Dua

1.4K 135 1
                                    

Yuhuuu.... Balik lagi nihh ada yang penasaran gak sama kelanjutan cerita ini?
Jangan lupa vote / komen yaa

Happy reading^^

※※※

"Hyunra. Bisakah kau mengantar ini ke ruang 5 VVIP? Aku harus ke toilet sekarang" pinta salah satu temanku, Jisoo.

"Baiklah" aku segera menerima nampan berisikan botol-botol minuman.

Aku menaiki tangga untuk menuju lantai 4. Bar tempatku bekerja merupakan salah satu bar yang dapat dikatakan mewah. Terdapat ruang VIP dan VVIP bagi yang hanya bisa dimasuki oleh seorang yang memiliki kartu khusus dari Bar ini.

Melewati lorong minim pencahayaan dengan perlahan. Setelah menemukan ruangan yang akan kumaksud. Aku masuk setelah dipersilahkan.

"Ini pesanan anda tuan" aku segera meletakan botol pesanan mereka diatas meja. Ku lihat dua pria muda dan juga wanita dengan pakaian minim mendampingi disisi kanan dan kiri mereka.

Aku segera keluar dan menutup pintu itu rapat-rapat. Jantungku berdegup kencang melihat pria dibalik pintu tersebut.

Jeon Jungkook dan Kim Taehyung bermain di Bar? Sungguh aku tak menyangka sebelumnya. Mereka adalah orang terpandang. Bagaimana?

Aku mengacak rambutku pelan lalu pergi ke bawah.

.

Setelah pekerjaanku selesai tepat pukul 02.47 dinihari, aku pulang kerumah. Rumah yang lama tak aku tempati karena aku akan memilih tidur di rumah sakit menemani ayah.

Aku memutuskan berjalan kaki untuk sampai ke rumah. Aku harus menyimpan baik-baik uangku karena  besok adalah hari ulang tahun ayah yang ke-47 jadi aku ingin membelikannya hadiah dan juga kue.

Aku mengambil kunci yang ada didalam tas selempang milik ku. Membuka pintu perlahan, menyalakan lampu,melepas sepatuku dan masuk kekamar setelah mengunci pintu.

Aku melihat jam yang diatas nakas, 03.45 dini hari, waktu dimana orang-orang masih terlelap dalam mimpi mereka dengan tubuh terbalut selimut tebal mengingat sekarang adalah musim dingin.

Aku memilih untuk makan ramen ketimbang tidur karena aku tak bisa tidur hanya dengan waktu satu dua jam saja.

Aku memakan mie ramen ku dalam diam, aku tersenyum samar,saat ayah mengetahuiku makan mie ramen pasti ia akan marah besar. Ia begitu menyayangi ku hingga tak mengijinkanku memakan mie ramen. "Lebih baik minum jus daripada memakan mie itu saat perutmu lapar!" katanya tegas saat mengetahuiku makan mie ramen tengah malam karena aku kelaparan.Tak terasa air mataku menggenang dipelupuk mata mengingat kenangan itu.

Sejak kecil kata ayah aku tak suka dengan nasi dan itu masih berlaku hingga kini. Oleh sebab itu,saat masih duduk dibangku sekolah dasar,ibu sering membuatkan ku bermacam olahan dari nasi dengan berbagai bentuk agar aku mau memakannya.

"Kau satu-satunya orang yang ibu kenal tak suka dengan nasi! Bagaimana kau bisa tumbuh besar jika kau tak pernah makan nasih ha?! Ishh ibu benar-benar lelah,setiap hari ibu sudah membuatkan olahan itu tapi kau hanya melihatnya tanpa berniat memakannya" omelnya saat itu.

"Seharusnya ibu juga tau bahwa aku memang tak suka jadi tak usah dipaksa!" bentakku padanya dan langsung masuk kamar dan menutup pintu itu keras, seperti akan terlepas dari tempatnya.

Sungguh saat mengingat-ingat kejadian itu aku begitu menyesal. Ingin rasanya aku kembali pada masa itu dan menarik semua ucapan kasar yang aku tujukan pada ibu.

Lie To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang