BAB DUA

886 43 0
                                    

Noah keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan handuk melilit bagian bawah tubuhnya. Ia memilih sebuah tshirt berkerah warna hitam dengan sebuah celana jeans untuk dikenakannya hari ini. Ia lalu menyemprotkan parfum keseluruh tubuhnya, mengeringkan rambut seadanya dengan handuk, kemudian menyisirnya agar tampak rapi. Tak lupa diraihnya jam tangan dan kacamata hitam dari dalam laci.

"Sempurna!" Pujinya pada pantulan dirinya dicermin.

Hari ini ia ingin mengajak Hera jalan-jalan. Ia tau Hera pasti akan menolaknya, karena wanita itu jelas-jelas sudah menunjukan sikap antipati padanya. Tapi Noah tidak akan kehilangan akal, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan merebut gadis itu kembali.

"Dulu aku salah sama kamu, Her... tapi aku nggak akan pernah mengulangi kesalahan itu lagi." Noah menancap gas mobilnya menuju tempat Hera.

Ia memikirkan semua yang sudah terjadi di dalam hidup mereka selama dua tahun terakhir ini. Bagaimana hubungannya bermula dan berakhir.

Semua jelas karena kesalahannya. Dan ia akan menebus semua kesalahan itu.

* * *

"Ngapain kamu disini?" Ujar Hera dengan ketus begitu melihat Noah menunggunya di ruang keluarga.

"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat."

"Aku nggak mau."

Noah melangkah mendekat padanya, "Ayahmu pasti akan kecewa jika kamu menolak ajakanku, Her."

"Jangan ngancam aku, Noah."

"My dear... aku nggak mengancam kamu. Pergilah denganku hari ini, I beg you."

Hera hendak menolak saat dilihatnya pria itu menatapnya dengan tatapan penuh pengharapan. 

"Oke, tunggu disini."

Senyum mengembang diwajah Noah. "Minta pelayanmu menyiapkan baju ganti, Her."

"Untuk apa?"

"Just do it, darling. I'll tell you letter." Jawab Noah meyakinkan.

Hera mengangkat bahunya acuh tak acuh, terserah deh.

Hera Kynatha Abdul Aziz... wajahnya sangat khas Indonesia. Bermata besar dengan bola mata berwarna hitam, kulit putih khas Indonesia, dengan alis tebal yeng menarik. Serta bibir tipis berwarna kemerahan. Ia memiliki rambut hitam sepunggung, hidung mancung, dan senyumnya selalu terlihat sedikit menyebalkan – seperti menyindir, namun sebenarnya tidak. Hera memang unik, dia tidak termasuk pada kategori Putri nan ayu dan lemah lembut. Hera selalu bersemangat untuk segala sesuatunya, ia memiliki tenaga ekstra di dalam tubuhnya yang terlihat "rapuh" dan ingin selalu dilindungi.

Pada kenyataannya ia menyukai tantangan dan senang dengan olahraga outdoors. Cokelat adalah makanan favoritenya. Dan merah adalah warna yang mencerminkan karakter dirinya.

Noah menghafal segala tentang Hera diuar kepalanya. Ia tau banyak hal tentang gadis itu, bahkan saat ia berbohong pun, Noah bisa dengan mudah mengetahui hal tersebut.

"Kamu masih suka pantai, Her?" Tanya Noah begitu mereka sudah berada di dalam mobil.

Hera tak menjawab. Dan itu Noah anggap sebagai jawaban "Ya".

"Aku punya permainan yang seru untuk kamu. Wanna try?" Senyum bandel mengembang diwajah pria itu. Senyum rahasia penuh teka-teki seakan mereka dua bocah nakal yang sedang merencanakan petualangan seru.

Hera membalas senyuman itu dengan sama bandelnya. "Let's try it!!" Ujarnya kemudian. Seakan tau apa yang Noah pikirkan.

* * *

Ex in Next  [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang