K & K :: 24

23.9K 947 2
                                    


Luka dibadan Kevan sudah agak mendingan. Mungkin karena ia sudah kebal. Dengan langkah berat Kevan menarik semua bajunya keluar dari almari. Ia menata baju-bajunya ke dalam koper berwarna merah. Ia jadi ingat Key. Key suka warna merah.

Kemarin, Key resmi menyatakan bahwa ia melepas Kevan sepenuh hati. Sakit. Kevan tak menyangka Key akan sekuat ini. Bahkan ia rasanya ingin sekali bunuh diri.

Setelah selesai Kevan duduk di tepi kasur dan meraih ponselnya. Ia membuka roomchat Key dan mengirimkan pesan. Line.

Kevan Kamu lagi ngapain ?

15 menit kemudian.

Key Sbuk.

Kevan besok senin UKK. Jangan lupa belajar.

Key sip

Kevan Jangan kangen sama aku ya.
Kevan jangan lupa makan.

Key siap

Kevan Aku kayanya mau menetap di eropa sama mami aku.
Kevan Jangan kangen.

Key see u next time.

Kevan tersenyum tipis. Setidaknya Key masih mau membalas pesan darinya.

"Kevan !!" Panggil Tama, Papi Kevan. "Kamu berangkat nanti jam 10 malem. Masih ada waktu buat ketemu sama temen-temen kamu."

"Iya pih."

***
K

ey POV

Kevan aku kayaknya mau menetap di eropa sama mami aku.
Kevan Jangan kangen.

Hantaman macam apa ini sampai membuat dadaku sesak dan sulit bernafas. Mana bisa aku tak merindukan Kevan kalau dia tak berada disisiku. Aku terlalu munafik. Aku belum bisa melepas Kevan sepenuhnya.

Benarkah aku akan benar-benar terlepas olehnya. Akankah aku hanya bisa menatapnya malalui foto. Sebenarnya dia bukan meninggalkan luka melainkan cerita.

Aku membals pesan Kevan dengan setegar mungkin.
Key see u next time.

Aku ingin memeluknya saat ini juga. Aku ingin menahannya agar tidak pergi. Aku takut akan rindu. Ini berat. Aku hanya ragu dengan ketulusannya.

Laki-laki yang berani menciumku itu akan pergi meninggalkanku. Jauh. Lebih dari jauh. Ia akan menghilang dari kehidupanku. Aku terlalu pengecut untuk menahannya.

"Key, kenapa lagi ?" Tiba-tiba Natan berada diambang pintu kamarku dan berjalan mendekatiku.

"Kevan mau pergi kak." Ucapku tak berani menatap kakaknya.

"Kalo kamu sayang. Kejar."

"Udah cukup kak. Kalo emang Kevan nggak suka beneran sama aku. Yaudah. Hati aku biar aku yang urus."

"Kamu nggak bisa urus hati kamu sendirian. Kevan bisa bantu kamu."

"Kalo Kevan nggak cinta sama Key gimana, Kak ?"

"Lebih pengecut lagi kalo kamu nggak mau coba. Jangan takut." Natan menyakinkan aku.

***

21:30

Kevan gelisah ditengah-tengah keramaian. Ia berulang kali mengecek ponselnya tapi tak ada satu pesan masuk sedikitpun.

"Udah..., Key nggak bakal dateng." Givan menepuk-nepuk pundak Kevan.

"Enggak, tunggu dulu. Udah gue kasi tau dia pasti dateng." Ucap Tya antusias.

"Mana ?" Sahut Bay dengan nada lemas.

Semua yang berada disana seperti terkena virus dari Kevan dan lemas seketika. Bahkan jika Kevan tak ingat kalau dia lelaki pasti ia sudah menangis sejadinya saat itu juga.

"Lo buruan ke pesawat deh. Jodoh mah nggak kemana." Ucap Nolan.

Kevan berdiri dan menarik kopernya. "Gue duluan ya." Ucap Kevan. Ia tak tega meninggalkan para sahabatnya. Apalagi Tya, sepupu kesayangannya. Siapa yang akan menjaga Tya sekarang ? Kevan sangat berat meninggalkannya.

"Tya. Maafin gue sering bikin lo susah." Ucap Kevan.

"Enggak. Enggak pernah lo bikin gue susah." Ucap Tya. Tya langsung berlari dan merebahkan tubuhnya pada Kevan. Tangisannya pecah saat itu juga.

"Jangan gini dong yak. Gue jadi sedih." Kevan membalas pelukan Tya dan mencium puncak kepala Tya.

Mereka mengahiri momen berpelukan. Kevan berbalik dan berjalan pelan. Sekuat tenaga meninggalkan semua yang ada di indonesia.

"Aku nggak telat kan !!?"

Semua menoleh kearah suara. Disana terdapat Key dengan keadaan ngos-ngosan. Kevan menoleh dan menghentikan langkahnya. "Key... Kamu dateng." Gumam Kevan.

"Kevan !!!" Key berteriak lalu berlari dan melingkarkan kedua tangannya di leher Kevan. "Kamu ngapain pergi ? Ini yang namanya perjuangan ? Brengsek !!!" Key menangis sampai membasahi baju Kevan.

Kevan tersenyum dan melingkarkan kedua tangannya pada punggul Key membalas pelukannya. "Aku nggak tau apa yang harus aku pertahanin kalo aku di indonesia. Makanya aku ikut mami aku."

"Kamu nggak mau pertahanin aku ?"

"Emang kamu mau ?"

"Banget."

Kevan tersenyum lega saat mendengar jawaban Key. "Aku cuma tiga hari di negara mami aku. Demi kamu. Nggak papa ya ?" Ucap Kevan.

"Beneran ? Nanti bohong."

"Enggak, sayang."

"Enggak percaya."

"Intinya aku sayang sama kamu."

"Jangan selingkuh."

"Mana bisa aku nyelingkuhin kamu," Kevan menciumi kepala Key dengan penuh kasih sayang lalu seketika Kevan teringat sesuatu. "Jadi kita pacaran nih sekarang ? Uuu.. Sampe takut diselingkuhin." Goda Kevan.

"Jangan ngerusak suasana kenapa sih ?"

"Iya sayang. Galak banget sih."

Tbc....



Kevan & Keyvan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang