Sweet Story (END)

7.3K 255 31
                                    

Semoga suka, makasih:)

20 Oktober 2012 16:45

“Gue bakal nikah Gina!! Nikah!!” Wow wow wow, aku menutup telinga kananku dengan kuat. Jantungku berdetak kencang karna kaget, Dinda sialan! Tapi tunggu, tadi dia bilang apa?

“Nikah Din? NIKAH?!!!” Aku berteriak syokk sambil mengguncang cewek didepanku ini! Cewek bermata sipit dengan dua lesung pipit di pipinya itu kelihatan sangat bahagia, senyum tak lepas dari bibirnya. “Beneran? Sumpah? Aaaaa tidakkkk siapa cowok malang itu?” tanyaku kurang ajar. Hoho Dinda langsung mencubit lenganku kesal. Adaow! Sakit gila, tenaga Dinda kuat banget sih?

“Bilang apa lo tadi?!” Tanyanya galak, matanya menyipit menatapku.

Aku nyengir kuda lalu langsung membentuk huruf V dengan jariku, “Ampun bro, bercanda” sahutku geli. “By the way, siapa cowok itu? Elo masih sama Hardian Din?” tanyaku sedikit serius.

Dinda mengangguk-angguk semangat, “Iya, dia ngelamar gue tadi Ginnnnina" Dinda mengguncang-guncang bahuku dengan semangat. Adaow, kepalaku bergoyang-goyang mengikuti guncangannya. “Lo harus dateng pokoknya! HARUS!”

“Iya iya, Dinda sayang” Jawabku sebal, “Oh yaaa gue belum ngasih selamat, selamat ya Adinda Fadilaaaaaa.. Semoga lo sama Hardian langgeng sampai kakek nenek!!!” Aku berkata heboh sambil memeluknya.

“Aw, makasih Regina Elsa.. Lo emang sahabat terbaik gueee” dinda balas memelukku.

Aku melepas pelukan Dinda mendadak, kemudian menatapnya dengan serius. “By The Way Din,” Aku menggantung ucapanku, membuatnya penasaran dengan kata-kataku selanjutnya. “Lo pake dukun mana sih buat melet si Hardian? Kok tokcer banget?”

“GINAAAAAAAA!!!”

Aku hanya cekikikan sambil menghindar dari cubitan sahabat baikku itu. Aih, indahnya hidup ketika melihat orang yang kita sayang bisa bahagia. Do’aku hanya satu, semoga Hardian bisa ngebahagiain Dinda.

~!@#$%^&*()_+_)(*&^%$#@!~

 10 Desember 2012 07:15

Mengucek mata. Mengacak rambut frustasi. Mengguncang-guncang laptop emosi. Aihhh, sepertinya ini tidak akan baik jika aku terus memaksa untuk menyelesaikan tulisanku. Bagaimana bisa aku menulis kalau inspirasi sedang bontot begini? Aku merentangkan tangan dan kakiku kemudian berbaring ke lantai, sedetik kemudian… “ADAOW!! INI SIAPA NARUH BOTOL PARFUM SAMA DVD DISINI!!!!”

Aku bangun sambil mengusap-usap punggungku yang terkena botol parfum dan kotak DVD di lantai dibelakangku. Sial, ternyata itu botol parfum dan kotak DVD-ku sendiri. Dengan kesal, kulempar barang itu ke sembarang tempat. Dan terdengar suara mereka yang membentur tembok kamarku, uhhh malangnya nasib kalian. Siapa suruh duduk-duduk di lantai kamarku!

“Gina!” Hoammm itu pasti Kak Dimas, kakak sekaligus satu-satunya saudaraku yang tertinggal saat ini. Dia pasti panic karna mendengar suara-suara keras di kamarku. Aku tak berusaha bangkit dan tetap memandang laptopku yang menampilkan selembar cerita yang kutulis asal-asalan. “GINA BUKA CEPET!” Aihhh Kak Dimas cerewet banget sih.

“Males, udah pewe!” Jawabku sebal tanpa mengalihkan pandangan dari ceritaku yang belum selesai itu.

Malam ini terlalu indah untuk dihabiskan dengan air mata, aku membaca kata-kata pertama dri ceritaku. Sedangkan Kak Dimas masih mendobrak-dobrak kamarku dengan semena-mena, ahh biarkan saja. Dia memang biasa bersikap over seperti itu, l-e-b-a-y!! namun aku tak bisa menghentikan air mata ini, melihat bagaimana orang yang paling aku sayangi sekarang sedang berbaring tak bernyawa di hadapanku. Aku terlalu mencintainya, sampai tidak bisa mempercayai bahwa orang itu telah pergi meninggalkanku. Disini, sendirian.

Sweet Story~Where stories live. Discover now