[7] Dia?

33 6 2
                                    

- Dia yang mengajakku terbang ke langit yang paling tinggi, Dia juga yang mengajakku menyelam kedasar lautan yang paling dalam. -

×××××××××××

'Dia?apa mungkin itu dia?tapi tidak mungkin,mustahil untuk berfikir bahwa dia benar-benar kembali' gumam Rasya yang sedari tadi tidak bisa mengalihkan pikirannya tentang dia.

Rasya sedari tadi hanya berguling-guling dikasurnya. Bingung memikirkan hal itu.

'Ah biarlah Ia tak perduli, tak ada gunanya juga memikirkan hal yang tak penting' Batinnya.

Mending kerumah Nagata daripada harus sendirian dirumah. Ia langsung mengambil ponsel nya dan menelfon nomor Nagata.

"Halo."

"Halo ta! Lo lagi ngapain?gue kerumah yak?" ujar Rasya riang.

"Hmm.." gumam Nagata dari arah sana.

Tutttt

"Et sialan nih bocah, langsung main ditutup aja telfonnya." ucap Rasya kesal.

Rasya langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah Nagata. Ia mengambil Cardigan berwarna abu-abu dan tak lupa dengan topi yang selalu Ia pakai kemana-mana.

"Bi, Rasya kerumah Nagata dulu ya. Assalamualaikum!" Ujar Rasya lalu pergi.

"Waalaikumsalam non hati-hati!" Ujar Bi Siti.

××××××××××

Rasya bersenandung terus menerus disepanjang jalan. Ia tadinya ingin memakai sepedah yang biasa Ka Rangga pakai. Tetapi, hanya kerumah Nagata yang jaraknya dekat, satu perumahan tetapi berbeda blok saja. Jadi Ia putuskan tidak jadi memakai sepedah.

Rasya tersenyum lebar saat sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Nagata. Ia langsung membuka pagar itu dan masuk kedalamnya.

Begitu masuk kedalam pintu utama, Rasya langsung merentangkan tangannya dan berteriak "Nagata!!"

"Acaa!!!" teriak Ibu Nagata, Ninda.

Rasya langsung berlari kearah Tante Ninda, dan memeluknya "Tante Ninda! Aku kangen tau."

"Tante juga ih, kamu nih jarang main kerumah ya sekarang." ujar Tante Ninda cemberut.

Rasya hanya menyengir polos "hehehe ampun tan. Oiya Nagata mana ya tan?"

"Dia masih tidur Ca, kamu bangunin gih."

"Oke siap bos!aku keatas dulu ya." ujar Rasya, lalu diangguki oleh Ninda.

Rasya langsung berlari ke lantai atas, tepat kamar Nagata berada.

Sesampainya di depan kamar Nagata, Ia langsung tersenyum devil.

'Haha rasain lo, sekarang waktunya gue balas dendam' batin Rasya.

Rasya membuka pintu kamar sepelan mungkin, dipastikan tidak ada suara pintu berdecit. Lalu ditutupnya kembali. Ia berjalan mengendap-ngendap, mencari barang yang bisa digunakan untuk membalas dendam atas apa yang Nagata lakukan kemarin, yaitu morotin Rasya.

DandelionWhere stories live. Discover now