sebaiknya kau tak usah berfikir terlalu jauh,aku yakin semuanya akan baik-baik saja.sekarang lebih baik kau cepat-cepat pulang dan lihat kondisinya.dan sampaikan salamku untuknya."
Akira menoleh,tersenyum,lalu mengangguk.beberapa menit kemudian ia melangkah meninggalkan ruangannya.
___________________
Sore itu pukul 15.00

Langit kini menampakan cahaya yang begitu indah,warna biru terang terpampang begitu nyata sore ini,,tak hanya itu,burung-burung terlihat begitu indah berterbangan seakan menari bebas di atas sana,juga suara-suara mesin kendaraan yang berlalu lalang menambah ramai suasana ini,,di tambah hembusan angin yang terdengar lirih mengalun dan bernada membuat teduh nya suasana hati.sungguh pemandangan yang tak mungkin di lewatkan untuk dinikmati..termasuk untuk sepasang mata coklat milik seorang wanita yang kini tengah menikmati suasana sore dia atas sebuah jembatan besar yang terbentang luas..kini ia berada di sebuah jembatan brooklyn,yang menghubungkan kota borough mahnattan dan brooklyn di New york city.
Sejak satu jam yang lalu,ia membiarkan dirinya hanya berdiri dan memeluk kedua sikut tangannya,merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya itu,kini berhasil membuat helai demi helai rambut coklat pirang miliknya terkibas ke sisi dan menghalangi sedikit wajahnya.matanya menatap teduh kearah sungai yang berada tepat di bawah jembatan itu,air yang jernih  berwarna biru juga sangat tenang itu seakan menghanyutkan perasaannya yang tak menentu.kini ia memejamkan matanya,membiarkan hanya indra pendengarannya yang menangkap beberapa suara yang ada di sekitar nya..semakin ia memejamkan mata,semakin ia dapat melihat dengan jelas kisah demi kisah yang berhasil menyeretnya hingga sejauh ini...tanpa terasa buliran bening kini tengah memenuhi kedua sudut matanya..

