One Cup of Bittersweet

895 145 74
                                    

Chan Yeol kembali menghitung dari satu sampai sepuluh untuk menenangkan dirinya sambil memejamkan mata. Lelaki itu kini tengah berpegangan pada kursi sofa untuk menyeimbangkan tubuhnya yang mendadak tidak kuat untuk berdiri.

"Sial!"

Tubuhnya mendadak berkeringat dan bergetar. Chan Yeol ingin meyakini jika yang baru saja dilihatnya adalah sesuatu yang salah. Tanda lahir milik Hyun Bi di leher itu dan bayangan kakaknya di masa lalu..

"Chan Yeol?"

"Apa?!" Tanpa sadar lelaki itu berteriak dengan keras. Lalu memandang wajah ibunya yang entah dari kapan sudah berada di hadapannya. "Ibu? Apa yang kau lakukan disini?"

Nyonya Park mengangkat alisnya. "Apa yang kau katakan? Apa aku tidak boleh mengunjungimu?"

Chan Yeol bergerak gelisah sambil memandangi ibunya. Apa yang akan di lakukan oleh wanita yang paling di sayanginya itu jika dia melihat anaknya membawa seorang wanita yang cantik ke dalam rumah?

Dia berdeham untuk meredakan tenggorokannya yang terasa kering, ketika ibunya menatap Chan Yeol dengan khawatir karena melihat anaknya yang berkeringat cukup banyak dengan wajah pucat. "Apa kau baik-baik saja?"

Chan Yeol menghindar ketika ibunya berusaha menggapai keningnya, dia tersenyum. "Tidak. Aku tidak baik-baik saja, bu."

Nyonya Park memandangnya lebih khawatir lagi. "Ada apa?"

Chan Yeol ingin sekali mengatakan segalanya pada wanita di hadapannya kini, tapi sesuatu dalam dirinya menghentikannya untuk hal itu. Jadi, dia hanya memeluk tubuh ibunya dengan hangat sambil memejamkan mata.

Ibunya tidak berbicara apapun, dia hanya menepuk punggung Chan Yeol beberapa kali. Meskipun sebenarnya wanita itu sangat ingin tahu apa yang ada dalam pikiran anaknya saat ini. "Tidak apa-apa, Chan Yeol. Kau akan baik-baik saja."

Chan Yeol semakin erat memeluk ibunya, perlahan, rasa khawatir dan keterkejutannya beberapa saat lalu sedikit berkurang. "Aku.. sepertinya aku merindukan kakakku, bu."

Nyonya Park menghela nafasnya, wanita itu mengerti, Chan Yeol kini sedang dalam keadaan titik tersulitnya dimana hal itu selalu berkaitan dengan kakak kandungnya. Park Yoon Hee.

Karena Chan Yeol tidak akan seperti ini jika bukan tanpa sebab yang benar-benar membuat lelaki itu lelah sampai tidak bisa berkata-kata. Matanya akan meredup dan sinar bahagia dari wajahnya akan memudar dengan cepat. Nyonya Park tahu itu karena dia sudah pernah melihat Chan Yeol yang seperti ini ketika kakak kandungnya dinyatakan meninggal 12 tahun lalu.

"Chan Yeol! Ayo sarapan!"

Suara Hyun Bi dari arah dapur membuat Chan Yeol buru-buru melepaskan pelukannya. Dia memandang ibunya dengan tatapan khawatir yang sangat kentara. Matanya bergerak gelisah kesana-kemari, yang membuatnya terlihat jelas adalah ketika Chan Yeol mencoba membuka mulutnya untuk berbicara tapi tidak ada satupun kata yang keluar dari sana.

"Apa? Jangan bilang kau membawa seorang wanita ke rumahmu?" Ibunya memandang curiga sementara Chan Yeol hanya menggaruk belakang lehernya canggung.

Ibunya dengan langkah lebar-lebar pergi ke arah dapur sambil menggerutu tentang kelakuan Chan Yeol yang di luar dugaannya. Seingatnya, Park Chan Yeol adalah lelaki baik-baik yang menghormati perempuan, jadi ketika suara lembut itu berasal dari arah dapur, dia sudah merasakan sesuatu yang tidak beres di rumah ini. Sementara Chan Yeol kini hanya mematung di tempat. Keterkejutannya beberapa saat lalu belum sepenuhnya menghilang dari dalam dirinya, memenuhi pikirannya dan nyaris membuatnya gila detik itu juga. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali, namun bayangan Hyun Bi dan kakaknya saling bergantian muncul di benaknya seperti sengaja membuat Chan Yeol semakin bingung.

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang