Past

291 12 0
                                    

I didn't mean to hurt you. I'm just jealous guy.

Zzz... Aku bosan sekali. Apa yang akan kulakukan besok di kampus? Lagipula,apa pentingnya pergi ke tempat aneh itu. Terlalu ramai. Seandainya saja aku segera lulus di dunia ini,aku bisa merasakan young and free forever in my life. But it's just my dream.

Yap! Aku adalah seorang mahasiswa dari Cambridge University. Namaku John Winston Lennon,biasa teman temanku memanggilku John. Seperti biasa,aku dihadapkan oleh berbagai macam ujian abstract dari sang dosen yang terkenal killer in this university. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada tidak mendapat gelar di sini.

Sudah berapa tahun kutempuh di kampus ternama di Inggris ini. Alumni dari kampus ini juga bukan main main. Mungkin saja kau bisa bayangkan orang jenius disini. Sebenarnya aku ingin sekali mencapai pendidikanku di Oxford ataupun Zürich yang terkenal juga. Apalagi Zürich terkenal dengan profesor Fisika yang begitu jeniusnya yaitu Albert Einstein. Tapi ntahlah,aku juga bisa menempuh perjalanan panjangku di sini.

Tapi,sepertinya aku ingin mengingat masa laluku sebelum aku beranjak menjadi mahasiswa.

#flashback

Hmm... Waktu aku primary school,aku dicap sebagai anak yang sering ditegur oleh guru guru karena aku selalu berbuat keonaran bersama temanku disana. Apakah itu salah? Anak anak masih wajar untuk bermain-main selama hidupnya,kan?

Karena terlalu nakal,orang tuaku selalu bersikeras menasihatiku setelah aku sudah berada di ambang pintu masuk rumah. Ocehan yang membuatku jengkel membuatku segera naik ke lantai 2 untuk ke kamarku dan beristirahat sejenak.

Setiap kali aku mengurung diri di kamarku. Mengunci kamar supaya tidak ada yang masuk untuk menggangguku.

Seperti biasa,aku hanya melamun saja di kamar. Terkadang,aku membuat kartun animasi ataupun menulis humor humor untuk menghiburku dan saking serunya,aku sampai lupa kalau sudah waktunya untuk jam makan malam.

Saat makan malam...

"John,ayah ingin menjelaskan sesuatu kepadamu". Kata seorang pria tinggi dengan suara lembut dan agak berat.

Ya,dia ayahku! Ayah yang paling sering menasihatiku setiap kali aku melakukan hal aneh di sekolah.

"Ada apa,yah?" Tanyaku dengan wajah polos dan bingung. Memang bertolak belakang dengan kelakuan di sekolah yang biasanya periang dan nakal.

"Kau tahu? Ayah lelah sekali mengurusi hidupmu." Katanya pasrah.

"Tapi kau tidak kelelahan mengurus adikku,Julia. Padahal ia lebih nakal lagi." Jawabku dengan nada tinggi dan emosi.

"Aku tahu. Tapi kau kan sudah besar. Seharusnya kalau ditegur jangan mengulanginya."

Ayah mungkin lebih menyayangi adikku dibanding aku. Aku tahu dari raut wajahnya yang selalu menunjukkan ekspresi tidak santai denganku.

"Ayah menasihatimu untuk masa depanmu,bukan untuk ayah. Jika kau terus begini,apa kau akan sukses nanti?" Sambungnya ketika diam beberapa saat.

Aku yang tak tahan mendengar semua itu langsung kembali ke kamarku.

"John,ayah belum selesai bicara!" Teriaknya.

"Sudahlah,Alfred. Biarkan saja. Namanya juga anak anak,pasti sangat sulit untuk membuatnya mengerti kita. Biarkan saja dulu,pasti ia akan sadar ketika sudah dewasa nanti. Hidup mencari nafkah untuk keluarganya sama sepertimu." Tutur ibuku dengan lembut.

Zzzz... Aku mulai mengantuk. Ntah apa karena aku terlalu lelah atau apa. Lebih baik aku tidur saja.

To be continued... Next Past part 2...

Yesterday and Today [End]Where stories live. Discover now