Kleeekkkk..!!!

"TIIIDAAAKKKK !!!.."jeritku saat membuka pintu kamar ini,tanganku gemetar,jantungku berpacu tak beraturan..saat sepasang bola mataku melihat tubuhku sendiri yang masih berbaring dengan begitu tenang di atas tempat tidurku,,
"Ini tidak mungkin,,tidakk.."suaraku semakin parau,,dimana aku sebenarnya?mengapa aku bisa melihat tubuhku sendiri sekarang...
"DIMANA AKUUUUU !!!!!!!???"

"Akiraaaaa..."panggil seseorang dari arah dalam.pelan namum mampu membuat tubuhku semakin lemas.
Tangisku terhenti,mataku mulai menyisir ke setiap sudut ruangan,,aku melihat seorang wanita tengah berdiri di depan cermin,,sekuat tenaga aku berjalan menghampirinya,,ia berdiri seraya menundukan wajahnnya,,sesaat aku mengamati wanita di hadapanku ini,sepertinya aku pernah melihatnya??dan aku pun ingat jika wanita ini yang pernah ku temui di jalan,dan ia menghilang begitu saja saat aku ingin mengobati lukanya..
Seluruh bulu di tubuhku meremang,saat aku mendengar ia menangis,,
"Siapa kau??"tanyaku.
Dia tak menjawab,juga tak menoleh..
"Apa kau wanita itu?mengapa kau menghilang begitu saja dan tiba-tiba ada di kamarku??"
Tangisnya terdengar lebih menyayat kali ini,,tangannya mencengkram kuat gaun putih yang ia pakai,,tiba-tiba aku merasa begitu ingin melihat wajahnya,,rasa takut pun terkalahkan oleh rasa penasaran itu...perlahan tanganku menyibakkan rambutnya yang selalu menutupi wajah,sadar akan hal itu ia menahan tanganku.namun tanpa di duga kepalanya bergerak perlahan hingga kini wajahnya berhadapan denganku..
Lututku kembali terasa lemas,bahkan lebih lemas dari sebelumnya..tangan kiriku membekap mulutku,ingin rasanya memejamkan mataku dan berlari menjauh darinya,,tapi semua itu gagal ku lakukan..matanya menatap tajam padaku..aku menahan tangisku saat melihat wajahnya yang rusak,ada luka bakar di bagian pipi sebelah kanan nya,,matanya merah,bibirnya begitu pucat..takut,ketakutan ini hampir membuatku mati,,aku tak kuat,aku ingin pergi !!..aku berteriak,menjerit...tapi dia justru tersenyum,senyum yang memiliki sejuta arti di dalamnya,arti yang tak bisa ku fahami..aku shocked,ku rasa kedua lututku tak lagi mampu menopang tubuhku,lalu ambruk seketika,dan kurasa kini pandanganku gelap,dan semakin gelap.!!!
-----------------------
Srekkk...srekkk !!

