6

491 75 1
                                    

Wonwoo melangkah cepat menuju ruang Dewan. Tidak ada yang ia pikirkan selain Dahyun saat ini.  Cowok tinggi bermata sipit itu merasa sangat khawatir setelah mendapatkan pesan dari Yunhyeong via Line beberapa menit lalu.


- flashback -

"Won, kantin yuk," ajak Migyu seraya mengalungkan lengannya pada bahu Wonwoo.

"Sorry Gyu, gue mau nyari Dahyun dulu. Lo duluan aja, ntar gue nyusul," kata Wonwoo menolak. Mingyu mengangguk mengerti lalu beranjak menuju kantin bersama kawannya yang lain.

Drrt.. drrt...

LINE

Yunhyeong: Wonwon tawon! Si Dubu ngapa kaga masuk sekolah? Tuh anak sakit? Bebeb Sana gue kasian, kesepian kaga ada Dubu


Wonwoo menyipitkan matanya, ia berdecak pelan tidak percaya dengan pesan yang dikirimkan oleh rekan sesama anggota Dewannya, "Yunhyeong bercandanya niat bener," ucapnya santai.

"Kenapa Won?" Junhoe datang menepuk pundak Wonwoo.

"Nih si Yunhyeong ada-ada aja," Wonwoo memperlihatkan pesan yang dikirim Yunhyeong ke Junhoe. Junhoe tersenyum geli, "receh banget si Yunhyeong," ledeknya lalu berjalan mengambil buku agendanya di kolong meja.

Benar, faktanya pagi ini Dahyun datang bersama Wonwoo. Dan mereka saling berpamitan tadi pagi di lobby. Jadi tidak mungkin Dahyun tidak masuk sekolah.

Wonwoo menaruh ponselnya di saku celananya, "mau ke ruang DS?" tanyanya singkat.

"Iya nih, masih ada laporan yang belum gue selesaiin. Si Jungie udah mintain mulu, jadi harus gue selesaiin," jelas Junhoe.

"Yuk bareng, gue juga mau ke kelas 2-3 bentar."

Wonwoo dan Junhoe pun pergi bersama.

@ 2-3

"Gue ke ruang DS dulu ye, Won," pamit Junhoe saat mereka sudah tiba di depan kelas 2-3. Ruang kelas 2-5 dan 2-3 memang tidak begitu jauh. Hanya beberapa meter, dengan dipisahkan oleh kelas 2-4 dan kamar mandi saja.

Wonwoo mendongakkan dagunya sedikit untuk mencari sosok wanita bertubuh kecil dengan rambut coklat panjang.

"Eh Won!" sapa seorang gadis berambut panjang lurus dengan suara yang cukup nyaring. Ia lalu berjalan keluar kelas mendekati Wonwoo yang berdiri di ambang pintu kelas tengah mencari seseorang.

"Eh Jennie," sapa Wonwoo balik.
"Lo ngapain diem di pintu? Nyari orang?" tanya Jennie.
"Biasa, gue nyari si bogel," jawab Wonwoo tersenyum.

Jennie mengerjapkan matanya bingung, "loh? Dahyun nggak masuk sekolah hari ini."

Wonwoo terdiam, ia terlihat bingung.
"Jangan bercanda lo, jelas-jelas tadi pagi gue barengan sama dia ke sekolah," jelas Wonwoo yang semakin membuat Jennie bingung.

"Tapi--"

"Yunhyeong, Sana mana?" tanya Wonwoo memotong ucapan Jennie.

"Yunhyeong ke ruang DS, Sana lagi ke kantin. Eh tapi Won, gue seriusan si Dahyun nggak masuk sekolah. Seribu rius malah," jawab Jennie melanjutkan perkataanya.

Wonwoo memegang kedua pundak Jennie dengan erat, "Lo lagi nggak bercanda kan?" tanya Wonwoo yang kini merasa ada yang aneh. Matanya yang tajam memandang Jennie dengan serius.

"I-iya... gue seribu rius, masa gue bercanda. Dahyun beneran nggak sekolah. Gue juga bingung, soalnya tumben nggak ada keterangan. Terus lo bilang, Dahyun berangkat sama lo tadi pagi. Apa jangan-jangan........... ah masa iya ada penculik di Sevit? Nggak mungkin," jelas Jennie menggelengkan kepalanya cepat yang kini juga merasa khawatir.

Wonwoo terdiam memikirkan sesuatu. Tanpa pamit, ia langsung melangkahkan kakinya dengan terburu-buru meninggalkan Jennie yang masih kebingungan di depan kelas 2-3.

"Eh Won, kemana?!" Jennie berteriak memanggil Won yang kini sudah terlihat jauh didepannya.

#

Wonwoo mempercepat langkahnya, dipikirannya saat ini hanya ada Dahyun. Ia sangat khawatir dan tidak habis pikir, gadis yang tadi pagi datang bersamanya tiba-tiba tidak ada di kelasnya. Atau mungkin, bahkan ia tidak ada di sekolah?

Wonwoo tersentak. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya.

"Ruang DS... ya Ruang DS!"

.

[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN AMERICAWhere stories live. Discover now