"Tempat yang indah,!!!"di tengah riuhnya suara kendaraan yang melintas di belakangnya,telinganya kini mendengar suara yang begitu dekat dengan nya.wanita itu tetap diam,tanpa menghiraukan !!!
"Apa kau tak keberatan jika aku ikut berdiri disini,,"suara lirih itu berhasil membuat wanita itu membuka matanya perlahan.
"Ini tempat umum,siapapun berhak berada disini,"jawabnya datar tanpa menoleh.
"Tapi aku berdiri tepat di sampingmu,apa kau tak merasa terganggu.??"
"Selama kau tak melakukan hal-hal aneh yang  membuatku takut,aku tak berhak mengusirmu."wanita itu melirik pria yang kini berdiri tepat di sampingnya lewat sudut matanya.
"Aku baru sadar,jika ada tempat seindah ini,Lalu apa yang sedang kau lakukan di tempat ini??"
"Menikmati pemandangan alam,tanpa harus membayar mahal untuk ini.."
Pria itu menoleh kearah kiana,namun wanita itu tetap memandang lurus kedepan,seakan tak ingin mengetahui siapa yang berada di sampingnya.
"Apa kau sering mendatangi tempat ini??"
"Dan haruskah aku mengatakan itu padamu??"kini kiana menoleh dan menatap tajam pada pria itu.
"Setidaknya kau bisa menjawab ya atau tidak untuk pertanyaanku.."
"Aku tak suka mengatakan hal-hal yang sering atau tidak ku lakukan pada orang asing,,"
"Kau memang belum mengenalku,tapi aku sudah mengetahui siapa dirimu.nona Kiana Gilbert !!"
Wanita itu kembali menoleh,dari mana pria itu mengetahui namanya ??jangan perdulikan !!.
Ia terdiam saat pria itu memberikan sebuah kartu nama padanya.bagaimana benda itu ada di tangannya??
"Aku menemukan ini terjatuh,saat kau menabrakku di jalan beberapa waktu yang lalu."
Wanita itu mengambil benda itu tanpa berbicara lagi..
"Sebenarnya aku ingin meminta maaf padamu,jika ucapanku saat itu membuatmu tersinggung.aku hanya merasa kaget saat itu."
"Aku sudah melupakan itu,lagi pula mungkin itu adalah salahku,telah lancang memelukmu.dan untuk perkataan mu,aku tak peduli.itu terlalu sering ku dengar."
"Aku menyesali itu,sadna telah menceritakan tentangmu padaku.."
Kiana terkejut,keningnya mengerut."tentangku??"
"Sadna adalah sepupuku,dan ia sudah mengatakan jika kau adalah sahabat dekatnya.hanya itu.."
Sesaat keduanya diam,kembali membiarkan  mata mereka menikmati pemandangan alam yang ada di hadapannya.
"Tidak baik jika menyimpan sebuah masalah sendiri,"
"Dan mengatakan itu pada sembarang orang juga bukan pilihan yang tepat !!"timpalnya.
"setidaknya kau bisa berbagi dengan ku jika kau mau.!!"
"Sudah ku katakan,aku tak terbiasa berbicara apalagi menceritakan tentang kehidupanku pada orang yang belum ku kenal,,"
"Aku Vinod mehra,,!"
Kiana hanya menoleh dan tersenyum getir.
"Sebenarnya aku melihat jika kau sedang memiliki sebuah beban yang berat,dan terkadang membuat keadaan mu tak stabil.Jika seseorang berdiri di sini,dan menghabiskan waktunya untuk diam di tempat ini.sudah bisa ku pastikan jika ia sedang mencari ketenangan,dan alasan itu tak lain karna ada yang sedang mengganggu pikirannya."
"Setidaknya apa yang kulakukan ini masih wajar,dan tak merugikan orang lain,"
"Kau benar,tapi membiarkan dirimu di tempat ini pun bukan satu pilihan yang baik.."
Kiana menarik sudut bibirnya menyunggingkan senyuman kecil.
"Tidak baik menurut mu,,bagaimana jika masalah hidup yang di rasakan seseorang sudah membuat dirinya kehilangan kendali dan kesadaran,dan memilih datang ketempat ini untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar berdiam diri sepertiku.."
"Maksudmu??"
Kiana tak menjawab,ia menoleh ke arah kiri dan di ikuti oleh vinod,terlihat dari jauh.seorang pria paruh baya berdiri tepat di atas besi pembatas jembatan itu tanpa berpegangan pada apapun,,dan dalam hitungan detik mereka melihat secara langsung,bagaimana pria itu sengaja menjatuhkan tubuhnya dari atas jembatan itu ke sungai yang berada di bawahnya..
"Aaaaaaaaaaaa...pluuuuughh!!!"suara jeritan itu akhirnya menghilang bersamaan tubuh yang seketika tenggelam.
Suasana tiba-tiba terasa hening,sebelum akhirnya terdengar suara sirine mobil polisi  yang berdatangan juga beberapa kendaraan yang berhenti juga terlihat orang-orang berlari berhamburan memenuhi lokasi di sekitar tempat itu.
"Ya tuhan,,apa yang ia lakukan,bodoh !!dan sangat di sesalkan,"lirih vinod tak percaya.
"Dia sudah melakukan hal yang benar menurutnya,,"pria itu menoleh,menatap heran pada kiana.
"Tidak ada yang bisa di benarkan dengan sikapnya,seharusnya ia bisa lebih berfikir sebelum mengambil keputusan.apa dia fikir dengan mengakhiri hidupnya,maka semua permasalahannya akan selesai.."
"Kau salah,,"
Kini giliran vinod yang menoleh heran,"maksudmu??"
"Justru orang yang memilih mengakhiri hidupnya karna sebuah masalah adalah orang yang mempunyai keberanian yang besar,bukan tidak berfikir.karna nyatanya ia telah memikirkan hal ini dengan sangat matang,jika apa yang di lakukannya itu benar menurutnya,,dan tidak semua orang berani melakukan hal senekat itu,termasuk aku..karna aku tak memiliki keberanian sebesar mereka,banyak diantara mereka yang hanya sekedar melukai tubuhnya dengan menggoreskan pisau atau meminum racun.tujuan mereka sama hanya ingin terlepas dari masalah duniawi yang membuat mereka kehilangan akal,tak sedikit pula yang justru gagal melakukan hal itu.tempat ini kujadikan sebagai pelarianku ketika aku merasa hatiku mulai tak tenang dengan menatap langit yang luas dari tempat ku berdiri,menyaksikan burung-burung yang terlihat menari di atas sana.semua itu hanya aku yang dapat merasakannya,bukan orang lain bahkan kau!!!"kiana menatap tajam ke arah pria yang masih terdiam.
"dan ku beri tahu,dia adalah orang ketiga yang melakukan terjun bebas di tempat ini dalam waktu seminggu terakhir,sebelumnya seorang wanita remaja yang melakukan hal itu setelah bertengkar dengan kekasihnya,juga seorang anak kecil yang tak berdosa di lemparkan begitu saja,dengan alasan yang hampir sama.Ingin menyelesaikan masalah mereka !!!"lanjutnya.ia pun membuka tasnya dan mengambil sesuatu di dalamnya.
"Ini.."
"Apa ini??"
"Kau bilang jika aku telah merusakkan camera digital milikmu saat itu,dan ini sebagai gantinya."
"Tapi aku tak meminta kau menggantinya.."
"Aku hanya tak ingin berhutang apa pun,pada siapapun.dan aku hanya ingin bertanggung jawab atas apa yang telah ku lakukan..!!"
"Tapi..!!"
"Aku hanya berniat mengganti,jika kau tak mau.kau bisa melemparkannya ke bawah sana,dan menganggap masalah ini telah sesesai.."ujarnya kemudian melangkah meninggalkan tempat itu tanpa menunggu pria itu berbicara,,
********
Di tempat lain.Mobil convertible putih itu tiba-tiba berhenti di tengah jalan Brighde,beberapa kali akira mencoba menyalahkan kembali mesinnya namun selalu gagal.
"Sialll !!"ia menukul setir merasa putus asa.
"Mengapa harus mogok di tempat ini,lalu aku harus minta bantuan pada siapa?aarrghh,,!!!"dengusnya.
Ia memutuskan untuk turun dan mencoba melihat kondisi mesinnya,wajahnya terlihat pucat karna sebenarnya ia tak mengerti tentang bagaimna memperbaiki mobil ketika tiba-tiba mogok di jalan.menyebalkan!!.

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now