Degghh!!!...

Jantung kiana berdegup kencang,ia menurunkan pandangannya menghindari tatapan mata sang adik yang penuh pertanyaan.
"Ini sudah terlalu siang,,kurasa kau pun harus pergi untuk bekerja."
Dengan cepat akira menarik tangan kiana yang hendak beranjak.
"Ini hari spesial untukku,aku hanya ingin jawaban bukan sikap menghindarmu seperti ini.tadi kau sidah berjanji akan memenuhinya.."
"Akira aku.."
"Kau selalu mengatakan jika kau ingin melihat ku bahagia,,aku pun begitu kak."
"Akira,aku sudah sangat bahagia apa kau tak melihat itu.aku memiliki segalanya.dan juga kau,,kau adalah harta yang paling berharga untukku,merawatmu sejak kecil sampai kau bisa mencapai mimpi-mimpimu,kau semangatku dan kebahagiaanku.dapat bersama denganmu selama 26tahun ini adalah waktu yang sangat berharga pula.lalu apalagi yang aku inginkan saat ini,tak ada!!semua ini sudah cukup.tak ada yang ku inginkan lagi setelah ini.."
"Tapi aku ingin melihatmu bahagia,kau pun harus merasakan itu,dengan cinta.dulu saat aku bertanya kapan kau akan menikah,kau selalu bilang nanti saat aku dewasa,sekarang aku mengulangi pertanyaan itu.tapi kau tetep menyangkalnya,apalagi yang kau tunggu kak,jangan biarkan luka itu terus menutup hatimu.percayalah jika cinta tak seburuk yang kau bayangkan.jika kau dapat membuka sedikit hatimu..."
"Aku sudah pernah merasakan itu,dan hanya aku yang tau bagaimana sakitnya..kau tak perlu cemas karna aku sudah sangat bahagia,kau percaya.."
"Kau masih tak pernah berubah,bagaimana aku bisa memaknai sebuah cinta yang sesungguhnya jika kau pun tak bisa melakukannya.."
"Ini tak akan terjadi padamu,kau akan menikah suatu hari nanti,akan ada seorang pria yang sangat mencintaimu melebihi apapun..kau akan bertemu dengannya.dan biarkan aku menjalani cinta seperti yang ku yakini..Saat ini aku belum memikirkan hal itu,aku belum membutuhkannya.tapi ku harap itu tak akan membuatmu membatasi hatimu untuk seorang pria.."
"Haruskah aku mengatakan ya,,??"
"Harus..!!!"
"Kak,berikanlah aku seorang kakak ipar.."
"Haruskah aku mengatakan ya??"
"Harus,,!!!!karna aku tak akan menikah jika kau tak melakukannya.."
"Itupun jika kau tak menyayangiku. "
"Berjanjilah kak.."
"Suatu saat nanti,,aku janji.."lirihnya.
"Terimakasih untuk semua ini kak,aku menyayangimu.sangat menyayangimu.."perlahan kiana melepaskan pelukannya,di raihnya wajah sang adik.dan menatapnya dalam.
"Aku lebih menyayangimu akira,kau adik sekaligus anakku sendiri,,aku akan melakukan apapun agar kau bahagia,,kau tau kan.."
"Aku tau,aku sangat tau..dan kau pun segalanya untukku kak.."
"Dan apa aku masih boleh meminta sesuatu padamu??"
"Tapi ku rasa kau akan meminta ini.."kiana mengeluarkan sebuah kotak kecil dalam sakunya
"Dan ini...bagaimana pula kau tau jika aku menginginkan benda ini??"
"Apa yang tak aku tau tentang perasaanmu sayang..!tanpa kau mengatakanpun aku sudah mengetahuinya."
"Kau yang terbaik kak"
"Aku tau.Sekarang cepat bersihkan tubuhmu,,aku akan menunggumu di bawah.."
Ia hanya mengangguk,seraya menatap kiana yang sudah melangkahkan kakinya hingga keluar dari kamar nya.
Sedangkan ia masih diam termenung di atas tempat tidurnya,,akira masih belum bisa melupakan kejadian aneh yang baru saja ia alami,,dan tak mungkin ia mengatakan hal ini pada sang kakak.karna semua ini terlalu membuatnya aneh.
"Mimpi itu datang tepat di hari ulang tahunku..pertanda apa ini??"gumamnya.
*
*
Wanita itu berjalan menuruni setiap anak tangga dari lantai atas,sesekali matanya melirik ke sekitar,memastikan jika tak ada orang yang melihat atau bahkan sampai mengikutinya..beberapa kali ia menghembuskan nafasnya kasar saat berhasil melewati setiap ruangan di rumah itu,,ia berjalan perlahan menyusuri setiap lorong yang hanya di terangi sedikit lampu-lampu redup di setiap dindingnya.suara langkahan dari sepatu stiletto yang membungkus kaki jenjangnya terdengar mengutuk lantai yang terbuat dari bebatuan kecil yang begitu rapi.hatinya kembali bergetar saat ia sampai di depan sebuah pintu di ruangan bawah yang terletak tepat di samping gudang,tempat itu tak terlalu besar juga sangat jauh dari ruangan utama yang ada di rumah besar itu.kembali ia menoleh ke belakang sebelum membuka kunci pintu itu,untuk memastikan jika ia memang seorang diri disini,,

Klekkkk !!!
Pintu itu terbuka perlahan,hembusan angin yang melintas terasa berbeda,beberapa kali ia harus menelan savilanya kasar,dengan perasaan ragu.ia berjalan dengan sangat pelan,,matanya memandang ke sekitar saat perasaan aneh di rasakannya.nafasnya kembali terasa berat.ruangan dengan pencahayaan yang redup itu seakan menyambutnya dengan tak asing lagi.di raihnya sebuah bingkai photo yang ia letakan di dalam laci meja,kini tiba-tiba air matanya tak terbendung lagi,,mengalir begitu saja,menghasilkan suara ingsakan lirih darinya.dan seakan tumpah seketika.sesak di hatinya semakin terasa..rasa perih yang selalu dirasanya itu masih belum hilang hingga detik ini.. Dengan cepat ia meletakan benda yang ia bawa tadi di ruangan itu,dan segera pergi meninggalkan kesedihannya di dalam ruangan gelap yang hampir tak bercahaya.
"Aku menyayangimu.."lirihnya.
____________________

BEHIND A NAMETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon