4. Belum dewasa

100K 4.8K 128
                                    

Typo bertebaran, hati-hati....

Empat tahun kemudian

Author pov

Kevin melap keringat yang membasahi wajahnya dengan handuk kecil sembari duduk dikursi yang disediakan di pinggir lapangan. "Lo curang, Raf!," makinya kesal, "kalo nggak tau main, nggak usah main lo!"

"Hehehe," yang bersangkutan malah nyengir, "sorry bro, abisnya lo jago banget mainnya, ya gue tekonglah."

Kevin mendengus pada temannya itu. Rafa memang kerap kali bermain curang ketika posisinya sudah mengkhawatirkan, bukan hanya kali ini saja laki-laki itu menyikut-nyikut Kevin saat akan merebut bola, pokoknya Rafa itu tukang curang.

Beda dengan Julio adeknya Sasa, kalau yang satu itu selalu bermain sportif, motonya lebih baik nggak menang daripada curang.

Tapi, namanya juga anak muda, nggak nakal ya nggak keren.

Diantara teman-temannya yang lain yang sering berkumpul sama-sama waktu SMA dulu, hanya mereka bertigalah yang masih sering pergi bareng. Kaya sekarang, Kevin, Rafa dan Julio latihan futsal bertiga, tentunya dengan anggota tim futsal yang lain.

Kawan-kawan mereka yang lain rata-rata melanjutkan study-nya ke luar Negri atau ke luar kota. Julio memilih kuliah di Jakarta karena orang tuanya tidak mengizinkannya sekolah di luar kota Jakarta. Sebenarnya anak itu hendak membantah, namun dia tidak diberi pilihan lain. Akhirnya dengan rela-tak rela ia kuliah jurusan bisnis di universitas swasta di Jakarta.

Kalo Rafa sendiri, memang dia yang nggak pengen jauh-jauh dari mamanya. Pasalnya, sejak ditinggal mati papanya dua tahun lalu, Riny, mamanya Rafa tinggal sendiri di rumah peninggalan papanya. Rafa nggak tega, dia ingin menjaga mamanya dengan cara selalu berada di dekat mamanya itu. Hanya Rinylah orang tua satu-satunya yang ia punya.

Kevin juga kuliah di Jakarta. Ada yang tahu kenapa laki-laki itu memilih Jakarta sebagai tempat melanjutkan study-nya??
Padahal kedua orang tuanya tinggal di luar pulau Jawa, tepatnya Medan, Sumatera Utara. Dan sepanjang menempuh SMP-SMA dia selalu berjauhan dengan mama-papanya. Kevin tinggal bersama Namborunya, sebutan saudara perempuan ayah kalau bagi orang batak, selama tinggal di sana sangat jarang dia bertemu orang tuanya, paling-paling sekali setahun, saat natal dan tahun baru. Bukan dia tidak rindu, tapi demi pendidikan yang lebih baik dia harus menahan rasa kangennya pada orangtua, adek dan kakaknya.
Hanya ada satu alasan yang membuatnya bertahan di sini, Sasa. Ya! Karena Sasa lah Kevin memilih kuliah di Jakarta.

Awalnya laki-laki itu sempat kuliah di universitas Nomensen, Medan, dan tetap berhubungan dengan Sasa. Mereka pacaran jarak jauh. Untuk bulan pertama-kedua, dan ketiga, hubungan mereka masih baik-baik saja. Tapi memasuki bulan ke empat, keduanya mulai bertengkar-tengkar kecil kemudian lama-lama tambah besar.

Komunikasih yang kurang serta kecemburuan yang merajalela membuat keduanya tidak lagi percaya pada pasangannya. Ditambah Sasa yang memang termasuk salah satu perempuan yang banyak disukai laki-laki di kampusnya, semakin membuat Kevin tak bisa tenang.

Saat Kevin menelepon Sasa, ponsel perempuan itu sering tidak aktif juga sibuk. Hal itu tentu membuat Kevin dihantui rasa curiga. Semua di perparah dengan adanya kabar kalau Sasa sering jalan dengan laki-laki lain, berita itu dilengkapi dengan foto yang menunjukkan kebersamaan Sasa dengan pria asing itu. Sontak saja Kevin naik pitam dibuatnya, dia cemburu setengah mati. Selama berjauhan dengan Sasa, tak sekalipun dia melirik perempuan lain ataupun terlintas dipikirannya ingin menduakan Sasa. Ia sangat mencintai perempuan itu, bahkan dia sudah merencanakan masa depan untuk mereka berdua kelak. Dia selalu menahan gejolak rindu pada pacarnya tersebut, tapi tampaknya Sasa mulai berubah.

My Young Boyfriend (Play Store)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang