"itu karena si sassy bitch telinganya bermasalah"

"Song Mino!!!"

Mino hanya cekikikan melihat reaksi rose. Walaupun mino bermasalah dengan sajangnim mereka atau ayahnya, tapi ia mempunyai hubungan yang dekat dan cukup baik dengan semua anggota VIP.

-

Irene memainkan kuku jarinya gugup, ia tidak tau harus bagiamana saat menunggu mino dan rose yang masih mengobrol di kamarnya.

Tak lama mino pun keluar dari kamarnya dan menyuruh irene untuk masuk kedalam.

"Tidak mau mino, aku takut dengan orang itu" geleng irene yang makin merapatkan dirinya kesofa.

"Tidak apa-apa, Rose itu baik dia memang seperti itu pada orang yang baru dikenalnya" Irene menatap mino yang tersenyum manis padanya, membuat hati Irene merasa cukup nyaman dan tenang.

Irene mulai beranjak dari sofa dan melangkah ke kamar mino dengan ragu-ragu.

Sebelum membuka knop pintu, irene menoleh kebelakang dimana mino tersenyum kembali padanya.

"Sudah sana masuk". Irene menurut dan langsung masuk kedalam, walau sebenarnya ia merasa takut sekali.

Disana sudah terlihat rose yang sedang sibuk memilih-memilih pakaian.

Saat irene mendekat, rose menoleh dan tersenyum lebar padanya.

sangat berbeda jauh dengan saat awal tadi mereka bertemu.

"Ahh irene, sini biar aku pilihkan baju yang cocok untukmu" ujarnya merangkul irene dan membiarkannya duduk ditepi kasur.

"Jisoo tidak memberitahuku bahwa ini baju untuk kau pinjam. Tau begini aku bawa baju yang lebih layak" lirih rose yang bingung dengan pakaian apa yang harus ia pinjamkan, rata-rata bajunya yang ia bawa agak seksi dan ketat sangat tidak cocok sekali dengan irene.

"Ah yang ini saja, coba kau pakai
T-shirt ku yang ini dengan roknya" titah rose memberikan kaos berwarna pink bertuliskan rose didepannya dengan rok hitam selutut pada irene. Irene menerimanya hati-hati dan mengangguk, langsung menuruti perintah rose tanpa banyak protes.

"Benar kata mino ternyata ia sangat menggemaskan"kekeh rose gemas  melihat tingkah irene.

-

"Woahhhh!!! Cantiknya" kagum rose saat melihat irene keluar dengan memakai bajunya.

Irene tersenyum malu pada rose
"terimakasih"gumamnya.

"Kau benar-benar cantik, hanya dengan berganti pakaian kau bisa semenakjubkan ini". Pujian rose membuatnya langsung blushing seketika.

"Oh ya.. aku membawa make up dan catok rambut. Aku akan membuatmu makin menawan dan mino pasti bakal terpesona" girangnya tak sabaran.

"u-untuk apa aku membuatnya terpesona?"

"Tentu saja agar dia makin suka padamu, kau menyukainya kan?" Pertanyaan rose membuat irene terhenti sejenak. Ia tidak tau perasaanya pada mino, tapi yang pasti ia merasa nyamam dan aman bersamanya.

"Entahlah, aku tidak tau"

-

Mino menunggu irene dengan sabar disofa. Ia mengambil sebatang lagi rokok yang mungkin sudah ke lima kalinya ia hisap.

Mino tidak tau apa yang sedang mereka lakukan. Yang pasti ia mendengar suara cekikikan di dalam. Mino cukup takjub ternyata mereka berdua bisa cepat akrab dalam sekejap.

Tak lama pintu terbuka menampakkan rose yang cengengesan berjalan ke arahnya.

"Mana irene?"

"Kau pasti akan terkejut" tuturnya menyeringai tipis.

Once Again(Minrene)Where stories live. Discover now