Empat

551 19 4
                                    

Dear me…,

“The biggest communication problem is we do not listen to understand. We listen to reply.”

“Masalah terbesar dalam komunikasi adalah kita mendengarkan bukan untuk mengerti. Kita mendengarkan untuk membantah.”

Yah, bagaimana pun, sudah secara naluriah, setiap orang menganggap dirinya sendiri yang paling penting, paling benar, dan paling yang lainnya. Karena itu, kita mengemukakan pendapat, mengungkapkan seperti apa suatu hal/masalah dilihat dari sudut pandang kita, dan membantah kebenaran orang lain.

Begitu juga dirimu.

Tapi ingatlah, tidak selamanya itu perlu.

Adakalanya orang lain hanya ingin didengar. Biarpun kesannya sama sekali tidak ada gunanya berbagi masalah tanpa diberi solusi, tapi keadaan itu benar-benar ada.

Malahan dirimu sendiri sering merasakannya, sekalipun tidak kamu akui jika terjadi pada orang lain. Bercerita panjang dan lebar tentang masalah hidupmu lagi dan lagi seperti tidak akan puas jika masih ada satu manusia saja di bumi ini yang belum tahu. Sering kali kamu merasa isi ceritamu lebih penting dari solusinya.

Begitulah juga yang banyak terjadi pada mereka.
Orang-orang merasakan sedikit kedamaian, seolah beban yang tadinya ia tanggung, sudah berkurang hanya dengan menceritakannya pada orang lain.

Kamu mungkin berpikir cara mereka memahami sesuatu itu salah. Kamu mungkin merasa dirimu lebih tahu. Kamu ingin mereka juga memahaminya seperti dirimu. Ya, selalu saja tentang kamu.

Ada pepatah mengatakan: “Kamu bisa menggiring seseorang ke mata air, tapi tidak bisa memaksa mereka untuk minum.”

Kamu bisa menghabiskan seumur hidup untuk mendebat dan berusaha mengajarkan sesuatu pada orang lain. Tapi yang akan dia mengerti hanyalah apa yang bisa dan ingin dipelajarinya saja.

Belajar bersabar, menahan diri sejenak dari memberitahu semua orang seperti apa dirimu, sejauh apa pemahamanmu. Dan sebagai gantinya, mulai mendengarkan orang lain dan berusaha mengerti (entah bisa atau tidak), tidak terlalu buruk kan?

Jika berusaha mengerti, kamu akan tahu kapan saat yang tepat untuk berbicara.

Dear Me [Quotes] Where stories live. Discover now