Hurt And Heart

849 153 41
                                    

"Oh Se Hun," Chan Yeol memanggilnya dengan nada geram dan gigi yang bergemeletuk menahan kekesalan. "Siapa kau sebenarnya?"

...
...
...

Chan Yeol menatap Se Hun tepat di matanya, namun lelaki itu malah mengalihkan perhatiannya ke sembarang arah. Hal itu jelas saja membuat Chan Yeol semakin geram. Chan Yeol hanya meminta penjelasan atas kebingungan yang menghinggapi dirinya beberapa saat lalu. Dimana ia menemukan sebuah foto yang sama di meja kerja Se Hun dengan foto miliknya yang selalu ia bawa kemanapun dirinya pergi. Foto Chan Yeol bersama Jae Hyun, adiknya.

Untuk beberapa alasan Chan Yeol sempat berharap dengan hati hampanya yang kosong, di sisi lain dia merasa takut entah karena apa. Tubuhnya bergetar, dan kepalanya mendadak terasa sangat berat. Awalnya, Chan Yeol hanya ingin bertemu Se Hun untuk membicarakan pertukaran dokter ke Jerman bulan depan, karena yang Chan Yeol tahu, Se Hun dulu sempat bekerja di sana untuk beberapa tahun.

Perawat itu bilang,  Se Hun sedang melaksanakan operasi dan akan selesai dalam sepuluh menit. Jadi, Chan Yeol menunggu di ruangan lelaki itu. Karena Park Chan Yeol adalah tipe orang yang mudah merasa bosan, maka dia akan melakukan apa saja untuk mengusir kebosanannya termasuk mencari tahu privasi Oh Se Hun di ruangannya meskipun dia tahu bahwa itu adalah perilaku tidak sopan.

Saat itu, dia menemukan figura di laci paling atas di meja kerja milik lelaki bermarga Oh itu. Figura itu terbalik, dan ternyata rasa penasaran Chan Yeol lebih besar dari yang bisa dipikirkan sebelumnya. Seharusnya, dia memilih mengabaikan figura foto itu dan kembali duduk tenang di meja tamu ruangan Se Hun bukannya memilih untuk melihat figura fotonya saat itu juga. Karena saat Chan Yeol membaliknya, tubuh lelaki itu langsung gemetar hebat dan jantungnya berdetak tak beraturan seperti sengaja di pompa lebih keras sehingga mampu membuat Chan Yeol menahan perkataannya di tenggorokan. Tak lama setelah itu, dia melihat Se Hun di ambang pintu dengan tatapan terkejut yang kentara, kemudian bayangan adiknya dan Se Hun seolah-olah menjadi satu di benaknya.

Karena dulu, mereka pernah berjanji untuk selalu merawat foto pertama mereka dan membawanya kemanapun mereka pergi. Hanya Chan Yeol dan Jae Hyun yang memiliki foto itu, mereka tidak menyimpannya dalam album keluarga atau pajangan foto untuk hiasan dinding. Mereka menyimpannya sendiri.

"Jawab aku, Oh Se Hun!" Chan Yeol berteriak di hadapan wajah Se Hun sambil mencengkram kerah baju yang dikenakan dokter itu lebih keras, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk membuat lelaki dihadapannya membuka mulut dan berbicara.

Se Hun melepaskan cengkraman tangan Chan Yeol di bajunya dengan satu kali hentakan. "Apa yang kau lakukan? Itu hanyalah sebuah foto!"

Chan Yeol menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Jelaskan padaku, Se Hun!"

"Apa yang harus kujelaskan? Apa kau bodoh? Itu adalah figura foto berisi dua bocah dungu yang sedang berbahagia! Apa lagi yang harus kujelaskan?!"

"Dimana kau mendapatkan foto itu? Seseorang memberikannya padamu? Siapa?" Chan Yeol dengan mulut bergetarnya masih mencoba untuk bertanya beberapa hal yang mengganggu pikirannya, namun Oh Se Hun itu kembali terdiam dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Tidak. Aku menemukannya."

"Bohong!"

Chan Yeol tidak tahu pasti, tapi ketika adiknya berbohong dia selalu mengalihkan pandangnya ke bawah lantai sama seperti yang saat ini Se Hun lakukan dihadapannya. Dan dia akan berakhir dengan mengatakan,

"Terserahlah."

Seperti yang baru saja Se Hun katakan.

Chan Yeol kembali mencengkram kerah baju milik Se Hun dengan kesal, hatinya diliputi perasaan campur aduk yang bahkan sangat sulit untuk Chan Yeol mengerti. "Bohong, kau berbohong!"

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang