7. Kim Seohyun

2.8K 174 65
                                    


Pagi telah tiba. Jam menunjukkan pukul 05:57 KST, sebentar lagi jam 6 pagi. Seohyun sudah terbangun sejak satu jam yang lalu, ia menatap dengan lekat adik satu-satunya itu. Setelah membasuh muka, Seohyun memutuskan untuk keluar dari ruang rawat Mina untuk pulang dan membersihkan diri. Saat keluar dari ruangan itu Seohyun melihat kedua orangtuanya tertidur dengan posisi duduk. Ia kasihan, sedih melihat orangtuanya seperti itu. Namun tak dihiraukannya kedua orang itu dan berlalu pergi.

Setelah pukul 06:18 kedua orang itu baru terbangun dari tidur mereka yang tidak nyaman. Segera setelah bangun ia memeriksa ruang rawat Mina apa sudah tidak terkunci lagi. Setelah terbuka, ternyata hanya ada si kecil Mina di kamar itu.

"Seohyun sudah pergi?" Gumam Tiffany. Ia ingin bicara pada Seohyun, meminta maaf atas segala kesalahannya dan memperbaiki semuanya sebelum terlambat. Namun apa daya Seohyun sudah tidak ada di kamar rawat ini.

"Pikirkan lah Tiff, berhentilah bekerja" Taeyeon memulai lagi topik yang paling sensitif untuk Tiffany. Namun kali ini tiffany sedikit memikirkan ide itu, jika itu bisa membuat anak-anaknya tidak terlantar seperti ini maka ia bisa bekerja saja di rumah.

"Akan ku pikirkan" jawab Tiffany lemah. Taeyeon terkejut mendengar jawaban Tiffany. Sudah 15 tahun lebih mereka semua mendebatkan ini, termasuk sahabat-sahabat mereka yang lain. Tiffany terlalu terobsesi untuk menjadi bussiness woman, ia bahkan akan lupa pada kesehatan diri sendiri.

Taeyeon mendekat pada Tiffany yang sedang duduk di tepi ranjang Mina. Dipeluknya istri yang sudah 22 tahun dinikahinya itu.

"Saranghae mommy" ucap Taeyeon lalu mengecup puncak kepala Tiffany.

"Nado saranghae, daddy" balas Tiffany.

"Sebaiknya aku hubungi yang lain menanyakan Seohyun" kata Tiffany melepas pelukan Taeyeon lalu mencari ponselnya di dalam tas.

"Aku juga akan menanyai suami mereka" Taeyeon merogoh sakunya dan mulai menghubungi sahabat-sahabatnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semua kalang kabut mencari Seohyun. Sore setelah Seohyun pulang meninggalkan kedua orangtuanya tidur di bangku luar ruang rawat Mina, Mina diperbolehkan pulang. Tiffany menemukan note yang ditempel dengan magnet kulkas yang berisi.

Mommy daddy, aku pergi sebentar. Jangan cari, nanti aku pulang sendiri.
Love you -Hyunie

Taeyeon langsung mengambil kunci mobil mengelilingi kota mengunjungi rumah teman-teman Seohyun yang ia ketahui. Namun hasilnya nihil, Seohyun tidak ada di rumah temannya yang manapun.

"Bagaimana? Ketemu?" Tanya Jessica saat Taeyeon baru saja membuka pintu rumah.

Taeyeon menggeleng lemah, ia merasa sangat buruk sebagai orangtua. Mereka sibuk dengan kerja masing-masing, dan ribut masalah waktu senggang untuk mina. Tapi mereka lupa bahwa, walaupun Seohyun sudah dewasa dan terbiasa sendiri, gadis itu tetaplah buah hati mereka yang butuh diperhatikan.

Tiffany menangis sejadi-jadinya, ia paling merasa buruk terhadap Seohyun. Sebagai ibu seharusnya ia peka terhadap anaknya, namun Tiffany sibuk dengan Mina dan pertengkarannya dengan Taeyeon. Apalagi Seohyun sedang menyusun skripsi sekarang, ia sangat butuh dukungan dari orangtuanya.

"Sudahlah Tiff, jangan menangis seperti itu. Aku tau kau menyesal, tapi menangis seperti ini tidak ada gunanya juga. Sekarang kita tunggu saja dia, kan katanya pulang sendiri, nanti juga dia pulang sendiri. Seohyun tidak pernah berbohong kan" ujar Jessica.

"Apa dia ke rumah eomma?" Pikir Taeyeon.

"Tidak mungkin, itu terlalu jauh. Dia tidak membawa mobil juga" bantah Tiffany.

[Completed] This Is Why I Don't Want A Sibling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang