KH - 2

3 0 0
                                    

On mulmed is Sean O'pry as Dirga

ps : Typo bertebaran dimana - mana

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


      Pagi ini khaira memutuskan untuk datang lebih awal ke sekolah karena ia tak ingin bertemu dengan mamanya. Ya ia takut mamanya akan membahas hal yang sama yang akan membuat pertahanan khaira runtuh seketika. Jadi pukul 06.05 tadi ia sudah berangkat menuju sekolah dan sekarang ia sudah berada di sekolahnya dengan hadset yang terpasang ditelinganya. Khaira mendengarkan musik didalam kelasnya dengan posisi kepalanya yang berada di atas meja. Sesekali khaira menghembuskan nafasnya pertanda ia sedang amat frustasi saat ini hingga akhirnya kelas pun mulai ramai dan khaira memutuskan menyudahi acara menangisnya itu. Ia tak mau tiba – tiba kedua sahabatnya memergoki ia sedang menangis pasti mereka akan bertanya hal – hal yang tak ingin ia bahas sama sekali dengan siapaun termasuk kedua sahabatnya.

"Ra, Khaira", ucap fifi yang membuat khaira kaget bukan main.

"Astagfirullah. Lu ngapain si fi ngagetin gue aja", gerutu khaira.

"Hehe maaf. Lagian lo dari tadi gue panggil – panggil kagak nyaut ya gue teriak aja ditelinga lo eh ternyata berhasil", balas fifi yang dihadiahi tatapan tajam dari khaira.

"Btw tumben lu datang cepet rajin amat dah", ucap sean yang entah sejak kapan sudah duduk di sebelah khaira.

"Gak tau gue pengen aja dateng cepet ke sekolah. Kali – kali jadi anak rajin", jawab khaira.

"Eh tapi tunggu deh kok gue ngeliat ada yang aneh ya ama muka lo. Oh gue tau lo abis nangis ya?" tanya sean pada khaira.

"Eh a – apaan sih ngarang banget lo"

"Lah kagak ngarang gue. Itu buktinya mata lo bengkak udah kayak abis ditimpuk batu", ucap sean yang diikuti dengan anggukan setuju dari fifi.

"Yee emang bengkak dimata cuma gara – gara abis nangis. Gue jugak gak tau ini bengkak kenapa pas bangun – bangun udah begini", balas khaira setenang mungkin ia tak ingin sahabatnya itu tau yang sebenarnya.

"Masak sih kok gue ngerasa lo bohong ya. Beneran bukan karena abis nangis, ra?" tanya sean dengan nada curiga.

Belum sempat khaira menjawab pertanyaan sean guru biologinya sudah masuk.

"Ya ketua kelas tolong disiapkan", perintah bu ike.

Huftt selamat gue.. makasih banyak buat bu ike yang masuk dalam waktu yang amat tepat. Batin khaira yang sebenarnya dari tegang karena ditanya – tanya oleh sahabatnya itu.

Selama pelajaran biologi khaira mencoba untuk fokus dan melupakan kejadian kemarin malam ia tak ingin masalahnya berimbas pada sekolahnya. Hingga akhirnya bel pertanda pergantian jam pelajaranpun berbunyi dan kali ini ia harus segera pergi menuju kelas selanjutnya yaitu kelas seni. Sayangnya khaira tak sekelas dengan kedua sahabatnya yang hari ini mengikuti kelas fisika. Saat khaira memasuki kelas seni ia segera mencari bangku kosong dan ia menemukannya di barisan paling belakang. Khairapun segera duduk seraya menunggu guru seninya masuk. Selagi menunggu pelajaran dimulai tiba – tiba terdengar bisikan – bisikan memuja kaum hawa saat dirga masuk ke kelas.

Ok kalian pasti bingung siapa dirga? Dirga itu pemilik SMA 8 dibawah naungan perusahaan ayahnya, widjayatma coorporation. Saat gue katakan bahwa ia pemilik SMA 8 ia memang benar – benar pemilik sekolah ini. Katanya sih sekolah ini sengaja diatas namakan dengan namanya karena setelah dirga tamat ia akan menggantikan posisi ayahnya di perusahaan keluarganya itu. Oh ya satu fakta lagi mengenai dirga. Dia adalah most wanted nya sekolah. Siapa yang tak kenal dirga? Bahkan semua orang tergila – gila padanya terkecuali gue tentunya. Setidaknya dari sekian kelebihan tentang dirga yang gue sebutin tadi gue gak suka sama sifat dinginnya itu. Entahlah gue ngerasa dia rada sengak atau apalah namanya sok cool mungkin?

KhairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang