Meet again?

1K 41 0
                                    

Author POV
          Aluna benar-benar kalut sekarang, Aluna tidak menyangka bahwa ayahnya memiliki anak yang akan sangat mirip dengannya, Aluna hanya bisa mendesah frustasi karenanya. Aluna mendudukkan dirinya direrumputan belakang sekolah pikirannya melayang, sungguh saat ini ja benar-benar kalut sekalut-kalutnya.

"Meet again! ", gumam Aluna.

Disisi lain

"Lo apa-apaan sih Leen!",tanya Mile.

"Dasar childish", geram Alena.

Aleena segera pergi dari meja mereka dan menghampiri mejanya, Aleena terdiam memikirkan wajah Aluna, dirinya merasa replika gadis cantik itu.

"Impossible, who is she?", batin Aleena bertanya.

Alena cemas memikirkan Aluna, Alena tau kalau Aluna saat ini benar-benar kalut, bahkan Alena tidak bisa berpikir jernih.

"Lo kenapa gelisah banget?", tanya Zahra pada Alena.

"Gue kepikiran kak Anna",jawab

"Gue tau dia, dia nggak akan hilang kendali", kata Mile menenangkan.

Author POV end
****
Alvaro POV
       Aku sedikit merasa bingung disini, hell ya! Kalian bayangkan saja, ada anak yang sangat mirip, catat sangat mirip padahal beda gen, apalagi wajah Aleena seperti replika wajah Aluna ya walau nggak bisa dipungkiri Aluna yang paling cantik.

Aku masih mematung seakan mencerna semua kejadian ini, tak lama aku bertemu pandang lagi dengan iris hazel itu, iris yang selalu membuatku berdebar seperti ini, iris yang kurindukan, bahkan pemiliknya yang sangat kurindukan, aku hanya bisa menahan diri untuk tidak memeluknya saat ini.

Bisa kulihat gurat cemas dan gelisah diwajah cantiknya, wajah yang semua memikatku, wajah yang sempat membuatku terlena selama 1 tahun, jika kalian ingin aku bohong maka aku tegaskan AKU SUDAH MELUPAKANNYA!. Dan dia adalah Alena. Perempuan yang mampu menjungkir balikkan hatiku, dan mengubah hidupku dalam sekejap mata.

"Mile, gue cemas, gue takut", lirih Alena dan aku benar-benar menahan diri untuk tidak memeluknya.

"Jangan nethik oke, dia bakalan baik aja, dia bukan Aluna yang dulu", kata Zahra ikut menenangkan.

Wajah mereka bertiga berubah sendu, aku, Gavin, dan kak Flord hanya diam dan mengernyit bingung, beda dengan Arsya, wajahnya tegang, rahangnya mengetat, terlihat sekali gurat kemarahan disana, tapi karena apa? Aluna? Impossible.

"Gue kangen dia yang dulu deh", ucap Alena memecah keheningan dan mengusap layar i-phonenya sambil sesekali tersenyum. "Dia yang hangat, dia yang sabar, dia yang sayang sama gue, dia yang ngerti gue, dan dia yang selalu mengalah demi gue, i'm so miss her ", lanjut Alena dan cairan bening sudah dipelupuk matanya, lagi dan lagi aku sedang mencoba menahan diri.

Alena meletakkan i-phonenha dimeja, mengadahkan kepala menghalangi cairan bening itu meluncur di pipi mulusnya, kami semua melirik foto yang dibuka Alena, disana terdapat foto dua anak kembar, dengan rambut yang dikepang samping dan yang diurai, disana terlihat mereka sedang bernyanyi bersama, dan unuk pertama kalinya aku melihat Aluna tersenyum.

"Itu Aluna", tanya Gavin sambil menunjuk gadis dengan rambut kepang samping, yang dibalas anggukan Zahra.

"Cantik kan! Itu foto 3 tahun lalu, waktu dia ngajak gue duet nyanyi bareng, mungkin kalian pikir dia bener-bener senyum padahal itu cuma fake smile ",kata Alena tersenyum pedih.

Aku PergiWhere stories live. Discover now