"Alea.." sambung Lea cepat.Davin terus menatap Jeha dengan dalam,menatap gadis yang dia Cintai,Queen Jeha.
Jeha tersenyum malu.Dia kemudian melihat kearah Davin,
"Hai Vin" sapa Jeha semangat,Davin tersenyum miring.
"Hai Queen Jeha" balas Davin pelan.Alea merasakan itu,suara Davin yang sedikit berubah.
"Hmm Aku pergi dulu ya,sampai nanti" Jeha kabur dari sana,berjalan menuju Rafael berada.
.
.
.
.
Semua orang memandang nya,dan Jeha sudah biasa dipandang seperti itu.Jeha selalu dipandang jika dia memasuki kelas Rafael yang terbilang dibawah...Mata Jeha bertemu dengan orang yg dicari nya,dengan semangat Jeha berjalan kearah Rafael
"Jahat sekali kamu meninggalkan ku disana.." gerutu Jeha pelan,Rafael hanya diam sambil serius membaca novel nya.Jeha tetap tak mau ambil pusing jika Rafael tak memperdulikan nya.
Gadis itu duduk didepan Rafael,dengan kepala dia taruh diatas meja milik Rafael.Gadis itu terkikik geli saat melihat raut wajah Rafael yg terlihat terusik.
Mata Rafael pun jatuh padanya.
"Hai Rafael" sapa Jeha senang.,Rafael nampak geram
"Kenapa kamu selalu ikuti ku terus?" ucap Rafael sedikit membentak..Jeha tak terusik dengan bantahan itu,dia malah tersenyum manis.
"Karna aku menyukai mu.." jawab gadis itu terang-terangan..Dan tentu saja membuat semua orang didalam kelas itu berbisik-bisik.
Rafael mengepalkan tangan nya kuat,menahan amarah nya.
Dengan hembusan berat,Rafael tersenyum lalu mengangguk
"Jadi ...?"
"Aku menyukai mu.Sangat malah" bukan berita baru lagi untuk Lawrence Academy school,berita tentang Queen Jeha yang menyukai murid biasa kelas bawah di Lawrence Academy.
"Aku tau,Kembalilah kekelas mu.Bell sebentar lagi akan berbunyi" ujar Rafael santai,tak perdulikan ungkapan cinta seorang Queen Jeha.
Jeha tersenyum,lalu menyodorkan tangan nya kearah Rafael..Menunjukan semua jari nya.Rafael memandang Geram kearah Jeha,ini gadis apa hoby nya menguntit orang?
"Rafa lihat..Semua kuku aku sudah bersih.Aku tidak menggunakan Kuteks lagi." ujar Jeha lucu,Rafael lalu melihat kearah kuku milik Jeha.Dan benar,kuku gadis itu sudah tak bercat warna-warni lagi.
Berlian di Kuku Jeha pun menghilang entah kemana.Wohh gadis ini benar-benar kaya.
"Baguslah kalau begitu" Jeha menurunkan alis nya tak suka,tak suka mendengar ucapan santai Rafael
"Cuman itu?" Rafael menatap Jeha bingung,tangan nya dia taruh diatas meja.
"Apa lagi?" tanya Rafael
"Cuman dibilang bagus?Tidak berterima kasih padaku?" tunding Jeha dengan mendesak.
"Untuk apa berterima kasih padamu?"
"Karna demi kamu,aku mempersikan semua kuku milik ku,berlian di kuku ku pun juga sudah ku cabut.Mahal lo menghias kuku aku." jelas Jeha seperti anak kecil
"Mending kamu keluar,kelas masuk sebentar lagi.Kamu tidak mau kan di hukum di ruang Putih?" ya..Ruang putih Lawrence Academy.Ruangan menyebalkan yang perna Jeha masuki sekali,ruangan yang membuat pikiran kita seakan menyesal karna telah melakukan kesalahan.
Dan Jeha bersumpa,tidak ingin memasuki ruangan itu lagi.Jeha lalu mengangguk .Dia berdiri dari sana,
"Baiklah,aku pergi dulu Rafa.Sebentar aku datang lagi" Ujar gadis itu dengan semangat 45..Rafael mengangguk malas lalu mulai menunduk melanjutkan membaca novel nya.
"Bye semua,aku pergi dulu" pamit Jeha pada semua orang didalam kelas itu.Murid didalam kelas tersebut pun membalas pamitan milik Jeha.
Sewaktu ingin keluar dari pintu,Jeha berpapasan dengan Alea.Wajah Alea sangat manis ,batin Jeha
"Hai Jeha" sapa alea,Jeha tersenyum
"Hai" tanpa berhenti,Jeha keluar dari ruang kelas itu.
*********
Rafael melihat itu,Alea yang berpapasan dengan Queen Jeha di pintu.Alea nampak baik menyapa Jeha.
Gadis itu memang selalu manis ,batin Rafael pada Alea.
"Hai Lea,sudah kermana Pr?" tanya salah satu teman mereka pada Lea.Lea mengangguk manis.
"Bisa lihat tidak?" pinta salah satu teman mereka,dan itu membuat Rafael geram setengah mati.Rafael hendak membentak
"Tentu saja." tetapi terhenti karna sahutan tulus dari Alea.Oh Alea tidak hanya manis,tetapi juga baik hati.
Itulah sebab nya Rafael jatuh cinta pada Alea,Alea yang manis,baik dan penurut.Gadis biasa dengan kelebihan apapun.Alea berbeda dengan semua gadis disekolah,termaksud Queen Jeha. Batin Rafael tersenyum.
"Rafa.." Rafael tersenyum saat Alea memanggil nya,gadis itu berjalan mendekati Rafael.
"Ada apa?"
"Sudah kerja Pr?Mau lihat punya ku?" Rafael menggeleng atas tawaran Alea.Alea tersenyum lalu duduk didepan Rafael,tempat yang tadi diduduki Queen Jeha
"Punya ku sudah.Terimakasih" senyuman tulus Rafael terpancar jelas,dan semua orang tau Rafael menyukai Alea.
Alea mengangguk mengerti
"Hmm tadi Jeha ngapain dari sini?" tanya Alea,Rafael mengangkat bahu nya acuh
"Tidak ngapain kok,hanya datang dan bermain" jawab Rafael .
.
.
.
.
.
Jeha memasuki kelas nya,kelas Platinum,kelas teratas di Lawrence Academy School.
Gadis itu berjalan dengan wajah penuh ceria,dan semua orang disana menyukai Jeha.
"Darimana Jeha?" tanya Jade,sahabat baik Queen Jeha.
"Biasa,dari kelas Reguler" Jade membelakakan matanya,dia menarik Jeha berdiri.
"Kamu pergi kesana lagi?Kelas Reguler?Astaga Queen Jeha,mereka itu kelas bawahan,tidak pantas kamu pergi kesana" dumel Jade ,Jeha menggeleng lalu melepaskan genggaman tangan sahabat nya
"Tak apa kok,disana kan ada Rafael.Aku pergi demi Rafael" Jade memutar matanya malas,dia sudah capek membicarakan nya pada Jeha.
Jeha memilih duduk kembali ke bangku spesial nya.Dia memandang Jade yang sedang bercakak pinggang
"Hey,ayola.Aku pergi kesana juga bukan setiap hari kan?" ucap Jeha,dia memegang tangan sahabat nya.Mata Jeha menangkap Davin yang berjalan kearah nya.Gadis itu tersenyum
"Hay Davin..Kenapa?"
"Aku butuh kamu sekarang.Ayo keruang Ekstra" Jeha menyergit,kenapa Davin mengajak nya ke ruang Ekstra?Bukan nya Ruang itu dikhususkan untuk para guru?
"Ngapain?"
"Jangan banyak tanya Jeha,ayo" Davin langsung menarik tangan Jeha,menarik gadis itu berdiri dari bangku nya
"Jade,aku pinjam sahabat mu sebentar" ucap Davin pada Jade,Jade hanya terdiam di tempat,tak tau ingin bicara apa.Ya siapa pun yang dekat dengan Davin,pasti hati nya berdebar.Karna Davin itu bagaikan pangeran tampan yang sangat baik hati.
Davin anak cowok spesial bagi para guru dan murid-murid,dan Jade menyukai Davin saat pertama kali melihat cowok itu.Ah bukan Jade saja,semua gadis Lawrence Academy..Kecuali si otak Landak,Queen Jeha.
Jeha mengerjap lucu saat Davin menarik nya keluar kelas,
"Kenapa Davin?Sebentar lagi kelas kita akan masuk..Aku tidak mau dihukum" ujar Jeha tanpa memberontak.Davin tak menjawab,malah terus melangkah sambil memegang tangan Jeha.
.
Jantung Davin bergetar saat menyentuh tangan lembut Queen Jeha.Dalam hati Davin menggerutu karna tak bisa mencegah getaran jantung nya.Dan juga Queen Jeha membalas genggaman Davin sama erat nya,membuat mereka seperti sepasang kekasih yang takut terpisah.
********
VOCÊ ESTÁ LENDO
^ Game Of Love ^
Ficção AdolescenteJeha mencintai Rafa,tetapi Rafa mencintai Lea, sedangkan Lea mencintai Davin dan Davin mencintai Jeha. × Sebuah permainan berliku yang sulit dipecahkan, permainan yang mengandalkan akal,otak,hati dan pikiran. Tetapi hanya satu pemain yang beruntung...
Part 1
Começar do início