Gorden kamar itu pun di buka lebar yang sejak tadi masih menutupi jendela.Sengatan matahari telah terasa menembus kamar itu lewat jendela kaca,,akira mengerjapkan matanya,sesaat ia menyakinkan dirinya bahwa kini ia sudah berada di dunia nyata,,setelah ia melewati sebuah perjalanan astral yang membuatnya hampir mati ketakutan,,akira masih duduk di atas tempat tidurnya dengan nafas yang masih memburu,,sampai ia tak menyadari jika seorang wanita tengah menatapnya dengan tatapan heran,,
"Akira.."sapanya.
Ia menoleh dan langsung menarik tubuh wanita itu kepelukannya..
"Kakak..!!"tubuhnya sedikit gemetar.
"Ada apa??"
Kembali di aturnya nafas yang sejak tadi masih memburu,,"tidak,,aku hanya masih merasa begitu mengantuk pagi ini.."jawabnya mengeles.
Kiana mengerutkan keningnya seraya mencubit hidung sang adik.
"Kau ini,,ini sudah sangat siang,tapi kau masih merasa mengantuk..!!"
"Ini sangat sakit kak..!"akira mengusap-usap hidungnya yang sedikit merah.
"Cepatlah bangun,tak baik jika seorang gadis bermalas-malasan seperti ini,,"
Kiana memberikan handuk pada sang adik,kemudian ia beranjak dari tempat tidur akira,
"Kak,,"tahannya.
"Heumm.."kiana berbalik.
"Aku menyayangimu."
Kiana tersenyum,ia menyentuh pipi sang adik kemudian mengecup lembut keningnya."aku juga menyayangimu,,dan satu lagi..!!"
"Apa??"
"Aku sangat,sangat menyayangimu.."
"Aku tau.."jawabnya.lalu ia kembali melamun sejenak.
"Hey,,ada apa?mengapa pagi ini kau terlihat murung??"
Akira menyibakan selimutnya lalu duduk seraya menyilangkan kedua kakinya.
"Kak,apa kau percaya pada sebuah mimpi??"
"Mimpi??"
"Heumm.!!"
"Memangnya kau bermimpi apa??"
"Sangat aneh,,dan menyeramkan !!"
"Itu karna kau terlalu sering membaca novel-novel horror,itu sangat tak baik akira karna halusinasimu bisa terbawa saat kau tertidur.dan seperti ini laj hasilnya.."
"Benarkah itu??"bathinnya.
"Mimpi adalah bunga tidur,kau tak perlu terlalu memikirkannya ok!!!"
"Kau sudah nampak sangat rapih pagi ini kak??"ucapnya seraya meraih segelas susu di atas nakas.
"Ada pekerjaan yang harus ku selesaikan hari ini,dan aku tak suka menunda-nunda waktu untuk itu.."
"Ucapanmu sedikit menyindirku.."dengusnya.
Kiana justru tertawa melihatnya.."dan tak biasanya seorang designer yang sangat tekun sepertimu masih duduk dan memakai piama tidur pagi ini.."
Akira tak menggubris,ia justru menarik tubuh sang kakak dan memeluknya erat..
"Ada apa??"
"Bisakah kau pulang cepat hari ini??"
"Memangnya ada apa??"tanya kiana heran.
"Tidak ada,aku hanya merindukan kebersamaan kita.bukankah akhir-akhir ini kau sangat sibuk."
"Tak perlu kau pinta,memang hari ini aku ingin pulang lebih cepat."ucapnya seraya membenturkan kepalanya pada kepala sang adik pelan.
"Benarkah??tapi mengapa??"
"Karna ini hari spesial untukmu,,"
"Untukku??"akira mengerutkan keningnya.
"Heyy,,selamat ulang tahun adikku.."
Akira termangu,ia menoleh pada sebuah bingkai photo di meja,lalu kembali menatap wajah sang kaka.
matanya mulai berlinang di peluknya kembali tubuh kiana lebih erat.
"Mengapa aku tak pernah ingat !!"decaknya.
"Dan untung saja aku tak pernah lupa,,untuk itu hari ini aku ingin menyelesaikan semua pekerjaanku lebih awal,lalu kembali kerumah dan merayakan pesta kecil bersamamu.."
"Aku bahagia.."
"Kau tau akira,dulu aku selalu senang saat melihatmu tersenyum di pagi hari,bahkan saat kau menangis tengah malam,dan aku harus menenangkanmu dalam pangkuanku,kau membuatku ingin tertawa juga jengkel dengan tingkahmu.baru saja kemarin aku mendengar kau selalu merengek saat memintaku membelikan mainan sebagai kado ulang tahunmu.kau akan terus merengek sampai aku pulang membawakan itu,tapi lihatlah sekarang..kau sudah menjadi seorang wanita dewasa yang sukses,dan apa kau tau jika aku merindukan rengekanmu itu.."
"Kakak...!!"
"Sekarang katakan,apa yang ingin kau minta padaku hari ini.."
"Tapi apa  kau mau berjanji padaku jika kau mau memenuhi semua keinginanku??"
"Tentu saja.katakanlah!!!!"
Akira melepaskan pelukannya,dan duduk berhadapan seraya menatap tajam ke wajah kiana..
"Aku ingin melihatmu menikah.."

BEHIND A NAMEWhere stories live. Discover now