4; Sedih

1.1K 182 20
                                    

2 tahun sudah berlalu sejak saat itu. Sunhee sudah bersekolah di Sekolah Dasar sekarang.

Anak itu berlari menghampiri ibunya yang sudah menunggu di dekat gerbang sekolah.

"Wajahmu murung," ujar perempuan itu sambil berjongkok, menyamakan timgginya dengan Sunhee.

"Tidak ibu. Aku baik-baik saja, sungguh."

"Kau serius?"

Sunhee mengangguk mantap. "Aku akan bercerita jika terjadi sesuatu. Tapi sekarang aku benar-benar tak ada masalah."

"Baiklah kalau begitu..."

Gyeoul tak ada pilihan lain selain menuruti putrinya itu. Sunhee tumbuh menjadi anak yang keras kepala. Namun tak beda jauh dengannya dulu, anak itu sangat penurut.

Gyeoul sendiri tau, pasti terjadi sesuatu dengan Sunhee. Biar bagaimanapun dia itu ibunya. Mau beribu kali Sunhee bilang baik-baik saja pun, Gyeoul tau jalau terjadi sesuatu pada anak itu.

"Kau benar-benar tak berniat cerita sesuatu pada ibu?"

"Tidak ibu. Aku baik-baik saja. Apa ibu tak percaya denganku?"

Gyeoul tersenyum sembari mengelus puncak kepala putri semata wayangnya itu. "Bukan tak percaya, ibu hanya tak suka jika Sunhee menyembunyikan sesuatu dari ibu."

Sunhee menundukkan kepalanya. Ada sedikit rasa bersalah dalam benak anak itu. "Sunhee benar-benar tak bermaksud mau menyembunyikan sesuatu dari ibu," gumamnya.

"Lalu?"

"Aku hanya tak tau bagaimana harus mengatakannya, bu."

"Apa teman-temanmu menganggumu?"

Sunhee mengangguk kecil.

"Bagaimana?" imbuh Gyeoul.

"Mereka mengatakan hal ini padaku..."

Gyeoul melirik Sunhee sekilas, sebelum akhirnya menepikan mobilnya agar bisa mendengarkan cerita anak itu.

Dia melihat hidung Sunhee mulai memerah dan matanya berkaca-kaca.

"Tak perlu kau ceritakan jika itu malah membuatmu sedih."

Ibunya menangkup wajah Sunhee, mengelus pipi anak itu dengan ibu jarinya. "Kau ingat dengan kata-kata ibu waktu memberi hadiah ulang tahun ke-7 mu itu?"

Sunhee mengangguk. "Tulis semuanya di buku harian, kemudian lupakan. Jika itu hal buruk, jangan pernah membacanya ulang."

"Yap! Anak pintar. Jadi kau tau kan apa yang harus dilakukan, Hee-ya?"

Sunhee mengangguk lagi. Gyeoul tersenyum lembut. Dia benar-benar menahan sedih di dalam hati. Melihat Sunhee seperti itu terasa menyedihkan juga buatnya.

□□□

...

Aku tak suka saat mereka menarik rambutku dengan sengaja dan malah tertawa. Mereka harusnya minta maaf.

Lebih dari itu, aku tak suka jika mereka mengejekku dan bertanya tentang bagaimana aku bisa tetap ceria walau aku tak punya ayah. Kemudian tertawa lagi.

Kenapa mereka bertanya begitu?
Aku sedih. Aku juga pernah menangis. Aku tak seceria itu. Dan kenapa mereka terus menanyakan hal itu?

Ah... Sudah.
Ibu bilang aku harus melupakan sesuatu yang buruk.
Aku akan melupakan hal ini, dan aku harap mereka tak melakukannya lagi besok.

Gyeoul tertegun. Ini adalah catatan ke tiga dengan permasalahan yang sama. Itu artinya, sudah 3 hari ini Sunhee di perlakukan seperti itu oleh teman-temannya.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang