FILE 20 | USB

2.1K 225 109
                                        

Setelah baca cerita dari awal, sensasi apa yang paling banyak kalian dapatkan?

a. horor

b. konflik remaja

c. misteri

d. fantasi

e. lain-lain... (sebutkan)

****


 

 



 
SABTU PAGI yang tenang.

Kukerjapkan mata sambil bernapas panjang-pendek. Jam dinding menunjukkan pukul 05:50 AM.

Tanpa membuang waktu aku meloncat dari tempat tidur, membuka jendela, membiarkan udara kamar berganti dengan udara luar yang lembap. Segera merapikan alas tidur dan selimut yang kusut.

Ketika menempuk-nepuk bantal sambil menjumputi helai rambutku yang rontok, efek menghajar Jeremy di sekolah kemarin baru terasa sekarang, berdenyut-denyut. Kuputuskan pergi mencuci muka dan menggosok gigi untuk mengenyahkan ingatan menjengkelkan itu.

Usai dari kamar mandi dan kembali ke kamar, aku tertegun lama di depan jendela yang tadinya kubuka lebar.

Kepalaku menggeleng-geleng.

Mendengus pelan, aku tutup lagi jendela itu rapat-rapat sebelum menyiapkan sarapan di dapur.

Kami sekeluarga berkumpul di meja makan pukul 07:40 AM. Sarapan berlangsung hening, kecuali Nancy yang mempermasalahkan mata Lauren memerah akibat menangis sebelum tidur. Andai aku ke kamar Lauren untuk menghiburnya, tertidur di sana, barangkali aku takkan tahu Aiden muncul tadi malam.

Di sekitarmu.

Perkataannya sebelum pergi terus terngiang. Apa maksudnya itu? Sambil mengunyah pelan satu gigitan panekuk, mataku melirik sudut-sudut dapur dan jendela.

Aku membahayakan dirimu.

Tulisan tangannya memperingatkanku. Aku tidak tahu skenario apa yang disusun asosiasi The GOS. Aiden pindah sendirian ke sekolahku, membiarkan dirinya berpasangan dalam proyek denganku--tidak meminta bertukar kepada Mr. Cheney.

Aku tidak mengerti. Apa Mr. O'Conner sengaja mengirim Aiden untuk membahayakanku? Atau Aiden hanya beranggapan bahwa dirinya berbahaya?

Hibrida berbahaya. Dibuktikan dengan kematian teman Lauren. Pihak sekolah tentu tidak membedakan mana yang manusia dan mana yang bukan manusia biasa. Jangan salahkan Mr. Cheney dalam kasus ini. Hibrida tidak terdeteksi teknologi, tidak tampak di peta sebaran lich, sehingga bebas berkeliaran.

Aku sudah pernah menyaksikan mata Aiden menyalang menyeramkan, gerakannya tangkas dan ganjil, merasakan kulitnya sedingin es, tetap kuat meski babak-belur, mengisap luka di jariku ... tetapi bagiku, ia tetaplah seseorang yang tidak berniat menyakiti orang lain.

*

Senin, 10 Maret 2008. Semua murid mengikuti pelajaran seperti biasa meski dalam atmosfer tidak mengenakkan. Kasus seorang murid mati misterius di toilet hanya disiarkan beberapa kali di TV lokal. Siapa pun sibuk meributkannya. Menjadi topik panas di ruang kelas, di kafetaria, di taman.

Toilet khusus perempuan lantai tiga--tempat kejadian perkara--telah dibersihkan dan menyeruak aroma karbol. Masih terpasang garis-garis kuning polisi di sekelilingnya. Beberapa sudah robek bahkan putus.

Jumat lalu, toilet itu ramai dan penuh sesak. Sekarang, tidak ada satu pun yang lewat--kecuali aku. Setidaknya selama tiga menit aku berdiri di sini. Murid yang terlihat ingin pergi ke toilet, mereka lebih memilih toilet di lantai lain meski jauh.

RECURRENCE Where stories live. Discover now