ROSE MARKET,,sore ini.

"Berapa??"
"Semuanya 120 dollar nyonya.."ujar seorang pelayan di sebuah super market seraya memberikan dua buah kantong yang berisi banyak sekali makanan,juga beberapa keperluan lainnya.
Sore itu kiana sengaja mengunjungi sebuah mall untuk sekedar menghilangkan rasa bosan nya beberapa hari ini.ia pun mengunjungi beberapa tempat yang menurutnya bisa membuat hatinya lebih tenang,,matanya kini di manjakan saat ia berada di sebuah toko perhiasan besar,,

Derrtt!!!

"Kau masih mengingatku nona??"ujarnya saat mengangkat panggilan yang masuk di ponselnya.
"Ok,!! Baiklah aku minta maaf kiana,aku akui beberapa hari ini aku begitu sibuk,hingga terpaksa berkali-kali harus membatalkan pertemuan kita.."
"Aku tau dan sangat mengerti dengan kesibukanmu,tapi apa kau lupa jika aku juga salah satu pasienmu sadna!"dengusnya kesal.
"Baiklah,,baiklah.sekarang katakan apa yang bisa ku lakukan agar kau mau memaafkan ku??"
"Mudah saja,,temani aku besok saat menghadiri pesta pernikahan salah satu karyawanku bagaimana??"
"Apa??"wanita di ujung telepon itu terdengar sedikit kaget..
"Apa kau tak salah,come on kiana mengapa harus selalu aku yang mengantarmu setiap kali kai pergi ke pesta,memangnya tak ada orang lain??"
"Orang lain siapa maksudmu..??"
"Ehmm..eggh,tidak.maksudku baiklah aku akan pergi bersamamu besok.."
"Good,,!!"
"Apa kau senang??".
"Sedikit,,"
"Lalu bagaimana keadaamu sekarang??"
"Biasa saja,ku rasa kau pun sudah mengerti maksudku."
"Ya,aku tau,"
"Apa itu artinya kau sudah siap mendengarkan keluhanku lagi nona sadna??"
"Aku selalu siap untuk itu,datanglah ketempatku,,dan ingat aku akan selalu bertanya tentang perkembangan mu.."
"Baiklah,aku mengerti."
Sedetik kemudian ia mematikan ponselnya,dan kembali menaruhnya ke dalam handsbag nya,,sejenak ia mencoba menikmati suasana kota sore ini, berjalan santai dengan kedua tangan membawa banyak barang yang ia beli,,menyenangkan !!."kurasa cukup untuk hari ini.."lirihnya.
Langkahan kakinya tiba-tiba terhenti saat ia melihat banyak orang tengah berkumpul di ujung jalan tepatnya di depan sebuah toko bunga."apa yang mereka laukan??"
Dari jauh kiana mengamati tempat itu,yang semakin lama semakin banyak orang yang berdatangan.mata mereka terfokus pada sebuah televisi besar yang terpasang di dalam  toko itu,hatinya pun merasa penasaran.dengan sedikit ragu kiana menghampiri mereka dan mencoba melihat apa yang membuat mereka diam mematung..

"Tidak,,ini tidak mungkin..bukan aku,,bukan aku yang melakukannya,,!!!"ia menjerit kemudian membekap mulutnya,lalu berlari meninggalkan tempat itu,dan membiarkan semua barang-barang yang baru saja ia beli terjatuh dan berceceran di jalan..kiana terlihat panik,bahkan tangannya kembali gemetar saat mencari kunci mobil di dalam tasnya,,setelah berhasil,ia pun langsung menancap gas dan pergi sejauh mungkin.
Sepanjang jalan,pandangan nya tak fokus,kiana merasakan sesuatu kembali menyerang tubuhnya saat ini..ia panik,gelisah,takut semua bercampur aduk menjadi satu,,saat ia kembali mengingat apa yang baru saja ia lihat dan ia dengar tepat di dalam toko bunga itu.
"Bukan aku,bukan aku,,aku tak melakukan itu..bukan aku.."mulutnya terus bergumam.
Kecepatan mobilnya kini melebihi batas maksimal,,hanya ada satu tempat yang bisa ia datangi saat ini.yah!!tempat itu,rumah itu...
.....................
Bugg!!bugg!!bugg!!!...

Ketakutan yang di rasakan kiana kini membuatnya lupa untuk sekedar memencet bell yang ada di samping kiri pintu rumah itu,,matanya berair,wajahnya sesekali menoleh ke belakang,,sore yang seharusnya ia nikmati dengan berburu belanjaan.kini harus berubah menjadi suasana yang mencekam.

Bugg!!bugg!!bugg!!...."
Tangan lembutnya kembali mengetuk-ngetuk pintu rumah itu secara paksa,dan mungkin saja pemilik rumah itu akan membuka pintu lalu memaki-maki dirinya karana telah membuat kegaduhan.
Kleeekk!!!
Suara pintu itu terbuka,dengan cepat ia lari kepelukan orang yang baru saja keluar dari balik pintu itu,kiana memeluk tubuh itu sangat erat,dan memejamkan kedua matanya sangat rapat,,ia tak ingin melihat apapun,ia tak ingin mendengar apapun.ia hanya ingin merasa tenang dalam pelukan itu,melepaskan semua ketakutannya hari ini.
Dan sialnya,,ia pun tak menyadari siapa orang yang tengah di peluknya kini..apakah dia orang yang memang ingin ditemuinya,atau justru orang asing yang belum ia kenal.terserah dan tak mau peduli,ia hanya ingin merasa nyaman saat ini.
"Aku takut..aku takutt.!!"lirih kiana..
Orang itu tak menjawab,ia diam namun juga merasa bingung !!haruskah ia memaki wanita ini karna memeluknya tanpa permisi,atau justu membiarkan ia sampai tenang terlebih dahulu..

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now